Tata Cara Shalat Istikharah Agar Mendapat Jodoh Terbaik
![]() |
Jodoh adalah salah satu takdir yang
dirahasiakan oleh Allah subhanahu wata’ala dari hamba-hamba-Nya.
Siapapun kita telah ditentukan jodohnya masing-masih oleh Allah.
Bisa jadi dijodohkan ketika dunia,
bisa jadi di akhirat, bahkan bisa jadi tidak dijodohkan sama sekali di dunia
dan di akhirat bila Allah menghendaki demikian.
Terlepas
dari ketentuan Allah, kita diberikan kuasa oleh Allah untuk menentukan pilihan
dalam perkara jodoh.
Normalnya semua orang pasti
menginginkan orang terbaik untuk dijadikan jodohnya. Hal ini sesuai dengan
fitrah manusia yang telah di firmankan oleh Allah ta’ala:
وَإِنَّهُ
لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ
Dan
sesungguhnya manusia niscaya sangat mencintai kebaikan (duniawi)
[QS.
Al-‘Adiyat ayat 8]
Pada
umumnya, tatkala seseorang memilih orang terbaik sebagai pasangan hidupnya maka
ia akan memilih berdasarkan apa yang disukai oleh hatinya. Bahasa mudahnya
adalah “ikuti apa kata hati maka itulah yang terbaik.”
Padahal, pada hakikatnya hati kita
tidak bisa dijadikan patokan sepenuhnya dalam menentukan baik buruknya suatu
pilihan. Karena Allah telah menetapkan dalam firman-Nya bahwa apa yang kita
anggap menyenangkan hati belum tentu baik dan apa yang kita anggap membencikan
hati belum tentu buruk bagi kita.
Allah azza wa jalla berfirman :
وَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن
تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ
تَعْلَمُونَ
Bisa jadi
sesuatu yang kalian benci adalah baik untuk kalian dan bisa jadi sesuatu yang
kalian cintai itu buruk untuk kalian. Allah itu Maha Mengetahui dan kalian
tidak mengetahui.
[QS. Al
Baqarah ayat 216]
Dari ayat ini bisa kita ambil hikmah
bahwa sesuatu yang baik itu hanya diketahui oleh Allah azza wajalla.
Kita sebagai manusia biasa hanya
bisa berusaha melakukan sesuatu sebaik mungkin. Akan tetapi kita tidak bisa
menentukan manakah yang terbaik secara mutlak. Hal
ini tidak lain dan tidak bukan dikarenakan pengetahuan manusia tidaklah
cukup untuk menentukan dengan
pasti baik buruknya sesuatu.
Maka solusinya adalah setelah kita
menentukan dan berikhtiyar untuk memilih hendaknya kita serahkan pada Allah
untuk menentukan mana yang terbaik buat kita. Karena Allah lebih mengetahui
mana yang terbaik buat kita.
Yang perlu
dicatat adalah bahwa yang dimaksud “baik” dalam ayat tersebut tentunya
bukan baik menurut hawa nafsu kita. Akan tetapi baik yang dimaksud
adalah baik untuk kehidupan di dunia maupun akhirat.
Kehidupan yang baik di dunia adalah bertambahnya ketaatan dan
keimanan kita terhadap Allah.
Sedangkan kebaikan di akhirat adalah mendapat rahmat dari-Nya serta
ridho-Nya yang sehingga
kita dimasukkan ke dalam surga-Nya
oleh Allah.
Lalu
bagaimanakah cara menentukan yang terbaik sedangkan kita sendiri tidak mengetahui
mana yang terbaik? Berikut caranya :
Allah subhanahu
wata’ala telah menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia. Allah ta’ala
juga telah mengutus utusannya untuk membimbing manusia agar mengikuti petunjuk tersebut. Dengan
petunjuk itulah kita bisa mengetahui mana yang baik dan buruk. Berikut ini
petunjuk dalam Al-Quran dan Al-Hadits yang perlu kita ikuti agar mendapatkan jodoh
yang terbaik.
1. Hindari Cara yang Diharamkan
Melihat zaman yang mendekati hari
akhir ini, kita mengetahui bahwa banyak orang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan jodohnya.
Mulai dari berkenalan, pacaran, bertemu, hingga perzinaanpun
dilakukan hanya untuk mendapatkannya atas nama cinta.
Padahal, perilaku tersebut tidak lain
hanyalah dusta yang
mengatas namakan cinta.
Allah telah
melarang kita sebagai seorang muslim untuk mendekati zina apalagi melakukannya. Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Janganlah
kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah sesuatu yang keji dan
sejelek-jeleknya jalan.
[QS.
Al-Israa’ ayat 32]
Apabila kita
ingin mendapatkan yang terbaik maka janganlah sekali-kali untuk melakukan
sesuatu yang dilarang oleh
Allah.
Ingatlah
bahwa tidak ada yang terbaik melalui pembangkangan terhadap Yang Maha Baik. Segala yang terbaik adalah segala perkara yang sudah
diatur oleh Yang Maha Baik. Maka ikutilah petunjuk dari Allah Yang Maha
Baik untuk memperoleh yang terbaik..!
2. Meminta Nasihat dari Para Ulama Shalih
Sepandai apapun kita, masih ada
orang yang lebih pandai dari pada kita. Sebanyak apapun ilmu yang kita miliki,
masih banyak ilmu yang belum kita ketahui.
Maka mintalah penjelasan dari orang yang sholeh dari kalangan ulama’ atau
orang yang berilmu. Karena mereka lebih mengetahui ilmu Al
Quran dan As Sunnah. Dan dengan ilmu itulah mereka memberikan pengarahan dan
fatwanya kepada kita dengan hal yang baik
berdasarkan Al Quran dan As Sunnah.
Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
فَسْئَلُوْا
أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Maka
tanyakanlah pada orang yang memiliki pengetahuan apabila kalian tidak mengetahui
[QS. An-Nahl
ayat 43}
3. Doa dan Shalat Istikharah
Keputusan terbaik untuk meminta pertolongan pada Allah agar
dipilihkan yang terbaik adalah dengan bersabar dan sholat. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبِرِ وَالصَّلَاةِ
Meminta
petolonganlah dengan sabar dan sholat
[QS. Al
Baqarah ayat 45]
Adapun
sholat yang disyariatkan untuk memilih perkara yang terbaik adalah sholat
istikharah. Berikut ini akan dijelaskan
pengertian dan tata cara sholat istikharah berdasarkan hadits.
Apa Itu Shalat Istikharah?
Shalat
Istikharah adalah salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah
oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk
memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal.
Cakupan masalah
dalam hal ini tidak dibatasi. Seseorang dapat salat istikharah untuk menentukan
di mana ia kuliah, siapa yang lebih cocok menjadi jodohnya atau perusahaan mana
yang lebih baik ia pilih.
Setelah
salat istikharah, maka dengan izin Allah pelaku akan diberi kemantapan hati
dalam memilih. (Wikipedia)
Praktek dan Doa Shalat Istikharah
- Hal pertama harus kita amalkan sebelum beribadah adalah niat. Yakni kita niatkan terlebih dahulu hati kita dengan cara meluruskannya hanya untuk Allah ta’ala semata. Kita niatkan melaksakan sholat istikharah memohon petunjuk kepada Allah agar dipilihkan yang terbaik oleh Allah.
- Kemudian kita sholat sunnah sebanyak 2 rakaat. (tidak ada bacaan dan surat-surat tertentu dalam pelaksanaannya)
- Adapun waktunya bebas kapanpun asalkan bukan waktu larangan sholat seperti setelah subuh, ketika matahari tepat diatas kepala, dan setelah ashar. Lebih baik lagi dilakukan disaat-saat mustajab seperti di sepertiga malam yang akhir.
- Terakhir, baru kita membaca doa setelah sholat istikharah diakhir sholat
Berikut ini
hadits yang menunjukkan
disyariatkannya shalat istikharah serta tata cara dan doanya yang dinukil dari kitab Shahih Al Bukhari :
عَنْ
جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، كَالسُّورَةِ
مِنَ القُرْآنِ: إِذَا هَمَّ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَقُولُ
Dari Jabir
radliyallahu anhu berkata : Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kami
istikharah di dalam setiap perkara, seperti mengajarkan sebuah surat dalam
Al-Quran: “Ketika kalian menghendaki suatu perkara maka shalatlah dua rakaat
kemudian berdoa :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ،
وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيمِ، فَإِنَّكَ
تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ
الغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ ( . . . )
خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي، وَإِنْ
كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ ( . . . ) شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي
وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِي
الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ
Allahumma
innii astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudrotika, wa as-aluka min
fadlikal 'adziim, fainnaka taqdiru walaa aqdiru, wa ta'lamu walaa a'lamu, wa
anta 'allaamul ghuyuubi, Allaahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amro ( . . .
) khoirul lii fii diinii wa ma'aa-syi wa 'aaqibati amrii faqdurhu lii, wa in
kunta ta'lamu anna haadzal amro ( . . . ) syarrul lii fii diinii wa ma'aa-syi
wa 'aaqibati amrii fashrifhu 'anni washrifnii 'anhu waqdir lii al-khoiro
hai-tsu kaana, tsumma rodh-dhinii bihii
Ya Allah,
aku meminta pilihan kepadaMu dengan ilmuMu. Dan aku meminta taqdir kepadaMu dengan kekuasaanMu. Dan aku meminta karunia yang agung kepadaMu.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak kuasa. Dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui
hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (. . .) baik
untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat dari perkaraku, maka
takdirkanlah ia untukku. Dan jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (. . .)
buruk untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat dari perkaraku maka
palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya. Dan takdirkanlah aku pada
kebaikan dimanapun. Kemudian ridhailah aku dengan perkara itu.
(وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ)
Lalu ia
menyebutkan hajatnya. (HR.
Bukhari)
Keterangan :
Tanda ( . .
. ) diganti dengan menyebutkan hajatnya.
Contoh kita
menyebutkan nama seseorang yang ingin kita pilih :
اَنَّ هذَااْلاَمْرَ (مريم
بنت فلان)
Bahwa
perkara ini (Maryam binti Fulan)
Demikian
cara agar dipilihkan jodoh yang terbaik dan tata cara sholat istikharah.
Semoga bermanfaat buat kita semua. Amiin
Oleh : Adam Rizkala
0 Response to "Tata Cara Shalat Istikharah Agar Mendapat Jodoh Terbaik"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan komentar yang mencerminkan seorang muslim yang baik :)