MENU

Ceramah Tentang Sabar Beserta Dalilnya


Ceramah Tentang Sabar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabbul ‘aalamiin, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya serta para pengikutnya.

Pada artikel kali ini kembali penulis bawakan salah satu contoh ceramah tentang sabar beserta dalilnya. Mudah-mudahan ceramah ini dapat dijadikan inspirasi bagi para penceramah yang hendak membawakan ceramah tentang sabar beserta dalilnya.

Berikut ini adalah contoh naskah atau teks ceramah tentang sabar beserta dalilnya lengkap dari pembukaan, isi, hingga penutup :

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَبَعْدُ

Jama’ah yang semoga dirahmati oleh Allah, pertama dan yang paling utama mari kita bersyukur kepada Allah 'azza wajalla yang telah memberikan kita kenikmatan berupa islam dan iman.

Kemudian, semoga shalawat dan salam selalu tersampaikan kepada uswah kita Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam, beserta keluarga beliau, para sahabat, dan juga para pengikutnya hingga akhir zaman.

----------

Jama’ah yang semoga dirahmati oleh Allah, sebelum kita menginjak pada materi ceramah yang hendak saya bawakan, disini saya selaku penceramah mewasiatkan kepada diri saya sendiri dan para jama’ah sekalian untuk bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.

Di dalam Al-Quran Allah subhanahu wata'ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. [QS. Ali Imran ayat 102]

----------

Jama’ah yang semoga dirahmati oleh Allah, pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku penceramah untuk membawakan ceramah tentang sabar beserta dalilnya.

Mudah-mudahan tema ceramah tentang sabar yang hendak penceramah bawakan dapat memberikan pencerahan sekaligus menambah wawasan kita tentang agama Islam khususnya yang berkaitan dengan kesabaran.

----------

Jama’ah yang dirahmati oleh Allah, sebetulnya apakah yang dimaksud dengan sabar itu sendiri? Apakah yang dimaksud dengan sabar adalah berdiam diri ketika dizalimi? Ataukah sabar itu berarti menerima dan pasrah saja atas keadaan yang ada tanpa mau melakukan perubahan menuju yang lebih baik?

Ternyata, jama’ah, sabar yang dimaksud di dalam Islam itu adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dilarang oleh Allah subhanahu wata'ala.

Artinya dalam menghadapi situasi apapun, baik itu situasi yang menyenangkan ataupun tidak, kita harus menahan diri agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah subhanahu wata'ala.

Sebagai contoh misalkan kita dihadapkan dengan masalah rumah tangga yaitu pasangan kita melakukan perbuatan zina (na’udzubillahi min dzaalik). Maka yang harus kita lakukan adalah menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baik.

Jangan sampai karena termakan cemburu kita malah melakukan perbuatan yang dilarang seperti memukul, mempermalukan, menyebarkan aib ke sosial media atau bahkan membunuhnya.

Akan tetapi hendaknya kita bersabar atas musibah tersebut dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baik dan benar.

Dari contoh tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa sabar itu bukan berarti kita pasrah dan diam disaat ada masalah tanpa kita berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Justru apabila kita menghadapi suatu masalah ataupun musibah, kita harus tetap berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baik dan menahan diri untuk tidak menyelesaikan masalah dengan cara yang dilarang oleh Allah subhanahu wata'ala.

----------

Jama’ah yang semoga dirahmati oleh Allah, bila disampaikan ceramah tentang sabar, tidak afdhol rasanya apabila tidak jelaskan apa saja jenis-jenis sabar di dalam agama Islam. Tujuannya adalah agar wawasan kita tentang sabar tidak hanya diseputar sabar dalam menghadapi musibah saja.

Ternyata, di dalam Islam sabar itu ada tiga tingkatan :

Yang pertama adalah bersabar dalam ketaatan.

Yang kedua adalah bersabar untuk tidak melakukan kemaksiatan.

Dan yang ketiga adalah bersabar dalam menghadapi musibah atau cobaan.

Nah, dari ketiga jenis sabar tersebut, ternyata tingkatan sabar yang paling tinggi adalah bersabar dalam ketaatan.

Apabila kita menelaah dalil tentang sabar di dalam Al-Quran maka kita akan mendapati bahwa bersabar di dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah adalah kesabaran yang paling berat dan memerlukan kesabaran tingkat tinggi.

Di dalam Al-Quran disebutkan :

فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖ

Maka, sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya [QS. Maryam ayat 65]

وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. [QS. Thaha ayat 132]

Bukti nyata bahwa bersabar dalam melaksakan ketaatan adalah kesabaran tingkat tinggi adalah bahwa sering kali kebanyakan dari kita tidak sabaran menjalankan ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala.

Salah satu contoh kongkritnya adalah perintah Allah subhanahu wata'ala untuk konsisten melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya.

Betapa banyak kaum muslimin saat ini yang kesulitan menjalankan ibadah yang satu ini. Bahkan banyak orang bilang, apabila orang itu mampu menjalankan shalat lima waktu secara tertib maka dipandang sebagai orang yang luar biasa kesholehannya.

Padahal menjalankan shalat lima waktu itu adalah standar minimal seorang itu bisa disebut sebagai seorang muslim, bukan standar orang sholeh.

Justru orang itu bisa dikatakan sholeh jika ia mampu menjalankan shalat lima waktu sekaligus shalat-shalat sunnah lainnya semisal shalat tahajjud dan lain-lain.

Akan tetapi, karena sangking jarangnya orang yang mampu menjalankan shalat wajib lima waktu sampai-sampai orang yang melaksanakannyapun sudah dikatakan orang sholehannya luar biasa.

Nah, dari satu ibadah ini saja kita bisa mengetahui ternyata masih banyak kaum muslimin yang tidak mengerjakannya. Artinya kesabaran dalam menjalankan ketaatan itu memang memerlukan kesabaran tingkat tinggi.

Karena itulah kesabaran dalam menjalankan ketaatan itu adalah kesabaran yang paling agung dan paling mulia.

----------

Kemudian jama’ah, tingkatan sabar dibawah sabar dalam ketaatan adalah bersabar untuk tidak melakukan kemaksiatan.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu ujian yang Allah berikan kepada kita para lelaki adalah ujian wanita.

Betapa banyak orang yang terjurus dalam kemaksiatan dikarenakan wanita. Perzinaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, dan kezaliman-kezaliman lainnya banyak disebabkan oleh wanita.

Betapa banyak lelaki yang berani mengambil harta orang lain dengan cara yang zalim karena tuntutan istrinya. Betapa banyak lelaki yang membunuh saudaranya juga karena omongan istrinya. Tak jarang pula lelaki yang murtad dan keluar dari agama Islam karena wanita.

Bahkan manusia pertama pun terpeleset dalam kesalahan disebabkan godaan istrinya.

Oleh karena itu jama’ah, kita harus bersabar untuk tidak tergoda dengan upadaya wanita. Karena sesungguhnya wanita itu lemah, namun karena kelemahannya itulah justru yang dapat menjatuhkan dan membuat lemah para lelaki.

----------

Adapun tingkatan sabar yang terakhir adalah sabar dalam menghadapi musibah.

Kita sebagai manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya musibah. Terkadang kita melihat orang lain seolah-olah hidupnya enak dan tidak pernah mendapatkan musibah. Padahal sesungguhnya setiap manusia memiliki musibah dan ujiannya masing-masing.

Ada yang diuji dengan ditinggal anggota keluarganya, ada yang diuji dengan kehilangan hartanya, ada juga yang diuji dengan kehilangan pasangannya, dan lain-lain.

Oleh karena itu, apabila kita dihadapkan dengan musibah maka hendaknya kita bersabar dengan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.

Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa salah satu ciri orang yang bersabar ketika ditimpa musibah adalah mengucapkan kalimat “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un”

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rājiūn (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). [QS. Al-Baqarah ayat 156]

Jangan sampai ketika kita ditimpa musibah kita malah suuzon kepada Allah, merasa bahwa Allah tidak adil, bahkan berani mencaci Allah subhanahu wata'ala.

Akan tetapi apabila kita ditimpa musibah kita harus kembali kepada Allah, menyadari bahwa diri kita ini adalah milik Allah, bukan milik siapapun, serta menyadari bahwa kita semua akan dikembalikan kepada Allah 'azza wajalla.

----------

Jama’ah yang semoga dirahmati oleh Allah, sesuai tema ceramah kali ini, yaitu ceramah tentang sabar beserta dalilnya, maka penceramah akan sedikit membawakan tiga dalil tentang keutamaan sabar yang terdapat di dalam Al-Quran :

Pertama, jangan pernah berfikir kita pasti masuk surga sebelum diberi cobaan oleh Allah lalu kita sanggup bersabar menghadapi cobaan itu. Allah ta’ala berfirman :

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. [QS. Al-Baqarah ayat 214]

Kedua, pahala sabar itu tidak ada batasnya. Allah ta’ala berfirman :

اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan. [QS. Az-Zumar ayat 10]

Ketiga, Allah itu cinta dengan orang-orang yang bersabar. Allah ta’ala berfirman :

وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قٰتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْا ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

Betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(-nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat, dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar. [QS. Ali Imran ayat 146]

Nah, dari ketiga dalil tersebut kita mengetahui bahwasanya ternyata siapapun orangnya, apapun status sosialnya, apabila dia adalah seorang muslim maka ia akan diberikan cobaan oleh Allah.

Tujuannya apa? Tujuannya adalah agar Allah mengetahui seberapa besar ia mampu mempertahankan keimanannya. Apakah ia mampu bersabar ataukah tidak?

Kemudian, pada dalil yang kedua disebutkan bahwa pahala sabar itu tidak ada batasnya. Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya sabar itu memang tidak ada batasnya.

Selama kita hidup di dunia maka kita selalu dituntut untuk bersabar. Sampai kapan? Jawabannya adalah sampai ajal kita menjemput, Allah ta’ala berfirman :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ ࣖࣖ

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kepastian (kematian). [QS. Al-Hijr ayat 99]

Terakhir, pada dalil yang ketiga kita mendapati bahwa sebesar apapun cobaan yang dihadapi jangan sampai membuat kita lemah dan menyerah. Karena apabila kita kuat dan mampu bersabar menghadapi cobaan tersebut maka kita akan meraih kemenangan serta cinta dari Allah subhanahu wata'ala.

Masya Allah! Betapa dahsyatnya keutamaan orang-orang yang bersabar!

----------

Demikianlah ceramah tentang sabar beserta dalilnya yang bisa saya sampaikan. Semoga tema ceramah tentang sabar ini dapat membuat kita semakin kuat dan bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.

Dan semoga kita dijadikan oleh Allah subhanahu wata'ala termasuk hamba-hambaNya yang senantiasa bersabar. Amin ya Robbal Alamin.

Ceramah Tentang Sabar ini disampaikan oleh : Adam Rizkala