Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, semoga shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada suri tauladan kita dan Nabi kita yaitu Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam, dan juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga hari kiamat.

Pada artikel yang lalu, kita telah mempelajari tafsir ringkas dari surat Al-Fatihah ayat 1-7.. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan lanjutkan materi tafsir kita pada materi selanjutnya, yaitu : Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 1-5.

A. Sekilas Tentang Surat Al-Baqarah

Sebelum kita membahas tafsir surat Al-Baqarah ayat 1-5, ada baiknya kita berkenalan dulu dengan surat Al-Baqarah. Berikut penjelasan singkat tentang surat Al-Baqarah :

Surat Al-Baqarah (sapi betina) adalah surat yang terdiri dari 286 ayat. Khalid ibnu Ma'dan mengatakan : "Surat Al-Baqarah adalah perhiasannya Al-Quran". Sebagian ulama mengatakan bahwa surat Al-Baqarah mengandung seribu kalimat berita, seribu kalimat perintah, dan seribu kalimat larangan. Sedangkan menurut peneliti yang menghitungnya, surat Al-Baqarah terdiri dari 287 ayat, 6221 kata, dan 25.500 huruf.

Surat Al-Baqarah merupakan golongan surat madaniyah, atau surat yang diturunkan setelah Hijrah. Selain itu, surat Al-Baqarah merupakan surat yang mula-mula diturunkan di kota Madinah. Ayat dari surat Al-Baqarah yang diturunkan paling akhir adalah surat Al-Baqarah ayat 281. Bahkan menurut suatu pendapat ayat tersebut merupakan ayat yang paling terakhir turun sebagaimana ayat-ayat tentang riba.

Baca Juga: Pengertian Makiyyah dan Madaniyyah Beserta Contohnya

B. Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

Berikut ini akan kita pelajari bersama ayat demi ayat dari tafsir surat Al-Baqarah ayat 1-5 :

1. Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 1

الۤمّۤ

Alif laam miim

Huruf-huruf Lepas di Awal Surat

Alif Laam Miim, adalah ayat pertama dalam surat Al-Baqarah yang terdiri dari huruf-huruf lepas atau huruf muqoth-tho'ah (الْحُرُوفِ الْمُقَطَّعَةِ). Beberapa surat makiyyah di dalam Al-Quran juga ada yang di buka dengan huruf-huruf lepas seperti المص، الر، طه dan lain sebagainya. Surat-surat yang dimulai dengan huruf-huruf lepas berjumlah 29 surat.

Apa Arti dari Alif Laam Miim?

Para ulama tafsir terbagi menjadi dua sikap dalam menejelaskan tafsir surat Al-Baqarah ayat 1, yaitu :

  1. Tidak menafsirkannya.
  2. Menafsirkannya.

Adapun ulama yang tidak menafsirkannya, mereka menyerahkan makna Alif Laam Miim kepada Allah. Mereka mengatakan : "Hanya Allah saja yang mengetahui maknanya". Mereka menggolongkan ayat tersebut ke dalam golongan ayat-ayat mutasyabihat.

Sedangkan ulama yang menafsirkannya, mereka berbeda-beda dalam menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 1. Berikut beberapa versi penafsiran mereka :

  1. Pendapat pertama : Huruf tersebut merupakan singkatan, misal Alif singkatan dari "Allah", Lam singkatan dari "Jibril", dan Mim singkatan dari "Muhammad". Sehingga ditafsirkan bahwa Al-Quran itu datangnya dari Allah, disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad.
  2. Pendapat kedua : Huruf-huruf tersebut merupakan nama dari surat yang dimulai dengan huruf tersebut.
  3. Pendapat ketiga : Huruf-huruf tersebut merupakan salah satu nama dari nama-nama Allah.
  4. Pendapat keempat : Huruf-huruf tersebut hanyalah huruf abjad, artinya Alif bermakna Alif, Laam bermakna Laam, dan Miim bermakna Miim.
  5. Pendapat kelima : Huruf-huruf tersebut didatangkan oleh Allah sebagai awal beberapa surat dengan tujuan untuk menarik perhatian.
  6. Pendapat keenam : Huruf-huruf tersebut merupakan mu'jizat yang menjadi tantangan bagi kaum musyrikin yang ahli dalam bahasa Arab. Meskipun mereka ahli dalam bahasa Arab dan mengerti seluk beluknya akan tetapi mereka tidak bisa membuat ayat-ayat semisal Al-Quran.

2. Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 2

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,

Tidak Ada Keraguan di dalam Al-Quran

Al-Kitab (الْكِتٰبُ) yang disebutkan pada ayat tersebut bermakna Al-Quran. Al-Quran adalah kitab yang agung dan sempurna serta tidak diragukan lagi bahwa ia benar-benar datang dari Allah. Kandungan yang ada di dalam Al-Quran adalah benar dan orang-orang yang berakal sehat tidak akan ragu akan kebenarannya.

Al-Quran Adalah Petunjuk Bagi Orang-orang Bertakwa

Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Petunjuk yang ada di dalam Al-Quran adalah ilmu yang bermanfaat bagi mereka. Manfaat tersebut tercermin dari pengamalan mereka terhadap apa yang terkandung di dalam Al-Quran. Meskipun petunjuk yang ada di dalam Al-Quran itu ditujukan kepada seluruh manusia akan tetapi hanya orang-orang bertakwa saja yang mampu mengambil manfaat darinya.

Siapakah Orang yang Bertakwa Itu?

Orang yang bertakwa adalah orang yang mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Mereka menjauhkan diri dari kesyirikan kepada Allah dan selalu beramal dengan taat kepada-Nya. Takwa itu diibaratkan seperti orang yang melewati jalan berduri. Ia akan berusaha menghindari duri tersebut dengan penuh kehati-hatian. Begitupun orang yang bertakwa akan berhati-hati dalam bertindak dan berusaha menghindari larangan Allah.

Baca Juga: Definis Taqwa dan Contohnya dalam Kehidupan

3. Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 3

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ

(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,

Ciri-ciri Orang Bertakwa

Setelah disebutkan pada ayat sebelumnya perihal Al-Quran sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa maka pada ayat ini Allah mencirikan orang-orang yang bertakwa. Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman pada hal yang ghaib, menegakkan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan kepada mereka.

Apa itu Iman?

Beriman berarti membenarkan, mengakui, atau mempercayai tanpa ada keraguan sedikitpun dengan konsekuensi penerimaan dan ketundukan. Beriman tidak cukup di dalam hati, akan tetapi juga dibuktikan dengan ucapan dan perbuatan.

Apa itu Hal Ghaib?

Orang yang bertakwa adalah orang yang beriman pada hal yang ghaib. Beriman pada hal ghaib yang dimaksud pada ayat ini adalah beriman kepada Allah dan semua hal ghaib yang diinformasikan oleh Allah melalui kitab-Nya (Al-Quran) dan Rasul-Nya , seperti malaikat, jin, iblis, akhirat, surga, neraka, dan lain sebagainya.

Menegakkan Sholat

Orang yang bertakwa adalah orang yang menegakkan sholat. Menegakkan sholat berarti melaksanakan rukun-rukun dalam sholat, menjagawa waktunya, menyempurnakan rukuk, menyempurnakan sujud, menyempurnakaan bacaan Al-Quran, menyempurnakan wudhunya, khusyuk saat melaksanakannya, dan menghadap dengan sepenuh jiwa dan raganya.

Menafkahkan Sebagian Rezeki

Orang yang bertakwa adalah orang yang menafkahkan sebagian rezeki mereka. Maksudnya mereka menunaikkan kewajiban harta mereka baik berupa zakat ataupun nafkah yang wajib ia keluarkan pada orang-orang yang ia tanggung dari kalangan keluarga, anak-anak, dan selainnya.

4. Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 4

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ

dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.

Beriman Kepada Kitab-kitab Allah

Orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yaitu Al-Quran; dan juga kitab-kitab yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad, yaitu Zabur, Taurat, dan Injil.

Beriman kepada Al-Quran dalam konteks ini berarti beriman kepada Al-Quran secara rinci. Yaitu dengan meyakini bahwa semua ayat yang ada di dalam Al-Quran adalah benar dari Allah, beriman terhadap semua yang dikabarkan oleh Al-Quran, mengamalkan isinya, dan berhukum dengan hukum-hukumnya.

Sedangkan beriman kepada kitab sebelum Al-Quran berarti beriman kepada kitab-kitab tersebut secara global. Yaitu dengan beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar datangnya dari Allah, beriman mengenai nama-nama kitab tersebut, dan beriman bahwa kitab-kitab tersebut diturunkan kepada rasul-rasul Allah.

Meyakini Akan Adanya Akhirat

Orang yang bertakwa adalah orang yang meyakini akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari kiamat di mana manusia akan dibangkitkan dari kematian, lalu mereka akan dikumpulkan, lalu satu-persatu amalan mereka akan ditimbang, dihitung, dan dibalas oleh Allah. Sebagian mereka ada yang dibalas dengan siksa neraka dan sebagian mereka ada yang dibalas dengan kenikmatan surga.

5. Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 5

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Mereka yang beriman pada hal yang ghaib, mendirikan shalat, menunaikkan nafkah wajib dan zakat, beriman kepada kitab-kitab Allah, dan meyakini akan adanya hari akhir adalah orang-orang yang mendapatkan cahaya, penjelasan, petunjuk, bimbingan, dan taufik dari Allah. Mereka adalah orang-orang yang beruntung dan sukses di dunia dan di akhirat. Mereka memperoleh apa yang mereka dambakan di sisi Allah dan selamat dari kejahatan yang tidak mereka inginkan. Mereka abadi dalam kesuksesan tersebut dan selamat dari siksa nereka yang disediakan oleh Allah untuk musuh-musuhNya.

Penutup

Demikianlah pembahasan singkat mengenai tafsir surat Al-Baqarah ayat 1-5, semoga dengan dipaparkannya tafsir ringkas ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amiin ya robbal'aalamiin.

Related Posts :