Khutbah Tentang Kematian Singkat
![]() |
Khutbah Tentang Kematian |
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Dialah sang Pencipta, Pemilik, dan Peramut seluruh alam semesta. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.
Pada artikel hari ini,
saya ingin membagikan teks atau naskah khutbah tentang kematian singkat beserta
dalil-dalilnya yang akan saya bawakan saat khutbah jumat pada siang hari ini.
Teks khutbah tentang
kematian ini saya buat singkat baik itu di khutbah yang pertama ataupun khutbah
yang kedua. Meskipun singkat, tema khutbah tentang kematian ini merupakan salah
satu tema yang menarik dan cukup menyentuh apabila dibawakan dengan baik.
Berikut naskah atau
teks khutbah jumat tentang kematian singkat beserta dalilnya dari Al-Quran secara
lengkap :
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا
فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ،
صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ
اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا
الْـمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
Ma’asyirol muslimin
rahimakumullah…
Alhamdulillah,
pertama-tama kita panjatkan puji syukur atas nikmat-Nya yang telah diberikan
kepada kita semua. Berkat nikmat-Nya lah kita bisa dikumpulkan kembali untuk
melaksanakan ibadah jum’at pada siang hari ini.
Kedua, semoga shalawat
serta salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad shallallaahu
'alaihi wasallam, dan juga keluarganya, para sahabatnya, serta para
pengikutnya hingga hari kiamat.
Adapun berikutnya,
saya wasiatkan untuk diri saya sendiri dan seluruh kaum muslimin yang hadir
pada siang hari ini, agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah azza
wajalla dengan sebenar-benarnya takwa.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ
اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali
dalam keadaan muslim. [QS. Ali Imron ayat 102]
Ma’asyirol muslimin
rahimakumullah…
Diantara salah satu
takdir yang akan dirasakan oleh semua makhluk adalah kematian. Takdri kematian
adalah takdir yang telah Allah tetapkan untuk semua makhluk yang bernyawa.
Entah itu makhluk yang besar ataupun kecil, kuat ataupun lemah, kaya ataupun
miskin, semuanya mukmin maupun kafir, semuanya telah ditetapkan waktu dan
tempat kematiannya oleh Allah subhanahu wata'ala.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
Setiap yang bernyawa
akan merasakan mati. [QS.
Ali Imran ayat 185]
Seandainya kita
berusaha untuk menghindari takdir ini, maka sesungguhnya takdir ini tidak bisa
dihindari. Suka maupun tidak suka kita harus mengalama takdir kematian yang
telah Allah tetapkan untuk setiap masing masing dari kita. Allah subhanahu
wata'ala berfirman :
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ
مُّشَيَّدَةٍ
Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu,
meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. [QS. An-Nisa’
ayat 78]
Namun, ma’asyirol muslimin
rahimakumullah…
Betapa banyak dari
kita yang lalai dari takdir yang satu ini. Seakan-akan merasa akan hidup
selamanya dan tidak akan pernah mati.
Padahal, apabila kita
mau merenung, sesungguhnya setiap detik yang kita lalui adalah detik-detik menuju
waktu kematian. Setiap langkah yang kita lalui adalah langkah menuju tempat
kematian. Namun, kita tidak tahu di detik dan langkah yang ke berapa kematian
itu menjemput kita. Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ
اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ
Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun
yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Mahateliti. [QS.
Luqman ayat 34]
Ma’asyirol muslimin
rahimakumullah…
Sesungguhnya yang
mengetahui kapan kematian itu datang kepada kita hanyalah Allah subhanahu
wata'ala. Dan yang namanya kematian itu tidak menunggu tua. Betapa banyak
orang yang masih berusia muda dan terlihat sehat namun ia telah ditetapkan
sampai di situ umurnya.
Selain waktu datangnya
kematian yang tidak kita ketahui, penyebab kematian pun juga tidak ada yang
mengetahui. Betapa banyak orang yang mati tanpa disangka-sangka sebelumnya
bahwa di hari itu ia akan menjemput takdir kematiannya.
Ma’asyirol muslimin
rahimakumullah…
Saya ada sedikit
cerita.. Beberapa minggu yang lalu saya mendengar berita tentang salah satu siswa
SMA yang meninggal dunia akibat tenggelam di kolam renang.
Saat itu anak ini
tengah asyik bermain bersama teman-temannya di kolam renang. Dan saya yakin
sekali niat anak ini menuju kolam renang adalah untuk bermain bersama
teman-temannya.
Namun, ditengah
asyiknya permainan, di saat ia lompat dan berenang di kolam renang, tiba-tiba
ia tidak muncul di permukaan kolam dalam waktu yang cukup lama. Teman-temannya
yang curiga langsung meminta bantuan kepada salah seorang pelatih renang untuk
mengecek keberadaan temannya yang tiba-tiba menghilang dari permukaan kolam.
Setelah ditelusuri
ternyata benar, anak ini tenggelam dan meninggal dunia saat berenang di kolam
renang. Innaa lillahi wa innaa ilaihi roji’un.
Ma’asyirol muslimin
rahimakumullah…
Dari cerita yang saya bawakan
barusan, apakah pelajaran yang bisa kita ambil?
Salah satu pelajaran
yang bisa kita ambil adalah bahwa kematian adakalanya datang dari arah yang
tidak disangka-sangka layaknya rezeki. Terkadang kita merasa bahwa diri kita
aman dari kematian padahal sesungguhnya tidaklah demikian.
Justru dimanapun dan
kapapun kita berada, bagaimanapun keadaan kita, apabila kematian itu menjemput
maka ia akan datang tanpa permisi.
Namun, Ma’asyirol
muslimin rahimakumullah… sesungguhnya bukan kematianlah yang seharusnya
kita khawatirkan. Kematian itu adalah hal yang pasti terjadi dan tidak mungkin
kita menolaknya. Satu hal yang justru kita khawatirkan adalah dalam kondisi apa
kita mati dan bagaimana nasib kita setelah kematian.
Apakah kita mati dalam
kondisi beriman dan husnul khotimah ataukah tidak?
Apakah setelah
kematian kita termasuk golongan yang selamat ataukah golongan yang celaka?
Oleh karena itu, ma’asyirol
muslimin rahimakumullah… marilah kita persiapkan bekal untuk menghadapi kematian
kita. Sesungguhnya kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang abadi.
Sedangkan kehidupan saat ini adalah kehidupan yang sementara.
Meskipun kehidupan
saat ini adalah kehidupan yang sementara, namun ia sangat menetukan bagaimana
nasib kita di kehidupan setelah kematian, yaitu akhirat.
Maka perbanyaklah
beramal sholeh ketika di dunia, karena sesungguhnya amal sholeh sekecil apapun
akan dibalas di hari setelah kematian kita dengan balasan yang abadi.
Jauhilah amal buruk
ketika di dunia, karena sesungguhnya amal buruk sekecil apapun juga akan
dibalas di akhirat dengan balasan yang seadil-adilnya.
Allah subhanahu
wata'ala berfirman :
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia
akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia
akan melihat (balasan)-nya. [QS.
Al-Zalzalah ayat 7-8]
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا
فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ،
صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ
اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ
أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ
وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ
أَخۡطَأۡنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى
ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا
لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ، وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا
وَٱرۡحَمۡنَآ، أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى
ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا
وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا
وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ
إِمَامًا
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ
وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا
اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Demikianlah teks
khutbah tentang kematian singkat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat buat
kita semua. Amiin.
Apabila membutuhkan
khutbah dengan format file PDF, silahkan klik DISINI