MENU

Adab Bangun Tidur Sesuai Sunnah Rasulullah

Adab Bangun Tidur Sesuai Sunnah

Adab bangun tidur sesuai sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam merupakan salah satu adab seorang muslim yang sering kita lupakan. Kebanyakan dari kita, ketika bangun dari tidur lebih ingat dengan smartphone nya dari pada adabnya.

Padahal apabila kita mau melaksanakan adab bangun dari tidur sesuai sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam maka kita akan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah subhanahu wata’ala.

Tahukah kamu? Ketika kita tertidur, nyawa kita berada dalam genggaman Allah subhanahu wata’ala. Apabila Allah belum menghendaki kematian pada kita maka Allah akan kembalikan nyawa tersebut kembali ke dalam jasad kita.

Sebaliknya, apabila Allah menghendaki kematian maka Allah akan menahan nyawa tersebut untuk tidak kembali ke dalam jasad.

Di dalam surat Az-Zumar ayat ke 42 Allah subhanahu wata’ala berfirman :

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Allah menggenggam nyawa (manusia) pada saat kematiannya dan yang belum mati ketika dia tidur. Dia menahan nyawa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.

[QS. Az-Zumar ayat 42]

Beberapa Adab Bangun Tidur Sesuai Sunnah Rasulullah

Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan membahas apa saja adab bangun tidur sesuai sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam? Berikut ini beberapa adab bangun tidur yang perlu kita amalkan beserta haditsnya :

1. Membaca Hamdalah

Adab bangun tidur yang pertama adalah membaca hamdalah ketika bangun dari tidur.

Bangun dari tidur adalah nikmat dari Allah subhanahu wata’ala. Oleh karena itu kita wajib bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita dengan memuji Allah subhanahu wata’ala yaitu dengan mengucapkan hamdalah.

Nah, bagaimanakah hamdalah sesuai sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk dibaca ketika bangun dari tidur?

Di dalam hadits disebutkan bahwa ketika Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam bangun dari tidur maka beliau membaca hamdalah sebagai berikut :

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

(Alhamdulillahil-ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin-nusyuur)

Artinya :

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya tempat kembali.

2. Membaca 10 Ayat Terakhir Surat Ali Imran

Adab bangun tidur yang kedua adalah membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imran.

Ketika kita terbangun dari tidur di sepertiga malam yang akhir maka dianjurkan untuk membaca 10 ayat terakhir sebelum melaksanakan shalat malam.

Ketika membaca ayat tersebut kita dianjurkan juga melakukannya sambil memandang ke arah langit seraya bertafakkur terhadap ciptaan-Nya.

Dikisahkan di dalam kitab hadits shahih Bukhari bahwa ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam terbangun dari tidurnya di pertengahan malam atau sepertiga malam yang akhir, beliau duduk seraya memandang ke arah langit, lalu beliau membaca ayat sebagai berikut :

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

[QS. Ali Imran ayat 190]

Di dalam hadits yang lain juga dikisahkan bahwa beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran terlebih dahulu sebelum melaksanakan wudhu dan shalat malam.

Berikut haditsnya :

فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ اللَّيْلُ أَوْ قَبْلَهُ بِقَلِيلٍ أَوْ بَعْدَهُ بِقَلِيلٍ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ثُمَّ قَامَ إِلَى شَنٍّ مُعَلَّقَةٍ فَتَوَضَّأَ مِنْهَا فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي

Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam tidur hingga pada tengah malam, atau kurang lebih beliau terbangun dan duduk sambil mengusap bekas kantuk pada wajahnya dengan tangan. Kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran. Kemudian berdiri menuju tempat wudhu, beliau lalu berwudhu dengan memperbagus wudhunya, lalu beliau shalat.

[HR. Bukhari]

3. Bersiwak dan Berwudhu

Adab bangun tidur yang ketiga adalah disunnahkan untuk bersiwak dan berwudhu terlebih dahulu.

Setelah kita bersyukur kepada Allah dengan mengucap hamdalah dan membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imran maka langkah selanjutnya adalah kita lanjutkan dengan aktifitas bersiwak dan berwudhu.

Dengan bersiwak maka kita telah membersihkan kuman-kuman yang berkembang biak selama kita tertidur. Setelah mulut kita bersih maka kita bisa melanjutkannya dengan berwudhu.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasalam selalu bersiwak sebelum berwudhu saat terbangun dari tidurnya.

Di dalam sebuah hadits disebutkan :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَرْقُدُ مِنْ لَيْلٍ وَلَا نَهَارٍ، فَيَسْتَيْقِظُ إِلَّا تَسَوَّكَ قَبْلَ أَنْ يَتَوَضَّأَ

Bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam tidaklah terbangun dari tidurnya di malam maupun siang hari, kecuali beliau bersiwak dan berwudhu terlebih dahulu.

[HR. Abu Dawud]

4. Beristintsar Tiga Kali Saat Berwudhu

Adab bangun tidur yang keempat adalah melakukan istintsar sebanyak tiga kali.

Apa itu instintsar? Istintsar adalah memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya.

Mengapa harus beristintsar? Ternyata ketika kita tertidur maka ada setan yang bermalam di dalam hidung kita.

Oleh karena itu kita disunnahkan untuk melakukan istintsar sebanyak tiga kali ketika bangun dari tidur. Agar setan yang bermalam di dalam hidung kita pergi dan tidak mengganggu kita dalam ibadah kepada Allah.

Nah, instinstar ini dilakukan ketika berwudhu. Yaitu setelah berkumur sebanyak tiga kali lalu beristintsar sebanyak tiga kali.

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَتَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ

Ketika kalian bangun dari tidur, maka berwudhulah dan berinsitsarlah sebanyak tiga kali. Sesungguhnya setan itu bermalam di dalam hidungnya.

[HR. Nasa’i]

5. Membasuh Tangan dan Wajah Setelah Membuang Hajat

Adab bangun tidur yang kelima adalah membasuh tangan dan wajah selesai buang hajat saat terbangun di malam hari.

Pernahkah kamu terbangun di malam hari karena kebelet buang air kecil? Tentu pernah bukan?

Tahukah kamu? Setelah kita menyelesaikan hajat, kita dianjurkan untuk tidak terburu-buru langsung tidur kembali.

Namun, adab sesuai sunnahnya adalah kita membasuh wajah dan kedua tangan terlebih dahulu apabila bangun dari tidur di malam hari untuk membuang hajat.

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَقَضَى حَاجَتَهُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ، وَيَدَيْهِ، ثُمَّ نَامَ

Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam terbangun di malam hari. Lalu beliau menyelesaikan hajatnya lalu membasuh wajah dan kedua tangannya kemudian tidur.

[HR. Abu Dawud]

Penutup

Sebagai penutup, saya ingin sedikit meringkas apa yang perlu kita lakukan ketika kita bangun dari tidur, berikut ringkasannya :

  • Pertama, mengucapkan hamdalah.
  • Kedua, duduk dan mengusap bekas kantuk di wajah lalu memandang ke arah luar atau arah langit dan membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran.
  • Ketiga, bersiwak.
  • Keempat, berwudhu dengan beristintsar sebanyak tiga kali.
  • Kelima, apabila terbangun di malam hari untuk membuang hajat, basuh wajah dan kedua tangan sebelum tidur kembali.

Demikianlah pembahasan tentang adab bangun tidur sesuai sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Semoga kita dimudahkan dalam mekasanakan adab-adab keseharian beliau dalam perbuatan kita sehari-hari.