Definisi Makkiyah dan Madaniyah Beserta Contohnya

Definisi Makkiyah dan Madaniyah

Al-Quran merupakan kalam Allah azza wajalla yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam sebagai petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang haq dan bathil. Sebagai seorang muslim, tentu kita beriman bahwa Al-Quran merupakan petunjuk dan pedoman dalam hidup untuk menggapai kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat.

Tahukah Anda? Surat-surat dan ayat-ayat yang terdapat di dalam Al-Quran dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu : makkiyah dan madaniyah. Jika kita mengecek mushaf Al-Quran yang kita baca, maka kita akan mendapati di setiap awalan surat terdapat keterangan tentang nama surat, jumlah ayat, dan kelompok surat makkiyah atau madaniyah.

Apa itu makkiyah dan madaniyah? Apa definisi makkiyah dan madaniyah? Apa saja contoh surat dan ayat makkiyah dan madaniyah?

Mari kita bahas bersama!

DAFTAR ISI
  1. Definisi Makkiyah dan Madaniyah
  2. Cara Mengetahui Makkiyah dan Madaniyah
  3. Ciri-ciri Surat Makkiyah dan Madaniyah
  4. Contoh-contoh Surat dan Ayat Makkiyah dan Madaniyah

A. Definisi Makkiyah dan Madaniyah

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa surat-surat dan juga ayat-ayat dalam Al-Quran dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok makkiyah dan kelompok madaniyah. Lalu, apa definisi dari makkiyah dan madaniyah itu sendiri?

Terdapat tiga pendapat mengenai pengelompokkan surat dan ayat menjadi makkiyah dan madaniyah :

Pertama : Berdasarkan Tempat Turunnya

Sesuai dengan namanya yaitu makkiyah yang berarti golongan atau kelompok Mekah dan madaniyah yang berarti kelompok Madinah. Surat ataupun ayat yang masuk dalam kategori kelompok makkiyah berarti diturunkan di kota Mekah dan sekitarnya, sedangkan surat ataupun ayat yang masuk dalam kategori kelompok madaniyah berarti diturunkan di kota Madinah dan sekitarnya.

Kedua : Berdasarkan Sasaran Pembicara

Menurut definisi ini, surat ataupun ayat yang termasuk dalam kategori Makkiyah adalah surat yang ditujukan untuk penduduk Mekah. Sedangkan surat ataupun ayat yang termasuk dalam kategori madaniyah merupakan surat atau ayat yang ditujukan kepada penduduk Madinah.

Termasuk ayat yang ditujukan untuk semua manusia maka digolongkan pada kelompok makkiyah, sedangkan ayat yang ditujukan untuk orang beriman saja maka digolongkan pada kelompok madaniyah.

Ketiga : Berdasarkan Masa Turunnya

Berdasarkan definisi ini, surat ataupun ayat yang turun sebelum Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam hijrah ke Madinah disebut dengan makkiyah meskipun tidak diturunkan di kota Mekah. Sedangkan surat ataupun ayat yang turun setelah beliau hijrah maka disebut dengan madaniyah meskipun turunnya di kota Mekah.

Dari ketiga pendapat di atas, pendapat manakah yang mencakup semua ayat dalam Al-Quran?

Jika kita menggunakan pendapat yang pertama maka tidak semua ayat di dalam Al-Quran diturunkan di kota Mekah dan Madinah atau sekitarnya. Karena ada beberapa ayat di dalam Al-Quran yang turun di luar kota Mekah dan Madinah serta sekitarnya, contohnya adalah surat Az-Zukhruf ayat 45 yang diturunkan di Baitul Maqdis pada malam Isra'.

Jika kita menggunakan pendapat yang kedua maka tidak pula semua ayat di dalam Al-Quran diturunkan untuk penduduk Mekah dan Madinah saja, karena Al-Quran diturunkan untuk seluruh manusia.

Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa pendapat yang ketiga adalah pendapat yang tepat mengenai pembagian kelompok ayat menjadi makiyyah dan madaniyah. Yakni yang diturunkan sebelum hijrah disebut dengan makkiyah meskipun tidak diturunkan di kota Mekah dan sekitarnya. Sedangkan yang diturunkan sesudah hijrah disebut dengan madaniyah meskipun tidak diturunkan di kota Madinah dan sekitarnya.

B. Cara Mengetahui Makkiyah dan Madaniyah

Ada dua cara untuk mengetahui mana yang termasuk surat atau ayat makkiyah dan mana yang termasuk surat atau ayat madaniyah :

Pertama : Melalui Riwayat

Untuk mengetahui apakah suatu ayat ataupun surat itu termasuk makiyyah atau madaniyah adalah dengan melalui riwayat para sahabat yang menyaksikan langsung turunnya Al-Quran dan juga dari tabi'in yang meriwayatkan dari para sahabat.

Kedua : Melalui Qiyas Ijtihad

Jika suatu surat ataupun ayat tidak ditemukan riwayat mengenai kapan turunnya surat ataupun ayat tersebut maka metode selanjutnya adalah dengan cara qiyas atau ijtihad.

Adapun cara kerja metode ini adalah dengan mempelajari karakteristik surat-surat maupun ayat-ayat makkiyah dan madaniyah yang sudah diketahui melalui riwayat yang shahih. Setelah karakteristik tersebut diketahui maka karakteristik tersebut dicocokan dengan surat-surat maupun ayat-ayat yang tidak ada keterangan riwayat mengenai kapan turunnya.

Jika cocok dengan karakteristik makkiyah maka ayat atau surat tersebut dikelompokkan dalam kelompok makkiyah. Dan jika cocok dengan karakteristik madaniyah maka ayat ataupun surat tersebut dikelompokkan dalam kelompok madaniyah.

C. Ciri-ciri Surat-surat Makkiyah dan Madaniyah

Apa saja ciri-ciri surat-surat makkiyah dan surat-surat madaniyah? Berikut ini beberapa ciri-ciri atau kriteria surat-surat makkiyah dan madaniyah :

1. Ciri-ciri Surat-surat Makkiyah

Disebutkan dalam kitab Mabahits fi Ulumil-Quran bahwa para ulama merumuskan ciri-ciri surat-surat makkiyah sebagai berikut :

  1. Setiap surat yang terdapat ayat sajadah di dalamnya.
  2. Setiap surat yang di dalamnya terdapat lafal kallaa (كَلَّا).
  3. Setiap surat yang di dalamnya ada ayat ya ayyuhannaas (يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ), dan tidak ada ya ayyuhalladziina aamanuu (يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا) kecuali surat Al-Hajj.
  4. Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah para Nabi dan umat-umat sebelumnya kecuali surat Al-Baqarah.
  5. Setiap surat yang di dalamnya ada kisah Nabi Adam dan Iblis kecuali surat Al-Baqarah.
  6. Setiap surat yang dibuka dengan huruf hijaiyah seperti Alif-laam-miim (الۤمّۤ), Alif-laam-ra (الۤرٰ) kecuali surat Al-Baqarah dan Ali Imran.
  7. Surat-surat dan ayat-ayatnya pendek, bersajak, i'jaz al-ibaarah, dan padat.
  8. Surat-surat yang berisi tentang aqidah.
  9. Surat-surat yang berisi dasar-dasar pensyariatan, keutamaan akhlak mulia, celaan terhadap kejahatan orang-orang musyrik seperti penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara zalim, membunuh anak perempuan, dan lain sebagainya.

2. Ciri-ciri Surat-surat Madaniyah

Setelah dipelajari, para ulama merumuskan kriteria surat-surat madaniyah menjadi beberapa ciri sebagai berikut :

  1. Setiap surat yang di dalamnya ada ya ayyuhalladziina aamanuu (يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا).
  2. Setiap surat yang terdapat kewajiban dan sanksi pidana.
  3. Setiap surat yang di dalamnya disebut tentang orang-orang munafik (kecuali surat Al-Ankabut), menyebutkan perilaku mereka, menyingkap rahasia-rahasia mereka, dan menjelaskan bahayanya orang-orang munafik terhadap umat Islam.
  4. Setiap surat yang di dalamnya terdapat bantahan terhadap Ahli Kitab, panggilan kepada mereka untuk masuk Islam, serta mengungkap pemalsuan Al-Kitab, dsb.
  5. Setiap surat yang di dalamnya ada ajaran tentang tata cara ibadah, mu'amalah, pidana, aturan keluarga, warisan, keutamaan jihad, hubungan kemasyarakatan, hubungan antar negara dalam hal perdamaian dan peperangan, kaidah-kaidah hukum, dan persoalan pensyariatan.
  6. Setiap surat yang ayatnya panjang-panjang dan bergaya prosa liris.

D. Contoh-contoh Surat dan Ayat Makkiyah dan Madaniyah

Berikut ini contoh-contoh surat makiyyah sebagai berikut : Al-Fatihah, Al-An'am, Al-A'raf, Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, dsb. Adapun contoh surat madaniyah adalah sebagai berikut : Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa', Al-Maidah, Al-Anfal, dsb. Adapun lebih lengkapnya bisa dilihat pada mushaf Madinah.

Menurut Manna Al-Qhoththon, surat-surat makkiyah yang disepakati ada 82 surat, sedangankan surat-surat madaniyah yang disepakati ada 20 surat, sedangkan sisanya 12 surat masih diperselisihkan apakah termasuk makkiyah atau madaniyah. Adapun 12 surat tersebut adalah : Al-Fatihah, Ar-Ra'du, Ar-Rahman, Ash-Shaf, At-Taghabun, Al-Muthaffifin, Al-Qadr, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

Perlu diketahui bahwa pengelompokkan surat-surat ke dalam kelompok makkiyah dan madaniyah hanyalah berdasarkan sebagian besar ayat-ayatnya. Maka akan ada beberapa ayat madaniyyah yang ada di dalam surat makkiyah, begitu pula ayat makkiyah yang ada di dalam surat madaniyah.

Sebagai contoh ada pada surat Al-Anfal ayat 30. Surat Al-Anfal itu diturunkan setelah hijrah sehingga dapat dikategorikan sebagai surat madaniyah. Akan tetapi para ulama mengecualikan ayat 30 karena ayat tersebut diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Sehingga surat Al-Anfal ayat 30 merupakan ayat makkiyah yang ada di dalam surat madaniyah.

Contoh lain ada pada surat Al-An'am ayat 151 sampai 153. Surat Al-An'am diturunkan di Mekah sehingga ia dikategorikan sebagai surat makkiyah. Namun pada ketiga ayat dalam surat Al-'An'am, yaitu ayat 151, 152, dan 153 diturunkan di kota Madinah. Sehingga ketiga ayat tersebut merupakan ayat madaniyyah yang ada di dalam surat makkiyah.

Related Posts :