Teks Khutbah Jumat Tentang Bersyukur
![]() |
Teks Khutbah Jumat Tentang Bersyukur |
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah pencipta dan pemelihara semesta alam. Saya memohon kepada Allah semoga shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam, dan juga keluarganya, para sahabatnya, dan semua pengikutnya.
Hari ini saya ingin
membagikan salah satu teks khutbah jumat tentang bersyukur yang pernah saya
bawakan ketika menyampaikan khutbah di suatu masjid. Teks khutbah jumat tentang
bersyukur ini akan saya paparkan secara lengkap mulai dari khutbah pertama dan
kedua yang terdiri dari pembukaan, sholawat, wasiat untuk bertakwa, isi
khutbah, dan juga doa.
Selain itu teks
khutbah jumat tentang bersyukur yang hendak saya paparkan disini adalah teks
yang singkat dan padat. Sehingga khotib tidak perlu berlama-lama dalam
menyampaikan khutbahnya. Karena terlalu lama ketika khutbah jumat dapat membuat
jamaah yang mendengarnya menjadi bosan dan mengantuk.
Insya Allah jika teks
khutbah jumat tentang bersyukur ini dibaca di hadapan para hadirin dengan cara
yang baik, maka hanya membutuhkan waktu antara 10 hingga 15 menit saja.
Berikut teks khutbah
jumat tentang bersyukur beserta dalilnya saya paparkan secara lengkap :
Khusus Pengguna PC Silahkan download dan install font LPMQ Isep Misbah agar font
arab dapat terbaca dengan baik : DOWNLOAD DISINI Untuk tutorial download dan install font LPMQ Isep Misbah : KLIK DISINI |
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا
مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ
أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ
قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ
تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Ma’asyirol Muslimin
rahimakumullah…
Tahukah Anda? Amalan
yang seharusnya menjadi perhatian kita adalah amalan hati. Amalan hati adalah
amalan yang lebih tinggi kedudukannya dibandingkan amalan anggota badan. Bahkan
hati yang bersih akan mewujudkan tindakan yang bersih pula dari anggota badan
kita.
Nah, salah satu
diantara amalan hati yang sangat banyak dilalaikan oleh kebanyakan manusia
adalah bersyukur. Betapa tidak? Kita sendiri menyadari bahwa bersyukur itu adalah
amalan hati yang jarang kita lakukan.
Ketika kita belum
diberikan pasangan, misalnya, sering kali kita mengeluh mengapa jodong tak
kunjung datang. Tetapi setelah mendapatkan jodoh ataupun pasangan, bukannya
bersyukur, kita malah membuat keluhan baru mengapa buah hati tak kunjung hadir
dalam kehidupan.
Contoh lainnya adalah
ketika kita belum mendapatkan pekerjaan. Sering kali kita mengeluh mengapa lamaran
yang kita ajukan tak kunjung diterima. Akan tetapi setelah mendapatkan
pekerjaan, bukannya bersyukur, kita malah membuat keluhan-keluhan baru karena
gaji yang diperoleh selalu merasa kurang.
Itulah sifat dasar
manusia, selalu tidak puas dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya, selalu
menyalahkan keadaan, menuntut ini dan itu, sampai-sampai dia lupa betapa banyak
nikmat Allah yang belum ia syukuri.
Ma’asyirol Muslimin
rahimakumullah…
Seandainya kita mau berfikir dengan hati yang jernih,
maka sesungguhnya apapun yang kita peroleh dan kita miliki saat ini adalah
nikmat dari Allah subhanahu wata'ala. Bahkan jika kita menghitung semua
apa yang Allah berikan kepada kita maka sesungguhnya kita tidak akan sanggup
menghitungnya. Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا
Jika kamu menghitung nikmat Allah,
niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
[QS. Ibrahim ayat 34]
Namun sayangnya, betapa banyak diantara kita yang lupa
dengan nikmat-nikmat tersebut. Kita terlalu fokus dengan apa yang belum kita
peroleh. Sampai-sampai kita lupa bahwa Allah telah memberikan banyak nikmat
kepada kita.
Ma’asyirol Muslimin
rahimakumullah…
Coba sekarang kita renungkan. Apa tujuan Allah
memberikan indra pendengaran, pengelihatan, dan juga hati kepada kita? Apakah Allah
hanya memberikannya begitu saja tanpa suatu tujuan?
Tentu saja tidak! Justru Allah ciptakan itu semua ialah
agar manusia menyadari nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
Namun sayang, sangat sedikit diantara kita yang menggunakannya untuk menyadari
nikmat-nikmat tersebut. Kebanyakan dari kita justru lupa dan tidak sadar
sehingga banyak dari kita yang kurang bersyukur.
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ
وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
Dialah yang telah menciptakan
bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu
bersyukur.
[QS. Al-Mu’minun ayat 78]
Ma’asyirol Muslimin
rahimakumullah…
Apabila kita mencermati ayat yang barusan saya bacakan,
maka dapat kita pahami bahwa rasa syukur akan terwujud jika kita awali dengan hati
yang ingat dan sadar dengan nikmat yang Allah berikan.
Sekarang coba cek ayat-ayat dalam Al-Quran! Bagaimana
cara Allah membuat manusia agar mereka mau bersyukur? Jawabannya adalah dengan menyadarkan
dan mengingatkan kembali atas nikmat yang telah mereka terima. Disebutkan di
dalam Al-Quran :
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ
لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ
ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur.
[QS. An-Nahl ayat 78]
Di dalam ayat yang lain juga disebutkan :
وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ
لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Berkat rahmat-Nya, Dia jadikan
untukmu malam dan siang agar kamu beristirahat pada malam hari, agar kamu
mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari), dan agar kamu bersyukur
kepada-Nya.
[QS. Al-Qashash ayat 78]
Ma’asyirol Muslimin
rahimakumullah…
Mengingat kembali
serta menyadari akan nikmat-nikmat yang telah kita terima dengan rasa ridho dan
bahagia merupakan bentuk kesyukuran kita kepada Allah dengan hati. Apabila hal
itu sudah kita lakukan, maka selanjutnya adalah tinggal kita realisasikan
kesyukuran tersebut dengan lisan dan perbuatan kita.
Lalu, bagaimanakah merealisasikan
kesyukuran dengan lisan dan perbuatan?
Manifestasi atau wujud
syukur dengan lisan adalah dengan memuji Allah subhanahu wata'ala atas
nikmat yang telah ia berikan kepada kita.
Sedangkan wujud syukur
dengan perbuatan adalah dengan mengamalkan ketaatan kepada Allah, beribadah
kepadanya dengan sungguh-sungguh, dan tidak melanggar larangannya.
Apabila pujian kepada
Allah yang kita ucapkan dan ibadah yang kita kerjakan adalah dalam rangka
bersyukur kepada-Nya maka kita akan merasa ringan dalam mengerjakannya. Coba
kita perhatikan bagaimana Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam merealisasikan
kesyukurannya kepada Allah subhanahu wata'ala.
Disebutkan di dalam
sebuah hadits bahwa suatu ketika beliau melaksanakan shalat malam hingga
kakinya membengkak karena terlalu lama berdiri. Ketika beliau ditanya apa yang
melatarbelakangi beliau melakukan hal demikian maka beliau menjawab : “Tidak
bolehkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?”
Masya Allah! Betapa beliau
rela mengerjakan shalat dengan waktu yang sangat lama hanya karena rasa syukurnya.
Pertanyaannya adalah, sudahkah kita merealisasikan rasa syukur kita sebagaimana
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam merealisasikan rasa syukurnya?
Oleh karena itu, ma’asyirol
muslimin rahimakumullah… bersyukurlah kepada Allah atas nikmat apapun yang
saat ini kita peroleh. Ingatlah bahwa hanya dengan bersyukur maka nikmat itu
akan ditambah. Sebaliknya, jika kita kufur akan nikmatnya, maka sesungguhnya
azab Allah sangatlah pedih. Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ
وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
[QS. Ibrahim ayat 7]
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا
مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ
أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ
وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالْأَمْوَاتِ
رَبَّنَا هَبۡ
لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا
قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا
لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ
هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ
أَخۡطَأۡنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى
ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَا،
رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ، وَٱعۡفُ
عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآ،
أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا
عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي
ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ
حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا
اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Demikianlah pemaparan teks khutbah jumat tentang
bersyukur yang dapat saya sampaikan. Silahkan share atau bagikan teks
khutbah jumat ini sebanyak-banyaknya. Semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amiin
ya robbal’aalamiin.
Teks khutbah jumat tentang bersyukur ini disampaikan
oleh : Adam Rizkala
0 Response to "Teks Khutbah Jumat Tentang Bersyukur"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan komentar yang mencerminkan seorang muslim yang baik :)