Khutbah Tentang Kematian Singkat Beserta Dalilnya

Khutbah Tentang Kematian

Pada artikel hari ini, saya ingin membagikan teks atau naskah khutbah tentang kematian singkat beserta dalil-dalilnya yang akan saya bawakan saat khutbah jumat pada siang hari ini.

Teks khutbah tentang kematian ini saya buat singkat baik itu di khutbah yang pertama ataupun khutbah yang kedua. Meskipun singkat, tema khutbah tentang kematian ini merupakan salah satu tema yang menarik dan cukup menyentuh apabila dibawakan dengan baik.

Berikut naskah atau teks khutbah jumat tentang kematian singkat beserta dalilnya dari Al-Quran secara lengkap :

Naskah Khutbah Pertama

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

Alhamdulillah, pertama-tama kita panjatkan puji syukur atas nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Berkat nikmat-Nya lah kita bisa dikumpulkan kembali untuk melaksanakan ibadah jum’at pada siang hari ini.

Kedua, semoga shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam, dan juga keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya hingga hari kiamat.

Adapun berikutnya, saya wasiatkan untuk diri saya sendiri dan seluruh kaum muslimin yang hadir pada siang hari ini, agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah azza wajalla dengan sebenar-benarnya takwa. Allah berfirman :

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.


[QS. Ali Imron ayat 102]

Diantara salah satu takdir yang akan dirasakan oleh semua makhluk adalah kematian. Takdri kematian adalah takdir yang telah Allah tetapkan untuk semua makhluk yang bernyawa. Entah itu makhluk yang besar ataupun kecil, kuat ataupun lemah, kaya ataupun miskin, semuanya mukmin maupun kafir, semuanya telah ditetapkan waktu dan tempat kematiannya oleh Allah . Allah berfirman :

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.


[QS. Ali Imran ayat 185]

Seandainya kita berusaha untuk menghindari takdir ini, maka sesungguhnya takdir ini tidak bisa dihindari. Suka maupun tidak suka kita harus mengalama takdir kematian yang telah Allah tetapkan untuk setiap masing masing dari kita. Allah berfirman :

Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh.


[QS. An-Nisa’ ayat 78]

Namun, Ma’asyirol muslimin rahimakumullah . . . Betapa banyak dari kita yang lalai dari takdir yang satu ini. Seakan-akan merasa akan hidup selamanya dan tidak akan pernah mati.

Padahal, apabila kita mau merenung, sesungguhnya setiap detik yang kita lalui adalah detik-detik menuju waktu kematian. Setiap langkah yang kita lalui adalah langkah menuju tempat kematian. Namun, kita tidak tahu di detik dan langkah yang ke berapa kematian itu menjemput kita. Allah berfirman :

Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.


[QS. Luqman ayat 34]

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah . . .

Sesungguhnya yang mengetahui kapan kematian itu datang kepada kita hanyalah Allah . Dan yang namanya kematian itu tidak menunggu tua. Betapa banyak orang yang masih berusia muda dan terlihat sehat namun ia telah ditetapkan sampai di situ umurnya.

Selain waktu datangnya kematian yang tidak kita ketahui, penyebab kematian pun juga tidak ada yang mengetahui. Betapa banyak orang yang mati tanpa disangka-sangka sebelumnya bahwa di hari itu ia akan menjemput takdir kematiannya.

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah . . .

Saya ada sedikit cerita.. Beberapa minggu yang lalu saya mendengar berita tentang salah satu siswa SMA yang meninggal dunia akibat tenggelam di kolam renang. Saat itu ia tengah asyik bermain bersama teman-temannya di kolam renang. Saya yakin sekali niatnya menuju kolam renang tak lain dan tak bukan adalah untuk bermain bersama teman-temannya.

Namun, ditengah asyiknya permainan, di saat ia lompat dan berenang di kolam renang, tiba-tiba ia tidak muncul di permukaan kolam dalam waktu yang cukup lama. Teman-temannya yang curiga langsung meminta bantuan kepada salah seorang pelatih renang untuk mengecek keberadaan temannya yang tiba-tiba menghilang dari permukaan kolam.

Setelah ditelusuri ternyata benar, ia tenggelam dan meninggal dunia saat berenang di kolam renang. Innaa lillahi wa innaa ilaihi roji’un. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menempatkannya di derajat yang tinggi.

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah . . .

Dari cerita yang saya bawakan barusan, apakah pelajaran yang bisa kita ambil?

Salah satu pelajaran yang bisa kita ambil adalah bahwa kematian adakalanya datang dari arah yang tidak disangka-sangka layaknya rezeki. Terkadang kita merasa bahwa diri kita aman dari kematian padahal sesungguhnya tidaklah demikian.

Justru dimanapun dan kapapun kita berada, bagaimanapun keadaan kita, apabila kematian itu menjemput maka ia akan datang tanpa permisi.

Namun, Ma’asyirol muslimin rahimakumullah . . . sesungguhnya bukan kematianlah yang seharusnya kita khawatirkan. Kematian itu adalah hal yang pasti terjadi dan tidak mungkin kita menolaknya. Satu hal yang justru kita khawatirkan adalah dalam kondisi apa kita mati dan bagaimana nasib kita setelah kematian.

Apakah kita mati dalam kondisi beriman dan husnul khotimah ataukah tidak?

Apakah setelah kematian kita termasuk golongan yang selamat ataukah golongan yang celaka?

Oleh karena itu, Ma’asyirol muslimin rahimakumullah . . . marilah kita persiapkan bekal untuk menghadapi kematian kita. Sesungguhnya kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang abadi. Sedangkan kehidupan saat ini adalah kehidupan yang sementara.

Meskipun kehidupan saat ini adalah kehidupan yang sementara, namun ia sangat menetukan bagaimana nasib kita di kehidupan setelah kematian, yaitu akhirat.

Maka perbanyaklah beramal sholeh ketika di dunia, karena sesungguhnya amal sholeh sekecil apapun akan dibalas di hari setelah kematian kita dengan balasan yang abadi. Jauhilah amal buruk ketika di dunia, karena sesungguhnya amal buruk sekecil apapun juga akan dibalas di akhirat dengan balasan yang seadil-adilnya.

Allah berfirman :

Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.


[QS. Al-Zalzalah ayat 7-8]

بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Naskah Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ، وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآ، أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ

رَبَّنَا ‌هَبۡ ‌لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَآ ءَاتِنَا ‌فِي ‌ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Related Posts :