Ciri-ciri Orang Munafik dalam Islam Yang Sesungguhnya

Ciri-ciri Orang Munafik dalam Islam

Munafik berasal dari kata "An-nifaq" (arab : النِّفَاقُ) yang berarti "menyembunyikan sesuatu" atau "berpura-pura". Munafik dalam Islam adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut pelaku kekufuran yang menyembunyikan kekufuran di dalam hatinya akan tetapi menampakkan keislaman dan kebaikan di depan orang lain.

Sifat munafik sangatlah berbahaya bagi pelakunya dan juga bagi orang disekitarnya. Pasalnya orang-orang munafik kerap kali menghancurkan umat Islam dari dalam dan sangat sulit dideteksi keberadannya. Hal ini dikarenakan orang-orang munafik sangat lihai menyembunyikan hakikat dirinya dan bersandiwara untuk menipu kaum muslimin.

Di dalam Al-Quran dan Al-Hadits, banyak sekali ayat-ayat dan juga hadits yang menjelaskan tentang ciri-ciri orang munafik dalam Islam. Ciri-ciri tersebut dijelaskan kepada kita agar kita mewaspadai tipu daya mereka dan agar kita bisa menginstropeksi diri apakah ciri-ciri tersebut ada pada diri kita.

Perlu dicatat bahwa ciri-ciri orang munafik yang disebutkan di dalam Al-Quran maupun Al-Hadits tidak boleh kita gunakan sebagai alat untuk menghakimi orang lain. Karena yang mengetahui apakah seseorang itu betul-betul munafik atau tidak hanyalah Yang Maha Mengetahui isi hati manusia. Rasulullah sendiri tidak berani menghakimi seseorang itu munafik atau bukan sebelum menerima wahyu dari Allah.

Dari pada berlama-lama, mari kita mulai pembahasan ciri-ciri orang munafik dalam Islam yang disebutkan dalam Al-Quran dan juga Al-Hadits :

1. Mengaku Beriman Padahal Tidak

Di antara salah satu alasan mengapa orang munafik sangat sulit dideteksi keberadaannya adalah karena mereka mengaku beriman padahal tidak. Hal ini dikarenakan Kita hanya bisa mendengar pengakuan keimanannya saja tetapi tidak dengan isi hatinya. Meskipun demikian, Allah Maha Tahu bahwa apa yang mereka ucapkan hanyalah sebatas pengakuan saja. Pada hakikatnya mereka tidak beriman sama sekali kepada Allah dan juga hari akhir.

Disebutkan di dalam Al-Quran bahwa Allah berfirman :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ

Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang mukmin.


[QS. Al-Baqarah ayat 8]

2. Mencari Pembenaran Ketika Dinasehati

Ketika orang-orang beriman lebih memilih kebenaran ketimbang pembenaran maka lain halnya dengan orang-orang munafik. Orang-orang munafik justru cenderung mencari-cari pembenaran atas kemaksiatan yang mereka perbuat. Ciri orang munafik yang seperti inilah yang justru membuat mereka semakin terjerumus dalam kemunafikannya. Disebutkan di dalam Al-Quran :

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ

Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.”

3. Menganggap Bodoh Orang-orang Beriman

Salah satu ciri orang munafik yang membuat kemunafikan mereka semakin parah adalah kerap kali mereka menganggap orang mukmin adalah orang yang bodoh. Padahal sejatinya merekalah orang bodoh yang sesungguhnya. Hanya saja mereka tidak menyadari akan kebodohannya. Disebutkan dalam Al-Quran :

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ ۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ

Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman,” mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang picik akalnya itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang picik akalnya, tetapi mereka tidak tahu.


[QS. Al-Baqarah ayat 13]

4. Bermuka Dua

Terlihat manis di depan orang-orang beriman tetapi pahit ketika di belakang adalah salah satu ciri-ciri orang munafik yang tidak terbantahkan lagi. Mereka kerap kali menampakkan ciri keimanan di hadapan kaum mukminin, akan tetapi ketika bersama dengan golongan sesama mereka maka mereka akan kembali pada sifat aslinya. Disebutkan di dalam Al-Quran :

وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّا ۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ ۙاِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ

Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok.”


[QS. Al-Baqarah ayat 14]

5. Ucapannya Manis Ketika di Depan

Dalam rangka menyembunyikan kekufuran yang ada di dalam hatinya, orang munafik sangat pandai membuat ucapan-ucapan yang manis di hadapan kaum beriman. Bahkan ucapan-ucapan manis itu ia bungkus dengan nama Allah agar kaum beriman termanipulasi oleh ucapannya. Padahal, dibalik ucapannya yang manis itu ternyata ia adalah orang yang sangat menentang dengan ajaran Islam. Disebutkan di dalam Al-Quran :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّعْجِبُكَ قَوْلُهٗ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّٰهَ عَلٰى مَا فِيْ قَلْبِهٖ ۙ وَهُوَ اَلَدُّ الْخِصَامِ

Di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Nabi Muhammad) dan dia menjadikan Allah sebagai saksi atas (kebenaran) isi hatinya. Padahal, dia adalah penentang yang paling keras.


[QS. Al-Baqarah ayat 204]

6. Suka Berbuat Kerusakan

Ciri orang munafik inilah yang membuat orang munafik itu sangat berbahaya. Ketika mereka berada di depan kaum beriman terlihat manis. Akan tetapi ketika di belakang ia gemar berbuat kerusakan. Allah berfirman :

وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ

Apabila berpaling (dari engkau atau berkuasa), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi serta merusak tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak menyukai kerusakan.


[QS. Al-Baqarah ayat 205]

7. Jika Dinasehati Malah Semakin Menjadi

Beda dengan orang beriman yang jika dinasehati maka ia tersadar dan bertaubat, orang munafik justru akan semakin menjadi dan bermaksiat ketika dinasehati. Hal ini dikarenakan terdapat kesombongan yang menyelimuti hatinya sehingga sangat susah untuk dinasehati. Allah berfirman :

وَاِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللّٰهَ اَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْاِثْمِ فَحَسْبُهٗ جَهَنَّمُ ۗ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ

Apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah kesombongan yang menyebabkan dia berbuat dosa (lebih banyak lagi). Maka, cukuplah (balasan) baginya (neraka) Jahanam. Sungguh (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal.


[QS. Al-Baqarah ayat 206]

8. Senang Jika Kaum Beriman Susah dan Susah Ketika Kaum Beriman Senang

Orang-orang munafik memang tampak manis di depan. Maka tak heran jika banyak kaum beriman yang tertipu hingga mencintai mereka. Padahal mereka sama sekali tidak mencintai kaum beriman. Bahkan mereka sangat amat benci terhadap kaum beriman. Allah berfirman :

هٰٓاَنْتُمْ اُولَاۤءِ تُحِبُّوْنَهُمْ وَلَا يُحِبُّوْنَكُمْ وَتُؤْمِنُوْنَ بِالْكِتٰبِ كُلِّهٖۚ وَاِذَا لَقُوْكُمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّاۖ وَاِذَا خَلَوْا عَضُّوْا عَلَيْكُمُ الْاَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ ۗ قُلْ مُوْتُوْا بِغَيْظِكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ ا

Begitulah kamu. Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman pada semua kitab. Apabila mereka berjumpa denganmu, mereka berkata, “Kami beriman.” Apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari karena murka kepadamu. Katakanlah, “Matilah kamu karena kemurkaanmu itu!” Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.


[QS. Ali Imron ayat 119]

Bukti bahwa mereka teramat benci dengan kaum beriman adalah tatkala kaum beriman ditimpa kebaikan maka mereka merasa susah, namun tatkala kaum beriman ditimpa keburukan mereka malah senang dengan hal tersebut. Disebutkan di dalam Al-Quran :

اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْۖ وَاِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَّفْرَحُوْا بِهَا

Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati. Adapun jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya.


[QS. Ali Imron ayat 120]

9. Suka Menjadikan Ayat-ayat Allah Sebagai Bahan Candaan

Salah satu sifat orang munafik adalah sangat gemar menjadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan candaan bahkan olok-olokan. Dijelaskan di dalam Al-Quran :

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ

Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”


[QS. At-Taubah ayat 95]

10. Malas dan Riya' dalam Melaksanakan Beribadah

Ciri orang munafik selanjutnya adalah mereka selalu menunaikkan ibadah dengan bermalas-malasan. Bahkan jika mereka melaksanakannya sekalipun maka mereka melaksanakannya dengan maksud riya' atau agar dilihat orang lain. Allah ta'ala berfirman :

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ

Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali.


[QS. An-Nisa' ayat 142]

Selain itu, orang munafik sangatlah berat dalam melaksanakan sholat berjama'ah di masjid. Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas'ud mengatakan :

‌لَقَدْ ‌رَأَيْتُنَا ‌وَمَا ‌يَتَخَلَّفُ ‌عَنِ ‌الصَّلَاةِ ‌إِلَّا ‌مُنَافِقٌ ‌قَدْ ‌عُلِمَ ‌نِفَاقُهُ، ‌أَوْ ‌مَرِيضٌ. ‌إِنْ ‌كَانَ ‌الْمَرِيضُ ‌لَيَمْشِي ‌بَيْنَ ‌رَجُلَيْنِ ‌حَتَّى ‌يَأْتِيَ ‌الصَّلَاةَ

Dahulu kami memiliki pandangan bahwa jika seseorang tidak menghadiri sholat berjama'ah maka ia adalah orang munafik yang telah jelas kemunafikannya. Atau jikalau ia sakit maka ia akan berjalan dengan cara dipapah di antara dua orang hingga ia menghadiri sholat (berjama'ah).


[HR. Muslim]

11. Enggan Diajak Kembali Pada Al-Quran dan As-Sunnah

Tatkala orang-orang munafik itu diajak untuk kembali mematuhi apa yang diperintahkan oleh Allah dalam Al-Quran dan mematuhi apa yang diperintahkan oleh Rasulullah atau As-Sunnah maka mereka enggan mematuhinya. Bahkan kemaksiatan dan bid'ah yang mereka lakukan malah semakin menjadi-jadi. Disebutkan di dalam Al-Quran :

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا اِلٰى مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَاِلَى الرَّسُوْلِ رَاَيْتَ الْمُنٰفِقِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْكَ صُدُوْدًاۚ

Apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) pada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” engkau (Nabi Muhammad) melihat orang-orang munafik benar-benar berpaling darimu.


[QS. An-Nisa' ayat 61]

Penutup

Sesungguhnya masih banyak lagi ciri-ciri orang munafik dalam Islam yang belum dijelaskan pada artikel ini baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah. Meskipun demikian, ciri-ciri orang munafik yang telah kita bahas pada artikel kali ini insya Allah sangatlah cukup bagi kita sebagai bahan instropeksi diri. Mudah-mudahan artikel yang singkat ini dapat menjadikan kita semakin berhati-hati agar tidak terjangkin sifat-sifat orang munafik. Dan semoga Allah melindungi kita dari sifat-sifat kemunafikan. Amiin.

Related Posts :