Adab Berpakaian Laki-laki dan Perempuan Sesuai Syariat Islam

Adab Berpakaian Laki-laki dan Perempuan Sesuai Syariat Islam

Agama Islam adalah agama yang sempurna. Di antara kesempurnaan Islam adalah ia tidak hanya mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan ritual, akan tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan adab dan etika. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya dalil-dalil baik di dalam Al-Quran maupun Al-Hadits yang mengajarkan adab dan etika.

Selain itu, agama Islam juga merupakan agama yang berjalan sesuai dengan fitrah manusia. Jika kita mengikuti ajaran agama Islam dengan sebaik-baiknya maka kita akan merasakan kesesuaian antara ajaran Islam dengan fitrah kita sebagai manusia.

Bukti lain bahwa agama Islam adalah agama yang sempurna dan sesuai dengan fitrah manusia adalah adanya ajaran tentang adab berpakaian laki-laki dan perempuan sesuai dengan syariat Islam.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa fitrahnya manusia itu memiliki rasa malu jika auratnya tersingkap. Jika kita menelaah kembali tentang kisah Nabi Adam dan Hawa ketika di surga maka kita akan mendapati bahwa tatkala aurat mereka tersingkap maka Nabi Adam dan juga istrinya langsung merasa malu dan bersegera mencari dedaunan untuk menutupi aurat mereka. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya fitrah rasa malu ketika aurat tersingkap itu sudah ada sejak manusia pertama diciptakan.

Nah, pada artikel kali ini, kita akan bersama mempelajari bagaimana adab berpakaian bagi laki-laki dan perempuan sesuai dengan syariat islam. Dengan kita mempelajari adab berpakaian yang sesuai dengan syariat islam maka diharapkan kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini beberapa adab berpakaian bagi laki-laki dan perempuan sesuai syariat Islam secara umum beserta dalilnya :

1. Dianjurkan Memakai Pakaian yang Baru, Bagus, dan Bersih

Sebagai seorang muslim kita tidak boleh pelit terhadap diri sendiri. Termasuk salah satunya adalah pelit dalam berpakaian. Oleh karena itu, jika kita memiliki kemampuan maka hendaknya kita tampakkan kemampuan tersebut dengan membeli pakaian yang baru, bagus, dan juga bersih. Rasulullah bersabda :

فَإِذَا ‌آتَاكَ ‌اللَّهُ ‌مَالًا فَلْيُرَ أَثَرُ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَيْكَ، وَكَرَامَتِهِ

Apabila Allah memberimu harta maka tampakkanlah nikmat Allah atasmu dan kemulian-Nya atasmu.


-

[HR. Abu Dawud]

2. Tidak Menggunakan Pakaian Kesombongan

Di antara ciri khas seorang muslim adalah senantiasa tawadhu' dan tidak menamapakkan kesombongan. Oleh karena itu salah satu adab berpakaian laki-laki dan perempuan sesuai syariat adalah hendaknya tidak mengenakan pakaian yang menunjukkan kesombongan. Rasulullah bersabda :

مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا

Barang siapa yang mengenakan pakaian kesombongan di dunia maka Allah akan memakaikannya pakaian kehinaan di hari kiamat dan dia akan di masukkan ke dalam api neraka.


[HR. Ibnu Majah]

3. Tidak Menggunakan Pakaian Bersalib

Nabi kita Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita untuk menjauhi simbol-simbol yang berbau syirik. Di antara salah satunya adalah dengan menghindari pakaian-pakaian yang di dalamnya terdapat gambar salib. Disebutkan dalam suatu hadits :

لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَعُ فِي بَيْتِهِ ثَوْبًا فِيهِ تَصْلِيبٌ، إِلَّا ‌نَقَضَهُ

Tidaklah Rasulullah meninggalkan di rumahnya sebuah pakaian yang terdapat gambar salib kecuali beliau menghapusnya.


[HR. Ahmad]

4. Menggunakan Pakaian Yang Menutup Aurat

Agama Islam adalah agama yang mengajarkan rasa malu. Di antara salah satu wujud ajaran tersebut adalah wajibnya bagi seorang muslim untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat. Oleh karena itu salah satu adab berpakaian laki-laki dan perempuan sesuai syariat Islam adalah hendaknya mengenakan pakaian yang menutup aurat.

Aurat Wanita di Hadapan Laki-laki Asing

Aurat wanita di hadapan laki-laki asing adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Rasulullah bersabda :

يَا أَسْمَاءُ، ‌إِنَّ ‌الْمَرْأَةَ ‌إِذَا ‌بَلَغَتِ ‌الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا

Wahai Asma', sesungguhnya wanita jika telah baligh maka tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini -beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya-.


[HR. Abu Dawud]

Aurat Wanita di Hadapan Wanita Kafir

Adapun aurat wanita di hadapan wanita kafir adalah sama dengan aurat wanita di hadapan laki-laki asing. Ini merupakan pendapat jumhur para ulama dari kalangan hanafiyyah, malikiyyah, dan syafi'iyyah.

Aurat Wanita dengan Sesama Wanita

Adapun aurat wanita dengan sesama wanita muslimah adalah sama seperti aurat laki-laki di hadapan sesama laki-laki, yaitu antara pusar hingga lutut. Namun apabila dikhawatirkan terjadi fitnah maka ia wajib menutup seluruh tubuhnya sebagaimana aurat wanita di hadapan laki-laki asing.

Aurat Wanita dengan Laki-laki Mahrom

Adapun aurat wanita dengan laki-laki mahromnya, seperti kakak, adik, bapak, dan lain sebagainya adalah selain wajah, kepala, kedua tangan, dan kedua kakinya. Haram bagi wanita menampakkan dada dan payudaranya di hadapan laki-laki mahrom meskipun tanpa syahwat sekalipun.

Aurat Laki-laki

Adapun aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Berdasarkan hadits :

مَا ‌فَوْقَ ‌الرُّكْبَتَيْنِ ‌مِنَ ‌الْعَوْرَةِ ، وَمَا أَسْفَلَ مِنَ السُّرَّةِ مِنَ الْعَوْرَةِ

Bagian di atas kedua lutut adalah aurat dan bagian di bawah pusar adalah aurat.


[HR. Daruquthni]

5. Tidak Menggunakan Pakaian Yang Menyerupai Pakaian Lawan Jenis

Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Tidak ada satupun dari makhluk-Nya kecuali pasti memiliki pasangan. Hal ini menunjukkan bahwa hanya Allah lah yang Maha Tunggal dan tidak ada seorang pun yang serupa dengan-Nya.

Diciptakannya dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan, adalah untuk menyadarkan kita akan tanda-tanda kekuasaan Allah . Di antara salah satu tanda kekuasaan-Nya yaitu tidaklah sama antara laki-laki dan perempuan. Allah ta'ala berfirman :

وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى

Laki-laki tidak sama dengan perempuan.


[QS. Ali Imron ayat 36]

Oleh karena itu dalam berpakaian pun laki-laki dan perempuan tidak boleh disamakan. Rasulullah melarang bahkan melaknat umatnya untuk menyerupai lawan jenis dalam berpakaian. Rasulullah bersabda :

لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ ‌مِنَ ‌الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai laki-laki.


[HR. Bukhori]

6. Dianjurkan Menggunakan Pakaian Berwarna Putih

Menurut Rasulullah , warna pakaian yang terbaik adalah pakaian berwarna putih. Oleh karena itu, dianjurkan bagi kita umat Islam untuk menggunakan pakaian berwarna putih. Rasulullah bersabda :

الْبَسُوا ‌مِنْ ‌ثِيَابِكُمِ الْبَيَاضَ، فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ

Kenakanlah pakaian berwarna putih. Karena sesungguhnya itu adalah pakaian terbaik kalian.


[HR. Ahmad]

7. Tidak Diperbolehkan Mengenakan Sutra dan Emas Bagi Laki-laki

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidaklah sama antara laki-laki dan perempuan. Agama Islam mengajarkan kepada laki-laki untuk menjaganya dari simbol-simbol kelemahan, kejatuhan dan kemerosotan. Di dalam Islam laki-laki harus terlihat gagah layaknya seorang perwira. Maka diharamkan bagi seorang laki-laki menyerupai wanita dalam hal berhias. Salah satunya adalah dilarang menggunakan pakaian yang terbuat dari kain sutera dan perhiasan emas. Berdasarkan hadits :

إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَخَذَ حَرِيرًا فَجَعَلَهُ فِي يَمِينِهِ، وَأَخَذَ ‌ذَهَبًا ‌فَجَعَلَهُ ‌فِي ‌شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ: إِنَّ هَذَيْنِ حَرَامٌ عَلَى ذُكُورِ أُمَّتِي

Sesungguhnya Nabi mengambil kain sutra dan memegangnya dengan tangan kanan, dan ia mengambil emas dan memegangnya dengan tangan kiri, kemudian beliau bersabda : "Sesungguhnya dua hal ini haram untuk umatku yang laki-laki."


[HR. Abu Dawud]

8. Dilarang Memanjangkan Pakaian Bawah Melewati Kedua Mata Kaki Bagi Laki-laki

Kesombongan adalah sesuatu yang tercela dalam agama Islam. Di antara salah satu simbol keseombongan di dalam Islam adalah seorang laki-laki yang memanjangkan pakaian bawahnya di bawah mata kaki. Rasulullah bersabda :

مَا ‌أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ

Pakaian bawah yang di bawah mata kaki maka di neraka.


[HR. Bukhori]

Disebutkan di dalam hadits yang lain bahwa Rasulullah bersabda :

لَا ‌يَنْظُرُ ‌اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا

Allah tidak melihat orang yang memanjangkan pakaian bawahnya karena sombong pada hari kiamat.


[HR. Bukhori]

9. Dianjurkan Membaca Doa Ketika Mengenakan Pakaian Baru

Di antara salah satu adab berpakaian di dalam Islam yang mulai banyak dilupakan adalah membaca doa ketika mengenakan pakaian baru. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa di dalam Islam kita diajarkan untuk senantiasa ingat dan bersyukur kepada Allah dalam setiap waktu. Oleh karena itu, hendaknya kita ucapkan doa berikut ini ketika mengenakan pakaian baru :

الْحَمْدُ ‌لِلَّهِ ‌الَّذِي ‌كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian kepada ku dengan pakaian ini dan memberikan rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku.


[HR. Abu Dawud]

Apabila kita membaca doa tersebut di saat sedang mengenakan pakaian maka dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah .

10. Ketika Berpakaian Dianjurkan Memulainya dari Sebelah Kanan

Sisi kanan adalah sisi yang baik. Di dalam Islam, kita diajarkan untuk melakukan sesuatu yang baik. Salah satunya adalah dianjurkan untuk memulai dari sebelah kanan ketika berpakaian. Rasulullah sendiri selalu memulai segala hal dari sebelah kanan. Disebutkan dalam suatu hadits :

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ التَّيَمُّنَ مَا اسْتَطَاعَ فِي طُهُورِهِ وَتَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ

Nabi suka mendahulukan sebelah kanan di setiap perbuatannya jika ia mampu. Seperti saat bersuci, memakai sandal, dan menaiki kendaraan.


[HR. Bukhori]

Penutup

Demikianlah adab berpakaian laki-laki dan perempuan sesuai syariat Islam. Semoga kita dapat mengamalkan adab berpakaian sesuai syariat Islam ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Amiin ya robbal 'aalamiin.

Refrensi

Related Posts :