Khutbah Tentang Menuntut Ilmu Beserta Dalilnya

Khutbah Tentang Menuntut Ilmu Beserta Dalilnya

Khutbah tentang menuntut ilmu adalah salah satu khutbah yang sangat penting untuk disampaikan kepada umat. Jika kita melihat fenomena yang ada maka kita akan mendapati bahwa umat Islam saat ini sangat kurang minatnya di dalam menuntut ilmu. Apalagi ilmu agama.

Untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan di akhirat kita membutuhkan ilmu. Jangankan sukses dalam urusan akhirat, sukses dalam urusan dunia saja kita sangat membutuhkan ilmu apalagi sukses dalam urusan akhirat.

Maka dari itu, sebagai khotib kita hendaknya menyampaikan khutbah tentang menuntut ilmu kepada umat. Tujuannya adalah agar umat Islam lebih termotivasi dalam menuntut ilmu terutama menuntut ilmu agama. Jika kita mendiamkan umat dan tidak memotivasi mereka dengan menyampaikan khutbah tentang menuntut ilmu maka dikhawatirkan mereka akan meninggalkan ilmu sehingga umat Islam menjadi umat yang tertinggal dan terbelakang.

Pada artikel kali ini, saya akan sedikit berbagi salah satu naskah khutbah tentang menunut ilmu beserta dalilnya yang biasa saya sampaikan ketika mengisi khutbah. Naskah khutbah ini saya susun secara lengkap mulai dari salam, muqoddimah, isi, dari khutbah pertama sampai khutbah kedua, hingga doa-doa penutup khutbah.

Berikut naskah atau teks khutbah tentang menuntut ilmu beserta dalilnya :

Khutbah Pertama

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ، وَ نَسْتَعِيْنُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مَحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

أَمَّا بَعْدُ

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah..

Salah satu perkara wajib yang saat ini mulai banyak dilupakan bahkan ditinggalkan oleh banyak kaum muslimin adalah menuntut ilmu agama. Padahal kita semua paham dan mengerti bahwa menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim tanpa terkecuali. Rasulullah bersabda :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim"


[HR. Ibnu Majah no. 224]

Berdasarkan hadits tersebut, kita mengetahui bahwa menuntut ilmu itu adalah wajib ain bagi seluruh umat Islam. Selain itu, kewajiban umat Islam di dalam menuntut ilmu tidaklah terbatas oleh usia. Berapapun usia kita, kita tetap wajib menuntut ilmu.

Tahukah jama'ah? Bahwa ternyata sekelas orang yang sudah dianggap ulama' pun tetap wajib menuntut ilmu. Apalagi kita yang belum mencapai derajat ulama' tentu lebih ditekankan lagi untuk menuntut ilmu.

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah..

Jika seseorang menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia maka tidaklah kedua hal tersebut diraih melainkan dengan ilmu. Apalagi kesuksesan dan kebahagiaan di akhirat yang bersifat abadi, tentu perlu diraih dengan yang namanya ilmu. Hal yang bersifat sementara saja harus diraih dengan ilmu apalagi hal yang bersifat kekal dan abadi.

Seorang yang ingin menggapai sesuatu tanpa ilmu ibarat seorang yang menempuh perjalanan tanpa mengetahui arah. Jika seseorang hendak mencapai tujuan tanpa mengetahui arahnya maka selamanya ia tidak akan menggapai tujuan yang ia tempuh. Oleh karena itu, jika seseorang ingin menggapai suatu tujuan maka ia perlu mengetahui arahnya terlebih dahulu.

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah..

Ilmu agama ini adalah ilmu yang sangat penting. Betapa banyak orang terjerumus dalam perkara-perkara yang haram karena tidak mengerti ilmu agama. Betapa banyak orang yang ibadahnya tidak sah karena tidak mengerti ilmu agama. Betapa banyak orang yang celaka karena tidak mengerti ilmu agama.

Ilmu agama adalah ilmu yang memisahkan antara yang haq dan yang batil. Jika kita hanya mengandalkan akal kita untuk mengetahui mana yang haq dan mana yang batil maka sesungguhnya akal kita tidak akan pernah mampu. Oleh karena itulah Allah menurunkan petunjuk agar dijadikan pegangan untuk membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Karena hanya Allah yang Maha Mengetahui akan segalanya.

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah..

Di dalam agama kita, kita sangat dimotivasi untuk menuntut ilmu, baik itu ilmu yang menunjang kehidupan kita di dunia maupun ilmu yang mengantarkan kita pada kesuksesan dan kebahagiaan ketika di akhirat.

Namun sayangnya, kebanyakan dari kita justru lebih memperbanyak porsi untuk menuntut ilmu dunia dari pada ilmu akhirat. Padahal, kita beriman bahwa kelak kita akan tinggal di akhirat untuk selama-lamanya. Namun mengapa justru kita lebih mementingkan dunia yang sementara dibandingkan akhirat yang abadi? Bukankah kita juga butuh kebahagiaan dan kesuksesan ketika di akhirat kelak?

Tahukah jama'ah? Allah itu benci dengan orang yang pandai dalam urusan dunia tapi bodoh dalam urusan akhirat. Rasulullah bersabda :

إِنَّ اللهَ تَعَالىَ يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِالْآخِرَة

"Sesungguhnya Allah ta’ala benci pada setiap orang yang pandai dalam perkara dunia tapi bodoh dalam perkara akhirat."


[HR. Hakim]

Bedasarkan hadits tersebut, Rasulullah dengan tegas menyatakan bahwa Allah benci dengan orang yang pandai akan ilmu dunia akan tetapi bodoh dalam ilmu akhirat. Mengapa demikian?

  1. Jika seseorang bodoh ilmu akhiratnya maka ia kurang atau bahkan tidak mengenal siapakah Tuhannya. Seorang yang tidak mengenal siapa Tuhannya maka bisa dipastikan akan sangat kurang cintanya, sangat kurang bersyukurnya, dan sangat kurang ingatnya kepada Tuhannya. Padahal Allah telah memberikan banyak hal kepada dirinya. Maka dari itu, pantaskah seorang yang telah diberikan banyak kenikmatan oleh Allah lalu ia melupakan bahkan tidak mengenal Allah ?
  2. Jika seseorang bodoh ilmu akhiratnya maka ia juga kurang atau bahkan tidak mengenal siapa utusan Tuhannya. Seorang yang tidak mengenal siapa utusan Tuhannya maka bisa dipastikan tidak akan mengikuti sunnah-sunnah utusan Tuhannya. Padahal di antara salah satu indikator seseorang cinta kepada Tuhannya adalah mengikuti sunnah-sunnah utusan Tuhannya, yakni Nabi Muhammad .
  3. Jika seseorang bodoh ilmu akhiratnya maka ia juga kurang atau bahkan tidak mengenal ajaran-ajaran dalam agamanya. Seorang yang tidak mengenal ajaran-ajaran agamanya bisa dipastikan bertindak sesuka hatinya, tidak mengerjakan ajaran-ajaran agamanya, bahkan menerjang perkara-perkara yang diharamkan dalam agamanya.

Oleh karena itu, pantas saja Allah membenci seorang yang bodoh ilmu agamanya. Karena seorang yang bodoh akan ilmu agama sangat tidak mengenal siapa Tuhannya, siapa Nabinya, dan juga apa ajaran agamanya.

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah..

Sebagaimana yang khotib katakan sebelumnya bahwa agama Islam sangat memotivasi pemeluknya untuk menuntut ilmu, terutama ilmu agama. Hal ini dibuktikan dengan dahsyatnya keutamaan menuntut ilmu di dalam agama Islam yang dijelaskan di dalam Al-Quran maupun Al-Hadits.

Keutamaan menuntut ilmu yang pertama : adalah bahwa orang-orang yang diberikan ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah . Allah berfirman :

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.


[QS. Al-Mujadalah ayat 11]

Keutamaan menuntut ilmu berikutnya : adalah Allah akan mempermudah jalan menuju surga bagi siapa saja yang istiqomah menuntut ilmu. Rasulullan bersabda :

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan berikan ia kemudahan jalan menuju surga."


[HR. Muslim]

Jika kita menuntut ilmu agama maka kita akan mendapatkan petunjuk jalan menuju surga. Jika kita tidak memiliki petunjuk jalan menuju surga, maka mungkinkah kita bisa sampai ke surga yang selama ini kita impi-impikan? Maka tentu jawabannya tidaklah mungkin. Maka wajar saja jika kita rajin menuntut ilmu maka akan dimudahkan jalannya menuju surga.

Selain itu, keutamaan menuntut ilmu yang berikutnya adalah para malaikat ridho terhadap apa yang dilakukan oleh para penuntut ilmu. Sampai-sampai, hal itu membuat mereka merendahkan sayap-sayapnya di hadapan para penuntut ilmu. Rasulullan bersabda :

وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ

Dan sesungguhnya para malaikat itu merendahkan sayapnya karena ridha kepada penuntut ilmu


[HR. Abu Dawud]

Jama'ah kaum muslimin rahimakumullah..

Pada khutbah tentang menuntut ilmu kali ini, saya selaku khotib hendak menasehatkan kepada diri khotib sendiri dan juga kepada seluruh jama'ah yang ada di masjid ini untuk mendatangi majelis ilmu dalam rangka menuntut ilmu agama.

Jangan sampai sangking sibuknya kita terhadap dunia membuat kita lalai dari menuntut ilmu akhirat. Jika kita lebih cinta kepada akhirat maka tentulah kita tidak akan mencari waktu kosong untuk mencari ilmu. Akan tetapi jika kita lebih cinta akhirat justru kita akan mengosongkan waktu demi menuntut ilmu agama.

Apalagi di zaman yang serba digital. Menuntut ilmu agama sangatlah mudah dilakukan. Kita bahkan bisa menuntut ilmu melalui smartphone yang kita miliki. Maka dari itu, adakah alasan bagi kita untuk tidak menuntut ilmu agama di zaman yang serba dimudahkan seperti saat ini?

Ingatlah bahwa pertanda Allah berkehendak baik kepada kita adalah kita dijadikan paham terhadap ilmu agama. Sebaliknya, jika Allah berkehendak buruk kepada kita maka kita akan dijadikan seorang yang tidak paham akan ilmu agama. Rasulullah bersabda :

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan maka ia akan Allah berikan kepahaman di dalam agama.


[HR. Bukhari]

بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ، وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآ، أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ

رَبَّنَا ‌هَبۡ ‌لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ

رَبَّنَآ ءَاتِنَا ‌فِي ‌ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Demikian artikel tentang naskah khutbah tentang menuntut ilmu beserta dalilnya. Mudah-mudahan naskah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dan semoga Allah menjadikan kita sebagai hambanya yang istiqomah di dalam menuntut ilmu agama. Amiin ya robbal'aalamiin.

Related Posts :