Ceramah Tentang Sabar Beserta Dalilnya

Ceramah Tentang Sabar Beserta Dalilnya

Ceramah tentang sabar adalah salah satu ceramah yang cukup penting untuk disampaikan. Sabar adalah salah satu amalan hati yang sangat besar dan banyak keutamaannya. Selain itu, sabar juga bukan amalan hati yang mudah untuk diamalkan kecuali jika memang pelakunya sungguh-sungguh dalam mengamalkannya.

Nah, pada artikel kali ini kami akan memberikan salah satu contoh naskah ceramah tentang sabar beserta dalilnya. Mudah-mudahan naskah ceramah ini dapat dijadikan sebagai inspirasi dan referensi bagi para penceramah yang hendak membawakan ceramah tentang sabar beserta dalilnya.

Berikut ini adalah contoh naskah atau teks ceramah tentang sabar beserta dalilnya lengkap dari pembukaan, isi, hingga penutup :

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَبَعْدُ

Hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah... pertama-tama, marilah kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kita kenikmatan berupa islam dan iman. Kemudian, semoga shalawat dan salam selalu tersampaikan kepada uswah kita Nabi Muhammad , beserta keluarga beliau, para sahabat, dan juga para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah... sebagaimana tema kajian hari ini, insya Allah saya akan membawakan materi ceramah tentang sabar beserta dalilnya. Mudah-mudahan tema ceramah tentang sabar dapat memberikan pencerahan sekaligus menambah wawasan kita tentang agama Islam khususnya yang berkaitan dengan kesabaran.

Hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah... sebetulnya, apa yang dimaksud dengan sabar itu sendiri? Apakah yang dimaksud dengan sabar adalah berdiam diri ketika dizalimi? Ataukah menerima dan pasrah atas keadaan?

Ternyata, jama’ah, sabar yang dimaksud di dalam Islam itu adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dilarang oleh Allah . Sabar itu adalah ketika kita menghadapi situasi yang tidak menyenangkan namun kita tetap menahan diri agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah .

Sekarang mari kita ambil contoh ketika rumah tangga ditimpa musibah perselingkuhan atau perzinaan (na'udzubillahi min dzaalik).

Seandainya kita ditimpa musibah tersebut (na'udzubillahi min dzaalik) kita harus menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baik. Jangan sampai gara-gara termakan emosi kita malah melakukan perbuatan yang dilarang, seperti memukul, mempermalukan, menyebarkan aib, atau bahkan membunuh. Hendaknya kita bersabar atas musibah tersebut dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah lalu menyelesaikannya dengan cara yang baik dan benar.

Hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah... Sabar itu bukan berarti kita pasrah dan diam disaat ada masalah. Justru kita harus tetap berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baik dan menahan diri untuk tidak menyelesaikan masalah dengan cara yang dilarang oleh Allah .

Di dalam Islam, sabar itu ada tiga tingkatan :

  1. Bersabar dalam ketaatan.
  2. Bersabar untuk menahan dari maksiat.
  3. Bersabar menghadapi musibah dan cobaan.

Dari ketiga jenis sabar tersebut, tingkatan sabar yang paling tinggi dan paling mulia ialah bersabar dalam ketaatan. Apabila kita menelaah dalil tentang sabar di dalam Al-Quran maka kita akan mendapati bahwa bersabar di dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah adalah kesabaran yang paling berat dan memerlukan kesabaran tingkat tinggi.

Disebutkan di dalam Al-Quran bahwa Allah berfirman :

فَٱعۡبُدۡهُ وَٱصۡطَبِرۡ لِعِبَٰدَتِهِۦۚ

Maka, sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya


[QS. Maryam ayat 65]

Pada ayat yang lain, Allah juga berfirman :

وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ

Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya


[QS. Thaha ayat 132]

Berdasarkan kedua ayat yang saya bacakan tadi, kesabaran terberat adalah bersabar di dalam ketaatan. Bukti nyatanya adalah masih sedikitnya manusia yang bisa istiqomah di dalam ketaatan. Salah satu contoh kongkritnya adalah perintah Allah untuk konsisten melaksanakan shalat lima waktu pada waktunya.

Betapa banyak kaum muslimin saat ini yang kesulitan menjalankan ibadah yang satu ini. Bahkan banyak orang bilang, apabila orang itu mampu menjalankan shalat lima waktu secara tertib maka ia dianggap sebagai orang yang luar biasa kesholehannya. Padahal, menjalankan shalat lima waktu itu adalah standar minimal seorang itu bisa disebut sebagai seorang muslim, bukan standar orang sholeh.

Nah, dari satu ibadah ini saja kita bisa mengetahui ternyata masih banyak kaum muslimin yang tidak mengerjakannya. Artinya, kesabaran dalam menjalankan ketaatan itu memang memerlukan kesabaran tingkat tinggi. Jika kita bisa bersabar dalam menjalankan ketaatan maka artinya kita telah menjalankan kesabaran yang paling tinggi dan paling mulia.

Hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah... tingkatan kesabaran selanjutnya adalah bersabar untuk tidak melakukan kemaksiatan. Bersabar untuk tidak melakukan kemaksiatan adalah amalan yang tidak mudah. Sebagai contoh, ujian kesabaran yang Allah berikan kepada para lelaki berupa ujian wanita. Rasulullah bersabda :

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.


[HR. Bukhari no. 5096]

Meskipun wanita itu lemah, nyatanya banyak laki-laki yang terjurumus dalam kemaksiatan sebab wanita. Tidak jarang lelaki yang berani mengambil harta orang lain dengan cara yang zalim karena tuntutan dari istrinya. Tidak sedikit pula laki-laki saling membunuh karena wanita. Lebih parah lagi, tidak sedikit pula orang mukmin murtad gara-gara wanita.

Dalam sejarah, manusia pertama pun terpeleset dalam kesalahan disebabkan pengaruh istrinya. Umat-umat terdahulu juga hancur dan binasa gara-gara wanita dan istri-istri mereka. Rasulullah :

فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء

Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.

Berdasarkan hal ini semua, kesabaran untuk tidak bermaksiat adalah perkara yang tidak mudah. Tidak hanya ujian wanita bagi laki-laki. Wanita pun juga diuji untuk tidak menggoda dan mempengaruhi laki-laki dengan menjaga aurat dan akhlaknya.

Hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah... Adapun tingkatan sabar yang terakhir adalah sabar dalam menghadapi musibah. Sabar di dalam menghadapi musibah juga bukanlah hal yang mudah.

Kita perlu menyadari bahwa sebagai manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya musibah. Terkadang kita melihat orang lain seolah-olah hidupnya enak dan tidak pernah tertimpa musibah. Padahal, setiap manusia memiliki musibah dan ujiannya masing-masing. Ada yang diuji dengan ditinggal anggota keluarganya, ada yang diuji dengan kehilangan hartanya, ada juga yang diuji dengan kehilangan pasangannya, dan lain-lain.

Oleh karena itu, apabila kita dihadapkan dengan musibah maka hendaknya kita bersabar dengan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa salah satu ciri orang yang bersabar ketika ditimpa musibah adalah mengucapkan kalimat istirja' (“Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn”)

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ ١٥٦

(yaitu) orangorang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepadaNya kami akan kembali).


[QS. Al-Baqarah ayat 156]

Jangan sampai ketika kita ditimpa musibah kita malah berprasangka buruk kepada Allah, merasa bahwa Allah tidak adil, bahkan berani mencaci Allah . Akan tetapi, kita harus kembali kepada Allah dan menyadari bahwa diri kita ini adalah milik Allah. Kita ini bukan milik siapapun selain Allah dan kita semua akan dikembalikan kepada Allah .

Hadirin yang semoga dirahmati oleh Allah... ketahuilah bahwa sabar memiliki keutamaan besar.

Pertama, jangan pernah berfikir kita pasti masuk surga sebelum Allah memberikan cobaan kepada kita lalu kita sanggup bersabar menghadapi cobaan itu. Allah berfirman :

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَأۡتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلِكُمۖ مَّسَّتۡهُمُ ٱلۡبَأۡسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصۡرُ ٱللَّهِۗ أَلَآ إِنَّ نَصۡرَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ ٢١٤

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orangorang ter dahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orangorang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat


[QS. Al-Baqarah ayat 214]

Berdasarkan dalil di atas, kita mengetahui bahwa siapapun orangnya, apapun status sosialnya, apabila dia adalah seorang mukmin maka ia akan diberikan cobaan oleh Allah. Tujuannya apa? Tujuannya adalah agar Allah mengetahui seberapa besar ia mampu mempertahankan keimanannya. Apakah ia mampu bersabar ataukah tidak?

Jika kita bersabar maka Allah akan memasukkan kita ke dalam surga dan memberikan pertolongan atas ujian dan cobaan yang Allah timpakan kepada kita. Sebaliknya, jika kita tidak bersabar maka Allah akan murka dan tidak akan memberikan pertolongan kepada kita.

Yang kedua, pahala sabar itu tidak ada batasnya. Allah berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١٠

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.


[QS. Az-Zumar ayat 10]

Jika pahala sabar tidak ada batasnya, maka mengapa kebanyakan dari kita justru membuat batas kesabaran? Ketahuilah jama'ah, bahwa selama kita hidup di dunia kita selalu dituntut untuk bersabar apapun yang terjadi. Sampai kapan? Jawabannya adalah sampai ajal kita menjemput, Allah berfirman :

وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ ٩٩

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kepastian (kematian).


[QS. Al-Hijr ayat 99]

Yang ketiga, Allah itu cinta dengan orang-orang yang bersabar. Allah berfirman :

وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٤٦

Allah mencintai orang-orang yang sabar.


[QS. Ali Imran ayat 146]

Maka dari itu jama'ah, sebesar apapun cobaan yang dihadapi jangan sampai membuat kita lemah dan menyerah. Karena apabila kita kuat dan mampu bersabar menghadapi cobaan tersebut maka yakinlah bahwa kita akan meraih kemenangan serta cinta dari Allah . Masya Allah! Betapa dahsyatnya keutamaan orang-orang yang bersabar!

Demikianlah ceramah tentang sabar beserta dalilnya yang bisa saya sampaikan. Semoga tema ceramah tentang sabar ini dapat membuat kita semakin kuat dan bersabar dalam menjalankan ketaatan, menjauhi maksiat, dan menghadapi cobaan. Semoga kita dijadikan oleh Allah termasuk hambaNya yang senantiasa bersabar. Amin ya Robbal Alamin.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Related Posts :