Kita semua tahu bahwa penghafal Al-Quran adalah orang yang
dimuliakan oleh Allah. Allah menjanjikan banyak pahala bagi mereka yang
menghafalkan Al-Quran. Namun, benarkah semua penghafal Al-Quran pasti masuk
surga? Jawabannya tentu saja tidak! Ternyata penghafal Al-Quran yang masuk
neraka pun juga ada. Mengherankan bukan? Tetapi tahukan Anda? Bahwa
hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dalam
hadits yang shahih :
وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
Al-Quran bisa menjadi pembela atau musuh bagimu.
(HR. Muslim)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Al-Quran bisa menjadi pembela yang akan menyelamatkan kita di akhirat atau musuh yang akan mencelakai kita di akhirat. Lantas, siapakah mereka yang menjadi musuhnya Al-Quran? Dan seperti apakah ciri-ciri mereka? Berikut
ini 6 Ciri Penghafal Al-Quran yang Masuk Neraka yang disebutkan dalam
Al-Quran maupun Al-Hadits :
1. Tidak Ikhlas
Sebuah amalan tidak akan diterima oleh Allah kecuali dilakukan dengan
ikhlas dan mengharapkan wajahnya Allah. Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam bersabda :
إِنَّ
اللَّهَ لا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ
بِهِ وَجْهُهُ
“Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali
ikhlas karena-Nya dan mengharapkan wajah-Nya.”
(HR. Nasa'i)
Ikhlas adalah mentauhidkan Allah dalam beribadah dan membersihkannya
dari segala kesyirikan. Semua ibadah yang kita lakukan harus kita niatkan
karena mengharap wajah Allah semata dan tidak mencari perhatian ataupun harapan
kepada selain Allah.
Menghafalkan Al-Quran adalah ibadah yang sangat mulia. Allah menjanjikan
pahala yang besar bagi siapa yang mau menghafalkannya. Namun, apabila niat kita
dalam menghafalkan Al-Quran adalah karena ingin mendapatkan gelar ataupun
semacamnya maka bersiaplah dimasukkan ke dalam neraka yang pertama kali. Rasulullah
shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ
أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ . . . وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ
الْعِلْمَ، وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ
فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ،
وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ
تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ
قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى
أُلْقِيَ فِي النَّارِ
Manusia
yang paling awal diadili di hari kiamat
adalah . . . seorang lelaki yang belajar ilmu dan
mengajarkan ilmu serta membaca Al Quran. Lalu ia didatangkan dan ditunjukkan nikmat itu
kepadanya, maka iapun mengakui nikmat itu. Lalu Allahpun bertanya : “Apa yang engkau perbuat terhadap
nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab :
“Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya, serta membaca Al Quran karena-Mu.” Allah berfirman : “Engkau berdusta! Engkau
mempelajari ilmu agar dijuluki sebagai orang yang berilmu dan engkau membaca Al
Quran agar dijuluki sebagai orang yang ahli baca Al Quran, dan engkau telah
mendapatkan julukan itu!” Maka malaikat
diperintahkan untuk menyeret wajahnya hingga ia pun dilemparkan ke dalam neraka.
(HR. Muslim)
2. Tidak Mengajarkan Al-Quran
Apabila kita diberikan ilmu Al-Quran oleh Allah maka kita wajib
menyampaikan dan mengajarkannya kepada orang lain. Jangan sampai kita menjadi Penghafal
Al-Quran yang Masuk Neraka gara-gara menyembunyikan ilmunya dan tidak mau
mengajarkan Al-Quran kepada orang lain.
Allah ta'ala melaknat bagi siapa saja yang menyembunyikan ilmu
yang dimilikinya :
اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ
الْبَيِّنٰتِ وَالْهُدٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الْكِتٰبِۙ
اُولٰۤىِٕكَ يَلْعَنُهُمُ اللّٰهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللّٰعِنُوْنَۙ
Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami
jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur'an), mereka itulah yang dilaknat
Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat,
(QS. Al-Baqarah ayat 159)
Di dalam hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam juga
bersabda :
مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ أَلْجَمَهُ اللَّهُ
بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Barang siapa yang ditanya tentang suatu ilmu lantas ia
menyembunyikannya, maka ia akan dipasangkan kendali dari neraka pada hari
kiamat.
(HR. Abu
Dawud)
3. Berpaling dan Melupakan Al-Quran
Penghafal Al-Quran yang berpaling dan melupakan Al-Quran adalah
salah satu ciri diantara Penghafal Al-Quran yang Masuk Neraka. Diantara
bentuk berpaling dari Al-Quran adalah :
- Tidak mengambil peringatan dari Al-Quran
- Tidak memahami dan mempelajari tafsirnya
- Melupakan hafalannya dengan sengaja
- Tidak memuroja'ah ayat yang pernah dihafalnya
- Berpaling dari membacanya
- Dan tidak mengamalkannya
Maka, janganlah kita menjadi golongan yang berpaling dari Al-Quran
sebagaimana yang disebutkan oleh Allah subhanahu wata'ala :
مَّنْ
أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا
Barangsiapa berpaling dari pada Al Qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari
kiamat,
(QS. Thaha ayat 100)
Oleh karena itu, tidak ada istilah "mantan
penghafal Al-Quran" di kamus penghafal Al-Quran. Barang siapa yang menghafal
Al-Quran maka ia wajib menjadi penghafal Al-Quran selamanya. Dan konsekuensi menjadi penghafal Al-Quran adalah menjaga hafalannya, memahami isinya, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menginginkan Dunia dari Al-Quran
Apabila kita ikhlas menghafalkan Al-Quran maka mintalah surga kepada
Allah. Janganlah kita menjadi golongan penghafal Al-Quran yang masuk neraka
gara-gara menginginkan dunia dari Al-Quran. Karena menghafal Al-Quran adalah
ibadah. Oleh karena itu hafalkanlah karena Allah agar kita mendapatkan ridho
dari-Nya.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasllam bersabda :
تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَسَلُوا بِهِ الْجَنَّةَ قَبْلَ
أَنْ يَتَعَلَّمَ قَوْمٌ يَسْأَلُونَ بِهِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْقُرْآنَ
يَتَعَلَّمُهُ ثَلَاثَةٌ: رَجُلٌ يُبَاهِي بِهِ، وَرَجُلٌ يَسْتَأْكِلُ بِهِ،
وَرَجُلٌ يَقْرَأُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Pelajarilah Al-Quran dan mintalah surga dengan
Al-Quran itu sebelum dipelajari oleh kaum yang menginginkan dunia dengan
Al-Quran. Sebab Al-Quran itu dipelajari oleh tiga golongan, yaitu: Orang yang
belajar Al-Quran untuk berbangga diri, orang yang belajar Al-Quran untuk
mencari makan, dan orang yang belajar Al-Quran karena Allah azza wa jalla.
(HR. Baihaqi
disahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasllam juga bersabda :
مَنْ قَرَأَ القُرْآنَ
فَلْيَسْأَلِ اللَّهَ بِهِ، فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ القُرْآنَ
يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ
Barang siapa yang membaca Al-Quran maka memintalah
kepada Allah, karena akan datang suatu kaum yang membaca Al-Quran namun dengan
Al-Quran itu mereka meminta-minta pada manusia.
(HR. Tirmidzi)
5. Penghafal Al-Quran yang Munafik
Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam
mengkhawatirkan kehancuran umatnya karena akan ada orang munafik yang belajar
Al-Quran lalu ia menyimpangkan makna Al-Quran dari makna yang sebenarnya untuk
menyesatkan orang lain dan mendebat orang-orang mukmin.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda :
يَتَعَلَّمُهُ الْمُنَافِقُونَ ثُمَّ يُجَادِلُونَ
بِهِ الَّذِينَ آمَنُوا
Orang-orang munafik mempelajari Al-Quran lalu
digunakan untuk mendebat orang-orang mukmin.
(HR. Ahmad)
يَتَعَلَّمُونَ
الْقُرْآنَ فَيَتَأَوَّلُونَهُ عَلَى غَيْرِ مَا أَنْزَلَ اللهُ
Mereka mempelajari Al-Quran dan menafsirkannya tidak sesuai
dengan apa yang Allah turunkan.
(HR. Ahmad)
Oleh karena itu, hafalkanlah Al-Quran dengan hati yang bersih dari
sifat-sifat kemunafikan. Sampaikanlah ilmu Al-Quran yang kita miliki untuk
menunjukkan manusia ke jalan kebenaran meskipun kebanyakan mereka membencinya.
Allah ta'ala berfirman :
لَقَدْ
جِئْنَاكُم بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
Sesungguhnya Kami benar-benar telah memhawa
kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran
itu.
(QS. Az-Zukhrif ayat 78)
6. Penghafal Al-Quran dari Golongan Khawarij
Khawarij adalah golongan sesat yang muncul pertama kali. Mereka
mengkafirkan kaum muslimin yang melakukan dosa besar. Betapa
hinanya mereka hingga Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam sebut
mereka sebagai anjing-anjingnya neraka :
الْخَوَارِجُ كِلَابُ النَّارِ
Khawarij adalah anjing-angjingnya neraka
(HR. Ibnu Majah)
Dan diantara ciri golongan khawarij disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasllam dalam sebuah hadits, beliau bersabda :
يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ
الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الأَحْلاَمِ، يَقْرَءُونَ القُرْآنَ، لاَ يُجَاوِزُ
تَرَاقِيَهُمْ، يَقُولُونَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ البَرِيَّةِ، يَمْرُقُونَ مِنَ
الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ
Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda
umurnya dan rendah akalnya. Mereka membaca Al-Quran, tetapi Al-Quran itu tidak
sampai di tenggorokannya. Mereka berkata-kata dengan sebaik-baiknya perkataan.
Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah yang terlepas dari busurnya.
(HR. Tirmidzi)
Para ulama menjelaskan bahwa hadits tersebut merupakan ciri-ciri orang
khawarij. Dari hadits tersebut bisa kita ketahui diantara ciri mereka adalah :
- Pertama, umur mereka masih muda. Pada umur inilah banyak pemuda
yang semangat dengan agamanya. Namun, mereka sungguh ceroboh karena
kesemangatannya tidak dikontrol oleh ilmu dan dibawah bimbingan para ulama. Sehingga
kecerobohan itu membuat mereka tersesat dan menyesatkan manusia.
- Kedua, akal mereka lemah. Mereka memiliki sedikit ilmu
tetapi tergesa-gesa menyampaikan fatwa kepada manusia. Mereka juga cenderung
mengikuti hawa nafsunya sehingga banyak yang disesatkan oleh mereka.
- Ketiga, mereka ahli membaca dan hafal Al-Quran. Namun, mereka
tidak mengetahui isi serta makna yang terkandung dalam Al-Quran. Sehingga
mereka tersesat karena Al-Quran yang dibaca tidak sampai ke dalam hati mereka.
- Keempat, mereka pandai berkhutbah dan berceramah menggunakan
ayat-ayat Al-Quran. Namun, mereka menyimpangkan makna Al-Quran dari makna yang
sesungguhnya sehingga manusia disesatkan oleh mereka.
- Kelima, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah
yang terlepas dari busurnya. Yakni mereka adalah orang-orang munafik, ahli bid'ah, dan tidak
ada Islam sama sekali di dalam hatinya.
Demikianlah keenam ciri Penghafal Al-Quran yang Masuk Neraka.
Semoga kita dijauhkan dari keenam ciri tersebut oleh Allah.