Mengenal Agama Islam dan Sejarahnya

Mengenal Agama Islam

Agama Islam adalah salah satu agama dengan penganut terbanyak di dunia. Namun, masih banyak diantara umat Islam yang belum banyak mengenal agama Islam. Padahal, wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk mengenal agama Islam. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini kita akan belajar mengenal agama Islam dari yang paling dasar terlebih dahulu.

DAFTAR ISI

A. Pengertian Islam Menurut Bahasa dan Istilah

Sebelum kita mengenal agama Islam lebih mendalam, ada baiknya kita pahami dahulu apa pengertian “Islam” itu sendiri. Sangat disayangkan jika kita sebagai seorang muslim tidak mengerti makna dari Islam itu sendiri.

Apa pengertian Islam secara bahasa? Pengertian Islam secara bahasa adalah Al-Istislam (arab : الإستسلام) yang artinya adalah menyerah, Al-Inqiyad (arab : الإنقياد) yang artinya adalah tunduk, dan Al-Khudu’ (arab : الخضوع) yang artinya adalah patuh.

Adapun pengertian Islam secara istilah adalah “Tunduk kepada Allah dengan beribadah hanya kepada-Nya, mematuhi-Nya dengan menjalankan ketaatan, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.”

Dari pengertian ini dapat kita pahami bahwa Islam itu artinya adalah tunduk kepada Allah dengan beribadah hanya kepada-Nya, mematuhi segala perintah-Nya dengan menjalankan amal shalih, serta menjauhi segala macam peribadatan kepada selain Allah, dan berlepas diri dari para penyembah selain Allah.

B. Hakikat & Sejarah Agama Islam

Sebagian orang mengira bahwa agama Islam muncul pertama kali pada abad ke-7 masehi pada saat Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam diutus. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Lantas sejak kapankah agama Islam itu muncul pertama kali? Berikut penjelasannya :

1. Hakikat & Awal Mula Agama Islam

Jika kita merujuk kembali pada pengertian Islam secara istilah maka sesungguhnya agama Islam itu sudah ada sejak zaman Nabi Adam . Agama Islam bukanlah agama yang dibuat oleh manusia. Akan tetapi, agama Islam adalah agama yang datang dari Tuhan semesta alam. Allah subhanahu wata'ala telah mengajarkan agama ini kepada manusia sejak pertama kali manusia menginjakkan kaki di muka bumi ini.

2. Awal Mula Munculnya Kesyirikan

Agama Islam telah dianut oleh manusia sejak zaman Nabi Adam hingga zaman Nabi Nuh . Pada saat itu, mereka hanya beribadah kepada Allah semata serta tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Hingga pada akhirnya munculah kesyirikan pertama kali di tengah-tengah kaum Nabi Nuh . Di satu sisi mereka menyembah kepada Allah, namun di sisi lain mereka juga menyembah kepada selain-Nya.

Penyebab munculnya kesyirikan pada masa itu adalah berlebih-lebihan dalam mengagungkan orang-orang shalih. Mulanya, mereka hanya membuat patung orang-orang shalih yang mereka kagumi. Namun, seiring berjalannya waktu mereka malah menyembah patung-patung tersebut. Atas dasar itulah Nabi Nuh diutus oleh Allah untuk memberantas kesyirikan dan mengajak kaumnya untuk kembali menyembah hanya kepada Allah subhanahu wata'ala semata.

3. Agama Semakin Banyak dan Beragam

Seiring pergantian zaman, agama yang dianut oleh manusia semakin banyak dan beragam. Kesyirikan dan kekufuran kepada Allah semakin merajalela di mana-mana. Tentu Allah subhanahu wata'ala tidak membiarkan mereka begitu saja. Maka dari itu, Allah mengutus para Nabi dan Rasul dari kalangan manusia untuk mengembalikan agama mereka kepada agama yang lurus. Agama yang lurus itu ialah agama yang menyembah hanya kepada Allah, tunduk dan patuh hanya kepada Allah, dan tidak menyekutukan Allah subhanahu wata'ala dengan suatu apapun.

4. Berita Tentang Nabi dan Rasul Terakhir

Setiap Rasul diutus oleh Allah hanya untuk kaumnya saja. Mereka ditugaskan oleh Allah untuk menyebarkan agama Islam dan memberantas kesyirikan hanya kepada kaum tertentu. Jumlah Rasul yang diutus itu sangatlah banyak dan tidak terhitung. Para Rasul yang diutus itu juga memberitakan kepada kaumnya bahwa suatu saat akan ada Rasul terakhir yang diutus bukan hanya untuk kaum tertentu, tetapi untuk seluruh manusia.

5. Diutusnya Rasul Terakhir

Nabi dan Rasul terakhir yang diutus oleh Allah subhanahu wata'ala kepada manusia untuk memberantas kesyirikan dan kekufuran adalah Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam adalah agama yang sama dengan agama yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya yaitu agama Islam. Inti ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam pun sama yaitu menyembah hanya kepada Allah subhanahu wata'ala semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.

Meskipun inti dari ajaran para Nabi dan Rasul adalah sama, syariat masing-masing dari mereka berbeda-beda. Setiap syariat memiliki ketentuan yang disesuaikan dengan kondisi kaum pada saat itu. Meski berbeda, inti pelaksanaan syariat yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul itu hanyalah satu yaitu sebagai kepatuhan mereka kepada Tuhan semesta alam.

Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam adalah Nabi yang diutus untuk seluruh umat manusia dan jin. Berbeda dengan para Nabi dan Rasul sebelumnya yang diutus hanya untuk kalangan tertentu saja. Oleh karena itu, syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam bukan hanya untuk kaum tertentu saja. Akan tetapi, syariat yang dibawa oleh beliau adalah untuk seluruh manusia dan jin.

Syariat yang dibawah oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam adalah pengganti dan penghapus syariat-syariat yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya. Syariat yang beliau bawa juga merupakan penyempurna syariat-syariat sebelumnya. Maka dari itu, seluruh umat manusia dan jin wajib mengikuti syariat yang beliau bawa.

6. Istilah Islam

Jika kita merujuk kembali kepada pengertian Islam secara istilah maka sesungguhnya seluruh agama Nabi dan Rasul adalah Islam meskipun syariatnya berbeda-beda. Namun, pengertian Islam kini telah bergeser menjadi “Islam dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam”. Sehingga, jika istilah “Islam” disebut maka yang dimaksud adalah ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Berdasarkan hal ini, makna istilah Islam terbagi menjadi dua yaitu :

  • Islam secara umum : yakni agama yang menyembah hanya kepada kepada Allah subhanahu wata'ala dan ini adalah agamanya para Nabi dan Rasul.
  • Islam secara khusus : yakni agama Islam dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam.

C. Karakteristik Agama Islam

1. Agama Yang Benar

Semakin kita mengenal agama Islam, kita akan mendapati bahwa agama Islam adalah agama yang benar. Agama Islam merupakan satu-satunya agama yang diterima di sisi Allah subhanahu wata'ala.

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ

Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam.


[QS. Ali Imron ayat 19]

Adapun semua agama selain agama Islam tidak ada satupun yang diterima oleh Allah subhanahu wata'ala. Bahkan, pemeluknya akan mendapati kerugian di akhirat kelak.

وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥

Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.


[QS. Ali Imron ayat 85]

Selain itu, agama Islam adalah agama yang masuk akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Agama Islam mengajarkan untuk menyembah hanya kepada Tuhan yang satu dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Sifat-sifat Tuhan yang diajarkan dalam agama Islam juga masuk akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Berbeda dengan sifat Tuhan dalam ajaran agama selain Islam yang tidak masuk akal dan menyalahi fitrah manusia.

فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ ‌فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٣٠

Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.


[QS. Ar-Ruum ayat 30]

Agama Islam adalah agama yang senantiasa unggul, menang dan eksis. Sepanjang sejarah, kemenangan selalu berpihak kepada Islam dan kaum muslimin yang menjalankan agama dengan benar. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam serta para pengikut dan penerusnya dalam berbagai hal. Kemenangan ini merupakan janji dari Allah subhanahu wata'ala bagi siapa saja yang mau berpegang teguh dengan agama yang benar.

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُشۡرِكُونَ ٣٣

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.


[QS. At-Taubah ayat 33]

2. Agama Yang Pertengahan

Jika kita benar-benar mengenal agama Islam, kita akan mendapati bahwa agama Islam adalah agama yang pertengahan, proporsional, dan seimbang. Agama Islam adalah agama yang mengajarkan untuk menempatkan setiap perkara sesuai pada tempatnya. Agama Islam tidak cenderung ke kanan dan juga tidak cenderung ke kiri. Keseimbangan dan pertengahan agama Islam meliputi aspek berkeyakinan, berpikir, serta bersikap dan bertindak.

وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَٰكُمۡ أُمَّةٗ وَسَطٗا

Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan


[QS. Al-Baqarah ayat 143]

Dalam berkeyakinan, agama Islam mengajarkan untuk menyembah hanya kepada Allah subhanahu wata'ala. Dalam agama Islam, segala sesuatu selain Allah subhanahu wata'ala hanyalah makhluk ciptaan-Nya. Mereka tidak berhak untuk disembah dan diposisikan sebagai sesembahan. Jika seseorang menyembah kepada selain Allah subhanahu wata'ala maka ia telah memposisikan makhluk pada perkara yang bukan seharusnya.

Dalam perpikir, agama Islam tidak mengajarkan untuk mengabaikan ataupun mendewakan akal. Dalam Islam, akal adalah alat yang digunakan untuk memikirkan ciptaan-Nya agar semakin menambah keimanan. Akal bukanlah alat yang digunakan untuk memahami hakikat segala sesuatu kareka kemampuan akal sangatlah terbatas. Oleh karena itu, akal harus tunduk kepada titah sang Pencipta karena hanya Dia yang mengetahui hakikat segala sesuatu yang Ia ciptakan.

Dalam bersikap, agama Islam mengajarkan untuk objektif, adil, dan pertengahan. Sikap yang adil dan objektif akan menciptakan tindakan yang adil dan objektif pula. Seorang muslim dilarang menggunakan hawa nafsunya dalam bersikap dan bertindak. Seorang muslim wajib mendahulukan titah Allah dan Rasul-Nya serta akal sehat dalam bersikap dan bertindak.

3. Agama Yang Menyeluruh

Jika kita mempelajari dan mengenal agama Islam dengan sungguh-sungguh maka kita akan semakin menyadari bahwa agama Islam adalah agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Agama Islam tidak hanya mengajarkan aspek-aspek yang berkaitan dengan keyakinan dan ibadah. Akan tetapi, aspek-aspek yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia juga diajarkan di dalam agama Islam.

Karakteristiknya yang menyeluruh ini menjadikan Islam dapat membuat terjaganya lima hal yaitu :

  • Terjaganya agama.
  • Terjaganya jiwa.
  • Terjaganya akal.
  • Terjaganya harta.
  • Terjaganya keturunan.

Dengan terjaganya lima hal di atas, maka terciptalah kehidupan yang ideal, penuh dengan keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan.

4. Agama Yang Rahmat

Agama Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Agama Islam adalah agama yang menjadi rahmat untuk seluruh alam. Allah subhanahu wata'ala mensifati risalah Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam dengan sifat rahmat :

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا ‌رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ ١٠٧

Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.


[QS. Al-Anbiya’ ayat 107]

Sifat rahmat yang ada pada agama Islam meliputi dua aspek yaitu :

  • Rahmat Secara Umum
  • Rahmat Secara Khusus
Rahmat Secara Umum

Agama Islam akan menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia jika ajarannya ditegakkan. Ajaran dalam agama Islam adalah ajaran yang membawa kemaslahatan dan kebaikan untuk seluruh umat manusia. Di belahan bumi mana pun syariat Islam ditegakkan pasti akan tercipta keamanan, kesejahteraan, dan keselamatan.

Rahmat Agama Islam secara umum juga bermakna bahwa Agama Islam itu adalah agama yang diperuntukan siapapun. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam tidak terbatas untuk kalangan orang-orang Arab saja. Akan tetapi, agama ini ditujukan untuk seluruh umat manusia.

Rahmat Secara Khusus

Rahmat secara khusus akan diberikan kepada siapa saja yang mau menerima agama Islam dengan hatinya. Rahmat khusus ini tidak diberikan kepada siapa saja yang enggan dan menolak agama Islam. Oleh karena itulah Allah subhanahu wata'ala memberikan rahmat khusus bagi mereka yang mau menerima Islam dengan beriman dan patuh kepada Allah subhanahu wata'ala.

وَلَقَدۡ جِئۡنَٰهُم بِكِتَٰبٖ فَصَّلۡنَٰهُ عَلَىٰ عِلۡمٍ هُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ ٥٢

Sungguh, Kami telah mendatangkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) yang telah Kami jelaskan secara terperinci atas dasar pengetahuan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.


[QS. Al-A’raf ayat 52]

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan.” Para sahabat pun bertanya : “Siapakah yang enggan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Barang siapa yang patuh kepadaku maka ia masuk surga, dan barang siapa yang membangkang padaku maka ia telah enggan.”


[HR. Bukhari no. 6851]

5. Agama Yang Fleksibel

Dengan mengenal agama Islam maka kita akan semakin memahami bahwa agama Islam adalah agama yang fleksibel. Fleksibilitas ajaran Islam membuat agama Islam bisa diterapkan di mana pun tempatnya, kapan pun waktunya, dan bagaimana pun kondisinya. Selain itu, ketentuan-ketentuan hukum yang ada di dalam agama Islam adalah ketentuan yang mudah dan tidak memberatkan. Agama Islam bisa diterapkan oleh siapapun, kapanpun, di manapun, dan dalam situasi apapun.

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya.


[QS. Al-Baqarah ayat 286]

Selain itu, di dalam Islam terdapat keringanan-keringanan yang bisa diterapkan dalam kondisi tertentu. Sebagai contoh diperbolehkannya meringkas shalat apabila dalam kondisi perjalanan jauh sesuai syarat-syarat yang ditentukan. Contoh lainnya adalah jika seseorang dalam kondisi terdesak maka adakalanya hal-hal yang dilarang menjadi diperbolehkan sesuai syarat-syarat tertentu.

فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُمۡ وَٱسۡمَعُواْ وَأَطِيعُواْ وَأَنفِقُواْ خَيۡرٗا لِّأَنفُسِكُمۡۗ

Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu! Dengarkanlah, taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu!


[QS. At-Taghabun ayat 16]

D. Ringkasan

  1. Pengertian Islam
    • Secara bahasa : menyerah, tunduk, dan patuh.
    • Secara istilah : Tunduk kepada Allah dengan beribadah hanya kepada-Nya, mematuhi-Nya dengan menjalankan ketaatan, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.
  2. Hakikat dan Sejarah Islam
    • Agama Islam adalah agama yang menyembah hanya kepada Allah subhanahu wata'ala.
    • Agama Islam sudah dianut oleh manusia pertama, yakni Nabi Adam .
    • Kesyirikan muncul pertama kali pada zaman Nabi Nuh .
    • Nabi Nuh adalah Rasul pertama yang diutus untuk mengembalikan manusia agar menyembah hanya kepada Allah subhanahu wata'ala.
    • Seiring pergantian zaman, kesyirikan dan kekufuran kepada Allah semakin merajalela.
    • Allah subhanahu wata'ala mengutus para Rasul yang tak terhitung jumlahnya untuk memberantas kesyirikan dan kekufuran serta agar mereka kembali menyembah hanya kepada Allah.
    • Para Rasul itu memberitakan bahwa suatu saat ada Nabi dan Rasul terakhir yang diutus dan wajib diikuti oleh seluruh umat manusia dan jin.
    • Nabi dan Rasul terakhir tersebut adalah Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam.
  3. Karakteristik Agama Islam
    • Agama Islam adalah agama yang benar.
    • Agama Islam adalah agama yang pertengahan.
    • Agama Islam adalah agama yang menyeluruh.
    • Agama Islam adalah agama yang rahmat.
    • Agama Islam adalah agama yang fleksibel.

Referensi Bacaan

  • Syarah Ushul Al-Iman oleh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
  • At-Tauhid Al-Muyassar oleh Abdullah bin Ahmad Al-Huwail

Related Posts :