Keutamaan Tawakal Kepada Allah

Keutamaan Tawakal Kepada Allah

Sebagai seorang muslim, tentu kita meyakini bahwa tuhan kita yaitu Allah subhanahu wata'ala Maha Kuasa atas segala sesuatu. Oleh karena itu, dalam setiap ikhtiar yang kita lakukan haruslah kita percayakan hasilnya kepada Allah. Karena Dialah sang pemilik alam ini dan Dialah yang Maha Berbuat terhadap apa yang Ia kehendaki.

Pasrah dan mempercayakan segala usaha yang kita lakukan kepada Allah adalah tawakal. Tawakal sendiri adalah mempercayakan semuanya kepada Allah dan berputus harapan dari apa yang ada di tangan manusia. Tawakal merupakan amalan hati yang sangat agung dan paling utama. Bahkan dikatakan oleh Ibnul Qoyyim bahwa tawakal adalah setengah dari agama.

Diantara bukti bahwa tawakal merupakan ibadah yang sangat utama adalah banyaknya ayat-ayat di dalam Al-Quran maupun Al-Hadits yang menjelaskan tentang keutamaan tawakal kepada Allah. Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini akan kita pelajari bersama beberapa keutamaan tawakal kepada Allah yang terdapat di dalam Al-Quran maupun Al-Hadits.

Berikut beberapa keutamaan tawakal kepada Allah beserta dalilnya :

1. Diberikan Kecukupan

Setiap usaha yang kita lakukan tentu akan ada faktor-faktor yang kita tidak memiliki kuasa atas faktor tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai seorang mukmin hendaknya bertawakal kepada Allah di setiap apapun yang kita usahakan baik itu dalam perkara dunia maupun akhirat.

Diantara salah satu keutamaan tawakal adalah jika kita bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, maka usaha apapun yang kita lakukan pasti akan dicukupi oleh Allah. Allah subhanahu wata'ala berfirman :

وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ

Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya


[QS. Ath-Thalaq ayat 3]

2. Cinta Allah Kepada Orang Yang Bertawakal

Jika Allah subhanahu wata'ala mencintai seorang hamba maka Ia akan menjaganya, melindunginya, dan juga menolongnya. Jika kita melihat kembali bagaimana Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam diselamatkan dari upadaya orang-orang kafir maka penyebabnya adalah karena tawakal beliau kepada Allah azza wajalla.

Nah, diantara keutamaan tawakal kepada Allah adalah bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertawakal. Allah ta'ala sendiri berfirman :

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.


[QS. Ali Imran ayat 159]

3. Pertolongan Allah dari Para Musuh

Ketika kaum muslimin diserang oleh pasukan Quraisy, maka mereka pun berperang dengan bertawakal kepada Allah. Akhirnya mereka memenangkan peperangan tersebut dan kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Di dalam Al-Quran disebutkan :

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوْۤءٌۙ وَّاتَّبَعُوْا رِضْوَانَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَظِيْمٍ

(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” Mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti (jalan) rida Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.


[QS. Ali Imran ayat 173-174]

4. Masuk Surga Tanpa Hisab

Siapa yang tidak mau masuk surga tanpa hisab? Tentu kita sangat menginginkannya, bukan?

Nah, salah satu amalan yang dapat menyebabkan seseorang masuk surga tanpa hisab adalah bertawakkal. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ: هُمُ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ، وَلَا يَتَطَيَّرُونَ، وَعَلَى رَبِّهِمْ ‌يَتَوَكَّلُونَ

Ada tujuh puluh ribu orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab: yaitu orang yang tidak minta diruqyah (diobati dengan mantera), tidak bertathayyur, dan mereka bertawakal kepada Tuhan mereka.


[HR. Bukhari]

5. Diberikan Rezeki

Wajib kita yakini bahwa sesungguhnya jatah rezeki yang kita peroleh itu sudah ditentukan oleh Allah. Tidak ada seorangpun yang mampu mengambil jatah rezeki kita dan tidak ada seorang pun jatah rezeki orang yang dapat kita ambil.

Oleh karena itu, upaya yang kita lakukan dalam memperoleh rezeki haruslah dengan cara yang halal dan disertai dengan tawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal. Kita tidak perlu mengkhawatirkan soal berapa jumlah rezeki yang kita peroleh. Apalagi sampai berbuat dzolim kepada orang lain demi mendapatkan rezeki.

Percayalah bahwa ketika kita keluar dari rumah dalam rangka berusaha untuk mencari rezeki dengan penuh tawakal kepada Allah, maka Allah akan berikan rezeki kepada kita sebagaimana burung yang diberikan rezeki oleh Allah. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

Seandainya kalian betul-betul bertawakal kepada Allah maka niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung, mereka pergi di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan pulang di sore hari perut terisi penuh.


[HR. Tirmidzi]

Dari hadits di atas kita dapat ambil sebuah pelajaran berharga yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita. Apa sajakah pelajaran itu? Berikut pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits di atas :

  • Pertama, bahwa burung yang tidak diberikan akal oleh Allah saja tetap keluar untuk melakukan suatu usaha agar mendapatkan rezeki.
  • Kedua, meskipun burung tidak diberikan akal seperti manusia, usahanya dalam mencari rezeki ternyata tidak sia-sia. Ia pergi pagi dalam keadaan perut kosong tetapi bisa pulang dalam keadaan perut kenyang.
  • Ketiga, burung tidak menghabiskan seluruh waktunya dari pagi sampai pagi lagi untuk mencari rezeki. Ia hanya mencukupkan waktunya dari pagi hingga sore untuk mencari rezeki.

6. Perlindungan dari Setan

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu hanyalah dari setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedangkan (pembicaraan) itu tidaklah memberi mudarat sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.


[QS. Al-Mujadalah ayat 10]

Jika kita perhatikan ayat di atas, Allah ta'ala menerangkan kepada kita bahwa setan tidak mampu membahayakan hamba-Nya kecuali atas izin Allah. Setelah Allah menjelaskan hal tersebut, Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bertawakal kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa diantara salah satu keutamaan tawakal kepada Allah adalah mendapatkan penjagaan atau perlindungan Allah dari upadaya setan.

Disebutkan pula di dalam Al-Hadits bahwa jika seseorang keluar dari rumahnya dan mengucapkan doa tawakal maka dijaga dari setan. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَنْ قَالَ - يَعْنِي - إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ: بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، يُقَالُ لَهُ: كُفِيتَ، وَوُقِيتَ، وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ

Barang siapa yang ketika keluar dari rumah berdoa : بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ (Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan dari Allah.) maka dikatakan kepadanya : "Kamu telah dicukupi dan dijaga, dan setan menjauh darinya."


[HR. Tirmidzi]

Demikianlah beberapa pemaparan tentang keutamaan tawakal kepada Allah. Semoga dengan kita mengetahui betapa dahsyatnya keutamaan tawakal yang dijelaskan di dalam Al-Quran dan Al-Hadits dapat membuat hati kita semakin bergantung kepada Allah subhanahu wata'ala di setiap ikhtiar yang kita lakukan. Jika kita melibatkan Allah ta'ala di dalam setiap upaya kita niscaya Allah akan memberikan kecukupan, perlindungan, penjagaan, dan juga pertolongan. Karena Allah itu mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

Related Posts :