Ceramah Singkat Tentang Lailatul Qadar

Ceramah Singkat Tentang Lailatul Qadar

Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam yang telah menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan sebagai petunjuk bagi manusia serta pembeda antara yang benar dan salah.

Semoga shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan kita yaitu Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan juga para pengikutnya yang senantiasa istiqomah berada di jalannya.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa lailatul qadar merupakan salah satu malam yang dicari-cari ketika memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Maka, salah satu judul ceramah yang cocok dibawakan ketika akan memasuki atau telah memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah ceramah singkat tenang lailatul qadar.

Nah, pada postingan kali ini, saya ingin membagikan salah satu naskah ceramah singkat tentang lailatul qadar yang sering saya bawakan ketika menjelang atau telah memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Ceramah singkat tentang lailatul qadar ini saya paparkan secara lengkap mulai dari pembukaan, isi, hingga penutup beserta dalil-dalilnya dari Al-Quran.

Mudah-mudahan, contoh naskah ceramah singkat tentang malam lailatul qadar yang kami paparkan di bawah ini dapat menjadi inspirasi bagi Anda yang hendak menyampaikan ceramah kepada jama'ah kaum muslimin.

Berikut teks lengkap ceramah singkat tentang lailatul qadar beserta dalilnya :

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَبَعْدُ

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah.. pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita, baik itu berupa kesehatan, kesempatan, maupun nikmat Islam dan Iman yang ada di dalam hati kita.

Yang kedua, semoga sholawat beserta salam senantiasa tetap atas Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam beserta keluarganya, para sahabatnya, dan juga para pengikut setianya hingga hari kiamat tiba.

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah.. alhamdulillah, Allah telah memberikan umur kepada kita sehingga kita bisa menikmati bulan Ramadhan sampai detik ini. Tentu nikmat ini patut kita syukuri, mengingat banyaknya saudara-saudara kita yang telah dipanggil oleh Allah sebelum berakhirnya bulan Ramadhan. Kita berharap, semoga Allah panjangkan dan berkahi umur kita sehingga kita bisa menjalankan ibadah hingga akhir bulan Ramadhan.

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah.. saat ini kita telah memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Dan sebentar lagi kita akan memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.

Jika kita mengkaji hadits-hadits Nabi, maka kita akan mendapati bahwa ketika memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan maka beliau beribadah dengan penuh kesungguhan. Bahkan, kesungguhan beliau dalam beribadah di hari-hari tersebut melebihi kesungguhan beliau di hari-hari yang lainnya. Diriwayatkan dalam sebuah hadits :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‌يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، مَا لَا ‌يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) melebihi kesungguhan beliau di hari yang lain.


[HR. Muslim]

Bukti dari kesungguhan ibadah beliau di sepuluh hari terakhir tersebut adalah beliau beriktikaf di masjid selama sepuluh hari tersebut dan mengisinya dengan ibadah. Bahkan beliau tidak pernah meninggalkan amalan iktikaf di masjid selama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan samapi beliau diwafatkan oleh Allah. Diriwayatkan dalam sebuah hadits :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah, kemudian istri-istri beliau juga beriktikaf setelahnya.


[HR. Bukhari]

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah.. kira-kira, apa yang melatarbelakangi kesungguhan beliau beribadah dan beriktikaf di sepuluh hari yang terakhir pada bulan Ramadhan?

Tahukah jama'ah? Tujuan dari beliau beriktikaf di sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan adalah agar bisa mendapatkan keutamaan malam lailatul qodar. Hal ini dikarenakan lailatul qadar memliki keutamaan yang sangat besar jika dibandingkan malam-malam selainnya.

Nah, lailatul qadar itu hanya terjadi satu malam saja dalam setahun. Masalahnya, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam tidak mengetahui kapan tepatnya lailatul qadar itu terjadi. Sehingga beliau mencontohkan kepada kita agar mempersungguh dalam beribadah di sepuluh malam hari yang terakhir di bulan Ramadhan. Karena kemungkinan terjadinya malam lailatul qadar adalah ada di antara salah satu malam dari kesepuluh malam tersebut.

Lalu, apa sajakah keutamaan lailatul qadar itu?

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah.. keutamaan lailatul qadar yang pertama adalah bahwa malam tersebut merupakan malam diturunkannya Al-Quran. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.


[QS. Al-Qadr ayat 1]

Keutamaan yang kedua adalah bahwa malam lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.


[QS. Al-Qadr ayat 2-3]

Artinya jika seorang beramal satu malam saja pada malam tersebut, maka ia seperti beramal selama seribu bulan. Atau jika dikonversikan ke tahun maka sama dengan beramal selama 83 tahun.

Keutamaan lailatul qadar yang ketiga adalah bahwa pada malam tersebut malaikat turun ke dunia dengan membawa rahmat dan keberkahan untuk mengatur suatu urusan. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.


[QS. Al-Qadr ayat 4]

Keutamaan lailatul qadar yang keempat adalah bahwa malam tersebut merupakan malam ditetapkannya takdir selama satu tahun. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ

Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.


[QS. Ad-Dukhon ayat 4]

Sedangkan keutamaan lailatul qadar yang ke lima adalah bahwa malam tersebut merupakan malam yang penuh dengan kesejahteraan dan keselamatan. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.


[QS. Al-Qadr ayat 5]

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesejahteraan pada malam lailatul qadar adalah malam tersebut merupakan malam yang terselamatkan dari segala macam keburukan dan kejahatan. Bahkan pada malam tersebut setan tidak mampu berbuat kerusakan.

Menurut sebagian ahli tafsir, pada malam tersebut para malaikat memberikan ucapan sejahtera atau salam kepada para penghuni masjid yang sedang beribadah hingga terbit fajar.

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah.. dari keutamaan-keutamaan yang berusan saya sebutkan maka dapat kita simpulkan bahwa ternyata ada keutamaan yang sangat besar pada malam lailatul qadar. Maka tak heran jika Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam sangat bersungguh-sungguh beribadah di sepuluh malam hari terakhir di bulan Ramadhan.

Oleh karena itu jama'ah kaum muslimin rahimakumullah.. mari kita luruskan niat serta bulatkan tekad untuk mempersungguh beribadah jika besok saat memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan kita masih diberikan umur oleh Allah. Jangan sampai pada malam-malam tersebut kita justru lalai dari ibadah kepada Allah.

Ketahuilah jama'ah! Bahwa orang yang terhalang dari keutamaan yang ada pada malam lailatul qadar adalah orang yang sangat rugi. Bagaimana tidak? Beribadah satu malam di malam tersebut disetarakan dengan ibadah selama seribu bulan. Maka tak heran jika Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَنْ ‌حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Barang siapa yang terhalang dari kebaikan (lailatul qadar) maka sungguh ia telah terhalang.


[HR. An-Nasa'iy]

Demikianlah ceramah singkat tentang lailatul qadar yang bisa saya sampaikan. Semoga kita dimudahkan oleh Allah dalam beribadah pada malam-malam terakhir di bulan Ramadhan. Dan semoga Allah menakdirkan kita dalam keadaan beribadah dengan penuh kesungguhan saat lailatul qadar tiba. Amiin ya Robbal 'aalamiin.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Related Posts :