Adab dan Tata Cara Berdoa Menurut Islam Sesuai Sunnah
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, semoga shalawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan seluruh
sahabatnya.
Doa adalah ibadah mulia yang seharusnya kita sebagai seorang muslim banyak menghabiskan waktunya untuk berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala.
Orang yang tidak mau menyembah, meminta, dan berdoa
kepada Allah merupakan orang yang sombong. Bahkan Allah akan mengancam orang
yang sombong ini dimasukkan ke dalam neraka Jahannam. Allah subhanahu
wata'ala berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ
عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan).
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku
akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
[QS. Ghafir ayat 60]
Namun, berdoa juga tidak boleh sembarangan. Agar doa cepat
terkabul maka kita juga harus berdoa menurut Islam sesuai dengan sunnah yang
diajarkan oleh Nabi kita Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam
Lantas, bagaimanakah adab dan tata cara berdoa menurut
Islam sesuai sunnah Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam?
Nah, pada artikel yang singkat ini, insya Allah akan
kami jelaskan beberapa poin tentang adab dan tata cara berdoa menurut Islam
sesuai sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam yang
dilengkapi dengan dalil baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah disertai dengan
penjelasannya secara ringkas.
1. Ikhlas dalam Berdoa
Doa adalah ibadah. Syarat diterimanya ibadah adalah
ikhlas. Oleh karena itu apabila kita ingin doa kita diterima oleh Allah subhanahu
wata'ala maka hendaknya kita lakukan dengan ikhlas karena Allah. Allah subhanahu
wata'ala berfirman :
هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ
فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ
الْعٰلَمِيْنَ
Dialah
yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia, maka berdoalah kepada-Nya dengan
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
[QS. Ghafir ayat 65]
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwasanya Tuhan yang
patut disembah dan diibadahi hanyalah Allah subhanahu wata'ala yang Maha
Hidup dan tidak akan pernah mati.
Oleh karena itu, Tuhan-tuhan selain Allah yang tidak
hidup dan juga mengalami kematian mereka itu tidak layak untuk disembah dan
juga tidak layak kita berdoa kepada mereka.
2. Berdoa dengan Rendah Diri dan Penuh Harap
Ketika kita berdoa maka sesungguhnya kita sedang
meminta kepada Allah Tuhan yang Maha menciptakan, mengatur, dan merajai semesta
alam. Oleh karena itu saat berdoa adabnya adalah dengan merendahkan diri kita di
hadapan Allah subhanahu wata'ala.
Tunjukkan kepada Allah bahwasanya kita hanyalah
makhluk lemah yang membutuhkan pertolongan-Nya. Lembutkan pula suara kita saat berdoa
memohon kepada Allah subhanahu wata'ala. Ketahuilah bahwa Allah subhanahu
wata'ala itu Maha Mendengar!
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ
لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan
rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda
:
أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا، وَلَكِنْ تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Wahai manusia, tenangkanlah diri
kalian. Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Tuhan yang buta dan juga ghaib,
akan tetapi kalian berdoa kepada Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
[HR. Bukhari]
3. Berdoa dengan Penuh Harap dan Rasa Takut kepada Allah
Selain merendahkan diri dan bersuara lembut, hati juga
harus dikondisikan agar hanya berharapan ridho dari Allah semata dan takut akan
siksa dari-Nya di saat kita memohon berdoa dan menyembah kepada Allah subhanahu
wata'ala.
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا
وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Janganlah kamu berbuat kerusakan di
bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan
penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang
berbuat baik.
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖوَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا
لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا
وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ
Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya,
menganugerahkan Yahya kepadanya, dan menjadikan istrinya (dapat mengandung).
Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa
kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang
khusyuk kepada Kami.
[QS. Al-Anbiya’ ayat 90]
4. Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa
Ketika kita berdoa, adab dan tata cara berdoa menurut
Islam adalah dengan mengangkat kedua tangan agar doa yang kita panjatkan
dikabulkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا
رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ
يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ
Sesungguhnya Allah Maha Malu lagi
Maha Mulia. Dia malu ketika seorang lelaki mengangkat kedua tangannya
kepada-Nya lalu mengembalikannya dalam keadaan kosong dan tidak ada hasil.
[HR. Tirmidzi]
5. Awali Doa dengan Tahmid dan Sanjungan kepada Allah Serta Shalawat Kepada Nabi
Tata cara berdoa menurut Islam yang benar sesuai
sunnah adalah dimulai dengan membaca tahmid dan sanjungan kepada Allah,
dilanjut dengan shalawat kepada Nabi Muhamamd shallallaahu 'alaihi wasallam,
kemudian barulah dilanjurkan dengan doa sesuai dengan keinginan kita.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits : Pernah suatu ketika
Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam mendengar seseorang berdoa dalam
sholatnya tanpa membaca shawalat kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam.
Maka Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda
: “Orang ini tergesa-gesa”
Maka beliaupun memanggilnya dan bersabda kepadanya :
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ، فَلْيَبْدَأْ
بِتَمْجِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ
Ketika
salah seorang dari kalian berdoa, maka awalilah dengan memuji Allah azza
wajalla dan sanjungan kepada-Nya. Kemudian bershalawatlah kepada Nabi shallallaahu
'alaihi wasallam, kemudian barulah ia berdoa sesuai keinginannya.
[HR. Abu Dawud]
Berikut ini contoh tahmid dan sanjungan serta sholawat
kepada Nabi yang dapat kita baca sebelum berdoa :
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ
لَا أُحْصِي ثَنَاءَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
(sumber : https://www.islamweb.net/ar/fatwa/141159/)
Latinnya :
Alhamdulillahi rabbil-‘aalamiin. Allahumma lakal-hamdu laa uhsii
tsanaa’a ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika. Allahumma sholli ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa aali Ibroohim. Wa baarik ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa aali Ibroohim, fil-‘aalamiina
innaka hamiidum-majiid.
Artinya :
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Ya Allah hanya bagi-Mu
segala puji, tak terhitung sanjungan atas-Mu sebagaimana Engkau menyanjung atas
diri-Mu. Ya Allah semoga shalawat tetap atas Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau bershawalat pada keluarga Ibrahim. Berkahilah Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji lagi Mulia di seluruh alam.
6. Berdoa dengan Singkat dan Padat
Diantara salah satu tata cara berdoa yang benar sesuai
sunnah adalah hendaknya kita berdoa dengan doa yang singkat namun maknanya
padat dan menyeluruh. Diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Aisyah radhiyallahu
an’ha beliau berkata :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ، وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ
Adalah Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam menyukai doa yang singkat dan padat, dan meninggalkan yang
selain itu.
[HR. Abu Dawud]
7. Berdoa dengan Penuh Keyakinan
Salah satu syarat dikabulkannya doa adalah berdoa
dengan keyakinan penuh dan hati yang tidak lalai. Hati yang lalai dalam berdoa
adalah hati yang tidak yakin dan menghayati doa yang diucapkannya. Apabila hati
kita lalai dalam berdoa maka Allah tidak akan menerima doa tersebut.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam
bersabda :
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ
بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ
غَافِلٍ لَاهٍ
Berdoalah kalian kepada Allah dengan
yakin pasti dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengijabah doa dari hati
yang lalai dan lengah.
[HR. Tirmidzi]
8. Berdoa dengan Mantap
Ketika kita berdoa maka kita tidak boleh berdoa dengan
menggantungkan pilihan kepada Allah. Akan tetapi hendaknya kita berdoa dengan
mantap sesuai keinginan kita. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda
:
لَا يَقُلْ أَحَدُكُمُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
إِنْ شِئْتَ، ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ، ارْزُقْنِي إِنْ شِئْتَ، وَلْيَعْزِمِ
مَسْأَلَتَهُ، إِنَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ، لَا مُكْرِهَ لَهُ
Janganlah kalian berdoa dengan
mengatakan : “Ya Allah ampunilah aku jika Engkau mau, rahmatilah aku jika Engkau
mau, berikan aku rezeki jika Engkau mau.”
Akan tetapi mantapkanlah permintaan
kalian, sesungguhnya Allah berbuat sesuai apa yang Ia kehendaki dan tidak ada
siapapun yang memaksa-Nya.
9. Tidak Berlebihan dan Bertele-tele dalam Berdoa
Ketika kita berdoa meminta kepada Allah maka
hindarilah kalimat yang panjang dan bertele-tele. Tidak perlu kita
berlebih-lebihan dalam berdoa. Cukuplah berdoa dengan doa yang singkat dan
padat. Karena doa yang singkat dan padat merupakan tata cara berdoa sesuai
sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam.
Dikisahkan oleh salah seorang putra dari Sa’ad bin Abi
Waqqash radhiyallahu ‘anhu ia bercerita : Suatu ketika ayahku mendengar aku
berdoa : “Ya Allah aku memohon surga kepada-Mu, kenikmatannya, keindahannya,
serta ini dan itu. Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari neraka,
ranta-rantainya, belenggu-belenggunya, serta dari ini dan itu.”
Maka ayahku pun berkata : “Wahai anakku, sesungguhnya
aku mendengar Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :
سَيَكُونُ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الدُّعَاءِ،
فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ، إِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَ الْجَنَّةَ
أُعْطِيتَهَا وَمَا فِيهَا مِنَ الْخَيْرِ، وَإِنْ أُعِذْتَ مِنَ النَّارِ
أُعِذْتَ مِنْهَا، وَمَا فِيهَا مِنَ الشَّرِّ
Suatu saat akan ada kaum yang
berlebih-lebihan dalam berdoa. Maka janganlah engkau menjadi orang yang seperti
itu. Sesungguhnya jika engkau diberikan surga maka engkau juga akan diberikan
semua kebaikan yang ada di dalamnya, dan jika engkau berlindung dari neraka
maka engkau juga akan dilindungi dari api neraka dan segala keburukan yang ada
di dalam neraka.
[HR. Abu Dawud]
10. Tidak Berdoa untuk Sesuatu yang Dosa dan Tidak Tergesa-gesa
Di saat kita berdoa kepada Allah maka jangan sampai
kita memohon sesuatu yang maksiat. Jangan sampai pula kita berdoa dengan
tergesa-gesa, yaitu ingin segera dikabulkan oleh Allah akan tetapi karena belum
dikabulkan maka ia putus asa dan bosan akhirnya berhenti berdoa.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda
:
لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ
بِإِثْمٍ، أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ، مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ
مَا الِاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ: يَقُولُ: قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ، فَلَمْ أَرَ
يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ، وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
Seorang hamba akan senantiasa
dikabulkan doanya selama ia tidak berdoa untuk hal yang berdosa dan memutus
silaturahmi dan tidak tergesa-gesa.
Maka beliau ditanya : “Apa yang
dimaksud dengan tergesa-gesa?”
Maka beliau bersabda : Yaitu
ketika seseorang berkata : “Aku sudah berdoa dan berdoa, tapi tidak dikabulkan”
Lalu ia pun merasa bosan dan tidak berdoa lagi.
[HR. Muslim]
Penutup
Alhamdulillah pembahasan mengenai adab dan tata cara
berdoa menurut Islam yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam telah selesai kita bahas.
Mudah-mudahan setelah kita mempelajari materi ini kita
dapat melaksanakan adab-adab dan tata cara berdoa sesuai sunnah agar doa kita
dikabulkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Amiin.
Oleh : Adam Rizkala