Contoh Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari

Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah Tuhan sekalian alam, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam dan juga keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya

Tahukah Anda apa itu tawakal? Tawakal adalah hati yang bergantung kepada Allah ta'ala bersamaan dengan melakukan usaha atau ikhtiar yang diperintahkan oleh Allah.

Baca Juga : Pengertian Tawakal Menurut Bahasa dan Istilah

Banyak dari kita yang sebenarnya sudah tau apa itu tawakal. Akan tetapi untuk penerapan dan contohnya terkadang kita masih bingung bagaimana contoh tawakal dalam kehidupan sehari-hari. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari bersama contoh tawakal dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya agar kita dapat menerapkan tawakal dalam kehidupan sehari-hari.

Berukut beberapa contoh tawakal dalam kehidupan yang dapat kita amalkan :

1. Tawakal dalam Beribadah

Agama itu setengahnya adalah Ibadah dan setengahnya lagi adalah Isti’anah (memohon pertolongan). Tawakal adalah bagian dari isti’anah. Oleh karena itu ketika kita beribadah kepada Allah hendaknya juga disertai dengan tawakal kepada Allah. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ

Maka, sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya


[QS. Hud ayat 123]

Contoh tawakal dalam beribadah adalah ketika kita betul-betul memasrahkan ibadah kita hanya kepada Allah. Kita harus meyakini bahwa ibadah yang kita lakukan sesungguhnya adalah berkat pertolongan dari Allah. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa berdoa kepada Allah agar Allah memudahkan kita dalam beribadah kepada-Nya.

2. Tawakal dalam Berdakwah

Dakwah adalah tugas setiap umat Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Setiap dari kita diperintahkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk berdakwah. Yang menjadi tantangan adalah bahwa tidak semua orang mau menerima dakwah Islam.

Oleh karena itu, ketika kita berdakwah hendaknya kita bertawakal kepada Allah. Biarkanlah Allah yang menentukan apakah mereka mau mengikuti dakwah Islam ataukah tidak. Yang terpenting adalah kita sudah melaksanakan tugas kita berdakwah di jalan Allah dengan ikhlas. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ ࣖ

Jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah (Nabi Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan pemilik ‘Arasy (singgasana) yang agung.”


[QS. At-Taubah ayat 129]

Diantara salah satu contoh teladan tawakal dalam berdakwah adalah seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Nuh ‘alaihis salam ketika mendakwahi umatnya. Disebutkan di dalam Al-Quran :

۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ نُوْحٍۘ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَّقَامِيْ وَتَذْكِيْرِيْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَعَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ فَاَجْمِعُوْٓا اَمْرَكُمْ وَشُرَكَاۤءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ اَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوْٓا اِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُوْنِ

Bacakanlah (sampaikanlah wahai Nabi Muhammad) kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika dia berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, jika terasa berat bagi kamu keberadaanku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, kepada Allahlah aku bertawakal. Oleh karena itu, bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), selanjutnya janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian, bertindaklah terhadap diriku dan janganlah kamu tunda-tunda (tindakan itu) kepadaku.


[QS. Yunus ayat 71]

Pada ayat tersebut kita dapat mengambil contoh tawakal dalam kehidupan yang diamalkan oleh Nabi Nuh. Betapapun beratnya dalam dakwah Nabi Nuh senantiasa memasrahkan dan menggantungkan hatinya hanya kepada Allah. Sehingga beliau tidak pernah merasa takut sedikitpun kecuali hanya kepada Allah.

3. Tawakkal dalam Berjihad dan Berperang

Ketika dalam keadaan berperang seorang mukmin tidak hanya mengandalkan senjata dan kekuatannya saja. Akan tetapi juga tawakal berserah diri kepada Allah agar Allah memberikan pertolongan-Nya.

وَاِذْ غَدَوْتَ مِنْ اَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِيْنَ مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِ ۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ اِذْ هَمَّتْ طَّۤاىِٕفَتٰنِ مِنْكُمْ اَنْ تَفْشَلَاۙ وَاللّٰهُ وَلِيُّهُمَا ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

(Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muhammad) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang mukmin pada pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Ingatlah) ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.


[QS. Ali Imron ayat 121-122]

4. Tawakal Ketika Berdamai

Dalam suatu peperangan, kita diperintahkan oleh Allah untuk melakukan ikhtiar sebaik mungkin demi mendatangkan kemaslahatan bersama antara kaum muslimin dan pihak musuh, salah satunya adalah perjanjian damai.

Di saat berdamai dengan musuh kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, apakah musuh memenuhi perjanjian damainya ataukah ada kecurangan di balik perjanjian tersebut. Oleh karena itu dalam perdamaian pun hendaknya kita juga bertawakal kepada Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

۞ وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


[QS. Al-Anfal ayat 61]

5. Tawakal dalam Bermusyawarah

Musyawarah adalah bagian dari salah satu ikhtiar yang diperintahkan oleh Allah agar tercipta kemaslahatan dalam pelaksanaan suatu perkara. Terlebih lagi jika perkara tersebut menyangkut umat maka musyawarah adalah suatu hal yang perlu diadakan.

Ketika bermusyawarah dan telah membulatkan tekad kita sebagai manusia tidak memiliki kemampuan untuk menentukan keberhasilan terhadap suatu perkara. Maka hendaknya kita bertawakal menyerahkan segala apapun hasilnya kepada Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.


[QS. Ali Imran ayat 159]

6. Tawakal dalam Mencari Rezeki

Tawakal dalam mencari rezeki adalah memasrahkan segala apa yang dihasilkan dari usahanya dalam mencari rezeki kepada Allah, senantiasa bersyukur terhadap rezeki yang Allah berikan, meyakini dan mengimani bahwa Allah Maha Memberi Rezeki, berprasangka baik kepada Allah, serta yakin bahwa rezekinya telah ditentukan kadarnya oleh Allah subhanahu wata'ala.

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.


[QS. Ath-Thalaq ayat 2-3]

Contoh tawakal dalam mencari rizki diibarakan seperti burung yang keluar di pagi hari untuk mencari makan dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang. Disebutkan dalam sebuah hadits :

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

Seandainya kalian betul-betul bertawakal kepada Allah maka niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung, mereka pergi di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan pulang di sore hari perut terisi penuh.


[HR. Tirmidzi]

Dari ilustrasi tersebut tergambar bahwa burung yang tidak memiliki akal pun tidak pernah khawatir soal rezeki yang akan ia peroleh. Ia hanya berusaha sesuai kemampuan yang ia miliki serta meyakini bahwa Allah adalah yang maha memberi rezeki.

Demikianlah pemaparan tentang contoh tawakal dalam kehidupan, semoga kita dijadikan oleh Allah sebagai salah satu hamba-Nya yang senantiasa bertawakal kepada-Nya. Amiin ya Rabbal 'aalamiin.

Related Posts :