Adab Makan dan Minum Rasulullah
![]() |
Adab Makan dan Minum Rasulullah |
Tahukah Anda? Masih banyak diantara kaum muslimin yang kurang memperhatikan adab makan dan minum dalam Islam yang Rasulullah ajarkan. Buktinya masih banyak hal-hal yang kurang pantas dilakukan oleh kaum muslimin saat makan dan minum, entah itu karena tidak tahu, ataupun karena memang sengaja menyepelekannya.
Di dalam Islam, makan
dan minum bukanlah perkara yang remeh. Buktinya, Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam sendiri mengajarkan bagaimana adab makan dan minum yang
baik untuk diikuti.
Bukti lain bahwa makan
dan minum bukanlah perkara yang remeh adalah makanan dapat mempengaruhi banyak
hal dalam kehidupan kita, salah satunya adalah kesehatan.
Menurut penelitian,
kebanyakan masalah kesehatan yang dialami oleh manusia disebabkan oleh makanan
dan minuman yang mereka konsumsi. Hal ini dikarenakan kurangnya memperhatikan
adab-adab makan dan minum yang diatur di dalam Islam, yaitu memilih dan
mengatur porsi makanan.
Apabila kita mau menerapkan
adab makan dan minum yang Rasulullah ajarkan maka kita bisa mengurangi bahkan
mencegah masalah kesehatan yang timbul karenanya. Bahkan makan dan minum dengan
adab yang benar dapat membuahkan banyak keberkahan dalam kehidupan kita.
Nah, pada artikel kali
ini, kita akan mempelajari bersama bagaimana adab makan dan minum Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam yang perlu kita contoh dan kita teladani. Berikut beberapa
rincian adab makan dan minum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam yang
beliau ajarkan kepada kita :
1. Memilih Makanan dan Minuman yang Halal dan Baik
Apa yang kita makan
dapat berpengaruh terhadap tubuh kita. Tidak hanya soal kesehatan, bahkan watak
kita juga dipengaruhi oleh apa yang kita makan.
Di dalam Islam kita
diwajibkan untuk memilih makanan yang halal dan baik buat tubuh kita. Karena
makanan yang halal dan baik memiliki pengaruh yang baik pula terhadap tubuh.
Di dalam Al-Quran, Allah
subhanahu wata'ala berfirman :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ
حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُّبِيْنٌ
Wahai manusia, makanlah sebagian
(makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah
setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.
[QS. Al-Baqarah ayat 168]
Di dalam ayat yang
lain, Allah subhanahu wata'ala juga berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ
مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman,
makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah
kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya.
[QS. Al-Baqarah ayat 172]
2. Mengatur Porsi Makan dan Minum
Makan dan minum berlebihan bukanlah sesuatu yang baik.
Selain berbahaya buat kesehatan, Allah tidak suka orang yang berlebih-lebihan
dalam makan dan minum. Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ
لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
dan makan serta minumlah, tetapi
janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan.
[QS. Al-A’raf ayat 31]
Tahukah Anda? Mayoritas masalah kesehatan itu muncul disebabkan
oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi. Oleh karena itulah Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam menganjurkan kepada kita untuk mengatur porsi makan dan
minum agar tidak berlebihan. Beliau bersabda :
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ. بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
Tidaklah manusia memenuhi wadah
yang lebih buruk dari pada perutnya, cukuplah bagi manusia itu beberapa suapan makanan
yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak memungkinkan maka
sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk minuman, dan sepertiganya untuk
nafasnya.
[HR. Tirmidzi]
3. Tidak Mencela Makanan
Terkadang, ketika kita tidak menyukai suatu makanan,
kita turut mengomentari makanan tersebut. Padahal, menurut adab makan dan minum
Rasulullah beliau tidak pernah mengajarkan hal demikian. Disebutkan dalam
sebuah hadits :
مَا عَابَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ، كَانَ إِذَا اشْتَهَى شَيْئًا أَكَلَهُ، وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau
menyukainya maka beliau memakannya, dan apabila tidak menyukainya maka beliau
membiarkannya.
[HR. Muslim]
4. Tidak Makan Sambil Bersandar
Tahukah Anda? Ternyata makan sambil bersandar adalah
sesuatu yang dimakruhkan. Makan sambil bersandar dapat membuat perut bertambah
buncit. Karena makan sambil bersandar dapat membuat perut susah kenyang.
Sehingga makanan yang dikonsumsi pun akan menjadi berlebihan.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam sendiri
tidak pernah makan sambil bersandar, disebutkan dari Abu Juhaifah ia mengatakan
:
كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَقَالَ لِرَجُلٍ عِنْدَهُ: لَا آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ
Suatu ketika aku berada di sisi
Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, lalu beliau berkata kepada seorang
lelaki di sebelahnya : “Aku tidak makan sambil bersandar.”
[HR. Bukhari]
5. Tidak Makan dan Minum dengan Bejana Emas dan Perak
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peralatan yang
terbuat dari emas dan perak merupakan simbol kemewahan dunia. Dalam hal makan
dan minum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam melarang umatnya
untuk menggunakan peralatan yang terbuat dari emas dan perak. Karena peralatan
tersebut diperuntukkan bagi orang-orang kafir di dunia, dan diperuntukkan bagi
orang-orang beriman di akhirat.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda :
وَلَا تَشْرَبُوا فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلَا تَأْكُلُوا فِي صِحَافِهَا؛ فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَنَا فِي الْآخِرَةِ
Janganlah kalian minum di bejana
emas dan perak, dan jangan pula kalian makan di piringnya, sesungguhnya bejana
itu untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kita di akhirat.
[HR. Bukhari]
6. Membaca Bismillah Sebelum Makan dan Minum
Makan dan minum bukan sekedar untuk mengenyangkan
perut semata. Akan tetapi kita juga dianjurkan untuk meraih keberkahan dari
makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Salah satu diantara adab makan dan minum dalam Islam yang
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam ajarkan adalah meraih
keberkahan dengan membaca basmalah sebelum makan ataupun minum. Apabila lupa
maka hendaknya membaca kalimat :
بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Yang artinya : Dengan nama Allah, di awal dan akhir
makan.
Adab makan dan minum ini merupakan adab yang
berdasarkan hadits, dimana Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda :
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى، فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Ketika salah seorang diantara
kalian makan maka sebutlah nama Allah ta’ala, apabila ia lupa menyebut
nama Allah ta’ala sebelum makan, maka bacalah “Bismillahi awwalahu wa
akhirohu.”
[HR. Abu Dawud]
7. Akhiri Makan dan Minum dengan Bacaan Hamdalah
Makanan dan minuman yang kita konsumsi merupakan
nikmat dari Allah. Oleh karena itu Allah senang atau Ridho apabila hambanya
bersyukur mengucap “Alhamdulillah” setelah menyantap makanan dan minuman. Rasulullah
shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا، أَوْ
يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
Sesungguhnya Allah ridho dengan
seorang hamba yang apabila ia memakan makanan lalu ia memuji-Nya atas (nikmat)
makanan tersebut, atau meminum minuman lalu ia memuji-Nya atas (nikmat) minuman
tersebut.
[HR. Muslim]
8. Makan dan Minum dengan Tangan Kanan
Setiap perbuatan baik, dianjurkan melakukannya dari
sebelah kanan dan menggunakan tangan kanan, termasuk salah satunya adalah makan
dan minum. Pernah suatu ketika Umar bin Abi Salamah radhiyallahu ‘anhu duduk
di atas pangkuan Rasuullah shallallaahu 'alaihi wasallam sambil memegang
piring, lalu beliau bersabda kepadanya :
يَا غُلَامُ، سَمِّ اللهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
Nak, sebutlah nama Allah, makanlah
dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada dihadapanmu.
[HR. Muslim]
9. Makan dengan Tiga Jari dan Menjilatinya Sebelum Dibersihkan
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam selalu
makan dengan menggunakan tiga jarinya. Ini merupakan simbol bahwa beliau
bukanlah orang yang rakus. Selain itu, beliau juga selalu menjilati jarinya
setelah makan sebelum membersihkannya agar mendapatkan keberkahan dari makanan
tersebut.
Disebutkan dalam sebuah hadits :
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَأْكُلُ بِثَلَاثِ أَصَابِعَ وَيَلْعَقُ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يَمْسَحَهَا
Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam makan dengan tiga jari, dan beliau menjilati (jari)nya sebelum
membersihkannya.
[HR. Muslim]
Oleh karena itu, jika memungkinkan, maka dianjurkan
untuk meniru Adab Rasulullah ketika makan dan minum, yaitu makan dengan tiga
jari. Jika tidak memungkinkan maka boleh dengan sendok ataupun garpu.
10. Mengambil Suapan yang Terjatuh
Setiap makanan dan minuman yang halal pasti mengandung
keberkahan di dalamnya. Dari keberkahan itulah makanan akan menjadi energi yang
digunakan untuk ketaatan kepada Allah subhanahu wata'ala.
Sayangnya, kita tidak tahu dimana letak keberkahan
makanan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk menghabiskan
makanan dan minuman yang kita konsumsi sampai bersih.
Apabila suapan makanan kita terjatuh, maka hendaknya
kita bersihkan makanan tersebut lalu memakan bagiannya yang masih bersih. Bahkan
apabila masih ada sisa makanan yang menempel pada jari maka dianjurkan untuk
menjilatnya terlebih dahulu sebelum membersihkannya dengan serbet atau tisu.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda
:
إِذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا، فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى وَلْيَأْكُلْهَا، وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ، وَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةُ
Apabila suapan makanan salah
seorang diantara kalian terjatuh, maka ambilah suapan itu lalu buang bagian
yang kotor dan makanlah (sisanya yang bersih). Janganlah ia membiarkan makannya
dimakan setan. Dan janganlah ia membersihkan tangannya dengan serbet sebelum ia
menjilati jari-jarinya terlebih dahulu, karena sesungguhnya ia tidak tahu dimanakah
letak keberkahan makanannya.
[HR. Muslim]
11. Tidak Meniup Makanan atau Minuman
Diantara salah satu adab makan dan minum di dalam
Islam adalah hendaknya tidak bernafas ataupun meniup makanan dan minuman yang
hendak kita konsumsi. Hal ini bertujuan agar menjaga kebersihan dari makanan dan
minuman tersebut. Disebutkan di dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata
:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ
Bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi
wasallam melarang bernafas di dalam bejana atau meniupnya.
[HR. Tirmidzi]
12. Makan dan Minum Sambil Duduk
Tahukah Anda? Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam pernah melarang umatnya minum sambil berdiri, disebutkan dalam
sebuah hadits :
لَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا، فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ
Janganlah kalian minum sambil
berdiri, barang siapa yang lupa maka hendaknya memuntahkannya.
[HR. Muslim]
Namun, di sisi lain, beliau juga terkadang minum
sambil berdiri, disebutkan dalam sebuah hadits :
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْرَبُ
قَائِمًا وَقَاعِدًا
Aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam terkadang minum sambil berdiri, dan terkadang sambil
duduk.
[HR. Tirmidzi]
Bahkan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam juga
pernah membiarkan para sahabatnya makan sambil berjalan dan minum sambil
berdiri, disebutkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar, ia berkata :
كُنَّا نَأْكُلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَمْشِي، وَنَشْرَبُ وَنَحْنُ قِيَامٌ
Dahulu, di zaman Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam kami makan sambil berjalan, dan kami minum sambil berdiri
[HR. Tirmidzi]
Hadits-hadits tersebut tampak bertentangan. Di sisi
lain beliau melarang untuk minum sambil berdiri, tetapi di sisi lain beliau terkadang
minum sambil berdiri bahkan membiarkan para sahabatnya makan dan minum sambil
berdiri.
Lantas, bagaimana kita menyikapi hadits-hadits
tersebut?
Menurut penjelasan para ulama, makan ataupun minum
sambil berdiri adalah makruh tanzih, bukan haram. Oleh karena itu, jika
makan dan minum sambil duduk tidak memungkinkan maka tidak masalah melakukannya
sambil berdiri. Akan tetapi, jika dilakukan sambil duduk maka itulah yang lebih
baik.
Demikianlah penjelasan tentang adab makan dan minum
Rasulullah yang beliau ajarkan untuk umatnya. Semoga kita dapat menerapkan adab-adab
tersebut setiap kita mengonsumsi makanan dan minuman setiap hari.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan komentar yang mencerminkan seorang muslim yang baik :)