Pengertian Wahyu Menurut Bahasa dan Istilah

Pengertian Wahyu Menurut Bahasa dan Istilah

Pernahkah Anda mendengar istilah wahyu Allah? Apa itu wahyu? Nah, pada pelajaran ulumul quran kali ini kita akan membahas pengertian wahyu menurut bahasa dan istilah.

DAFTAR ISI

A. Pengertian Wahyu Menurut Bahasa

Apa pengertian wahyu menurut bahasa? Menurut bahasa, wahyu (arab : الوحي) berasal dari kata أوحي – يوحي – وحيا yang berarti memberikan isyarat atau pemberitahuan yang cepat dan tersembunyi. Di dalam Al-Quran, pengertian wahyu secara bahasa memiliki beberapa makna, di antaranya :

1. Wahyu Bermanka Ilham

Adakalanya wahyu bermakna ilham. Perhatikan firman Allah berikut ini :

وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَرۡضِعِيهِۖ

Kami mengilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia (Musa)


[QS. Al-Qashas ayat 7]

Terjemahan tekstual dari kata وَأَوْحَيْنَا pada ayat tersebut adalah “kami mewahyukan.” Namun mewahyukan yang dimaksud bukan mewahyukan seperti Allah mewahyukan para Nabi. Akan tetapi, mewahyukan disini mengandung makna “mengilhami manusia.”

2. Wahyu Bermakna Naluri

Adakalanya wahyu bermakna naluri. Perhatikan firman Allah berikut ini :

وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ أَنِ ٱتَّخِذِي مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ ٦٨

Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di pegunungan, pepohonan, dan bangunan yang dibuat oleh manusia.


[QS. An-Nahl ayat 68]

Kata وَأَوْحَى pada ayat di atas, jika diterjemahkan secara tekstual maka tejemahannya adalah “Allah mewahyukan”. Namun, makna وَأَوْحَى yang dimaksud adalah “mengilhamkan naluri” atau insting kepada lebah.

3. Wahyu Bermakna Isyarat

Adakalanya wahyu bermakna memberi isyarat. Perhatikan firman Allah berikut ini :

فَأَوۡحَىٰٓ إِلَيۡهِمۡ أَن سَبِّحُواْ بُكۡرَةٗ وَعَشِيّٗا

Lalu, (Zakaria) keluar dari mihrab menuju kaumnya lalu dia memberi isyarat kepada mereka agar bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.


[QS. Maryam ayat 11]

Kata فَأَوْحَى pada ayat di atas bermakna memberikan “isyarat”. Ayat tersebut bercerita tentang Nabi Zakariya yang sedang berpuasa dari berbicara selama tiga hari tiga malam. Sehingga ia harus menyampaikan pesan kepada kaumnya untuk bertasbih di waktu pagi dan petang dengan menggunakan isyarat.

4. Wahyu Bermakna Bisikan

Adakalanya wahyu bermakna bisikan. Perhatikan firman Allah berikut ini :

وَإِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰٓ أَوۡلِيَآئِهِمۡ لِيُجَٰدِلُوكُمۡۖ

Sesungguhnya setan benar-benar selalu membisiki kawan-kawannya agar mereka membantahmu


[QS. Al-An’am ayat 121]

Berdasarkan penggunaan kata “wahyu” pada ayat-ayat di atas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengertian wahyu menurut bahasa adalah :

الإعلام الخفي السريع الخاص بمن يوجَّه إليه بحيث يخفى على غيره

Pemberitahuan yang tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan pada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain.


[Mabahits fi Ulumil Quran : 28]

B. Pengertian Wahyu Menurut Istilah

Apa pengertian wahyu menurut istilah? Menurut istilah, wahyu adalah :

الْوَحْيُ مَا يُوحِي اللَّهُ إِلَى نَبِيٍّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ فَيُثْبِتُهُفِي قَلْبِهِ

Wahyu adalah apa yang diwahyukan kepada para Nabi, kemudian Allah teguhkan wahyu itu di dalam hatinya.


[Al-Itqon fi Ulumil-Quran : 1/160]

Pengertian wahyu secara istilah juga bisa diartikan :

كلام الله تعالى المُنَزَّلُ على نبي من أنبيائه

Kalam Allah yang diturunkan kepada para Nabi-Nya.


[Mabahits fi Ulumil-Quran : 29]

Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa wahyu adalah kalam Allah yang diwahyukan atau diturunkan kepada para Nabi-Nya, kemudian Allah teguhkan wahyu itu di dalam hatinya. Pengertian ini semakna dengan firman Allah sebagai berikut :

إِنَّآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ كَمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ نُوحٖ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ مِنۢ بَعۡدِهِۦۚ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَإِسۡمَٰعِيلَ وَإِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَٰرُونَ وَسُلَيۡمَٰنَۚ وَءَاتَيۡنَا دَاوُۥدَ زَبُورٗا ١٦٣

Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya. Kami telah mewahyukan pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan keturunan(-nya), Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Kami telah memberikan (Kitab) Zabur kepada Daud.


[QS. An-Nisa ayat 163]

C. Cara Turunnya Wahyu Allah

Allah menurunkan wahyu dengan berbagai cara. Berikut ini beberapa cara Allah menurunkan wahyu kepada malaikat dan kepada para Rasul.

1. Cara Turunnya Wahyu Kepada Malaikat

Ketika Allah hendak menyampaikan wahyu kepada para malaikat maka Allah berbicara secara langsung kepada mereka. Berikut beberapa contoh kejadian yang diceritakan dalam Al-Quran dan Al-Hadits ketika Allah menurunkan wahyu kepada para malaikat-Nya :

Kejadian Allah menyampaikan wahyu kepada para malaikat bahwa Ia hendak menjadikan khalifah di bumi :

وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”


[QS. Al-Baqarah ayat 30]

Kejadian Allah menyampaikan wahyu kepada para malaikat untuk meneguhkan pendirian orang-orang yang beriman :

إِذۡ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ أَنِّي مَعَكُمۡ فَثَبِّتُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْۚ

(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman.


[QS. Al-Anfal ayat 12]

Kejadian ketika para malaikat menerima wahyu dari Allah :

إِذَا ‌أَرَادَ ‌اللَّهُ ‌أَنْ ‌يُوحِيَ بِأَمْرٍ تَكَلَّمَ بِالْوَحْيِ، فَإِذَا تَكَلَّمَ أَخَذَتِ السَّمَاوَاتِ مِنْهُ رَجْفَةٌ مِنْ خَوْفِ اللَّهِ عز وجل، فَإِذَا سَمِعَ ذَلِكَ أَهْلُ السَّمَاوَاتِ، صُعِقُوا وَخَرُّوا سُجَّدًا، فَيَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يَرْفَعُ رَأْسَهُ جِبْرِيلُ عليه السلام، فَيُكَلِّمُ اللَّهُ مِنْ وَحْيهِ بِمَا أَرَادَ، فَيَنْتَهِي بِهِ جِبْرِيلُ عَلَى الْمَلَائِكَةِ، كُلَّمَا مَرَّ بِسَمَاءٍ قَالَ أَهْلُهَا: مَاذَا قَالَ رَبُّنَا يَا جِبْرِيلُ؟ فَيَقُولُ جِبْرِيلُ: قَالَ الْحَقَّ، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ. قَالَ: فَيَقُولُونَ كُلُّهُمْ مِثْلَ مَا قَالَ جِبْرِيلُ، حَتَّى يَنْتَهِيَ بِهِمْ جِبْرِيلُ حَيْثُ أَمْرَهُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Ketika Allah hendak menyampaikan wahyu maka Allah berbicara dengan wahyu. Ketika Ia berbicara maka bergetarlah langit karena takut kepada Allah . Ketika penghuni langit mendengar hal itu maka merekapun pingsan dan tersungkur bersujud. Orang yang pertama kali mengangkat kepalanya adalah Jibril , kemudian Allah menyampaikan wahyu itu dengan apa yang ia kehendaki. Kemudian Jibril melewati para Malaikat, maka ketika ia melewati satu langit, para penduduk langit itu bertanya : “Apa yang dikatakan Tuhan kita wahai Jibril?” lalu Jibril menjawab : “Dia mengatakan Al-Haq, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Maka para malaikatpun mengatakan seperti yang dikatakan oleh Jibril. Lalu Jibril menyampaikan wahyu itu kepada mereka sesuai apa yang diperintahkan oleh Allah dari langit dan bumi.


[HR. Ibnu Abi Asim dalam As-Sunnah]

2. Cara Turunnya Wahyu Kepada Para Rasul

Ketika Allah hendak menurunkan wahyu kepada para Rasul maka Allah menurunkan wahyu dengan tiga cara :

  • Melalui mimpi
  • Berbicara langsung di balik hijab
  • Melalui perantara malaikat
Melalui Mimpi

Adakalanya wahyu disampaikan secara langsung tanpa perantara melalui mimpi. Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa Nabi Ibrahim pernah menerima wahyu dari Allah melalui mimpinya :

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٠٢

Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”


[QS. Ash-Shaffat ayat 102]

Dikisahkan pula dalam sebuah hadits tentang kejadian Nabi ketika menerima wahyu dari Allah :

أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مِنَ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ، فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ ‌فَلَقِ ‌الصُّبْحِ

Awal mula wahyu datang kepada Rasulullah adalah dengan mimpi yang benar dalam tidur. Dan tidaklah Beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh.


[Muttafaq ‘Alaih]

Berbicara di Balik Hijab

Adakalanya Allah berbicara langsung di balik hijab. Kejadian turunnya wahyu dengan cara ini pernah dialami oleh Nabi Musa . Dikisahkan dalam Al-Quran :

وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِيٓ أَنظُرۡ إِلَيۡكَۚ قَالَ لَن تَرَىٰنِي وَلَٰكِنِ ٱنظُرۡ إِلَى ٱلۡجَبَلِ فَإِنِ ٱسۡتَقَرَّ مَكَانَهُۥ فَسَوۡفَ تَرَىٰنِيۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهُۥ دَكّٗا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقٗاۚ فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ١٤٣

Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” Dia berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”


[QS. Al-A'raf ayat 143]

Melalui Perantara Malaikat

Adakalanya Allah menyampaikan wahyu melalui perantara malaikat. Suatu ketika, Nabi pernah didatangi langsung oleh malaikat Jibril yang hendak menyampaikan wahyu dari Allah. Rasulullah bersabda :

أَحْيَانًا ‌يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ، وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ، فَيَفْصِمُ عَنِّي وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ

Kadang-kadang datang kepadaku bagaikan gemerincing lonceng, dan itulah yangpaling berat bagiku. Lalu ia pun pergi dan aku telah memahami apa yang telah dikatakannya.


[HR. Bukhari no. 2]

Pernah juga malaikat menjelma sebagai seorang lelaki untuk menyampaikan wahyu. Rasulullah bersabda :

وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِيَ الْمَلَكُ رَجُلًا، فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ

Dan terkadang malaikat itu menjelma sebagai seorang lelaki lalu ia berbicara kepadaku dan aku pun paham apa yang ia katakan.


[HR. Bukhari no. 2]

D. Ringkasan Materi

  1. Pengertian Wahyu Menurut Bahasa
    • Menurut bahasa, wahyu adalah : Pemberitahuan yang tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan pada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain.
    • Adakalanya wahyu memiliki beberapa macam makna/arti, di antaranya ialah : ilham, naluri, isyarat, dan bisikan.
  2. Pengertian Wahyu Menurut Istilah
    • Menurut istilah, wahyu adalah : Wahyu adalah apa yang diwahyukan kepada para Nabi, kemudian Allah teguhkan wahyu itu di dalam hatinya.
  3. Cara Turunnya Wahyu Allah
    • Allah menurunkan wahyu kepada para malaikat dengan berbicara secara langsung.
    • Allah menurunkan wahyu kepada para Rasul dengan beberapa cara yaitu :
      1. Melalui mimpi
      2. Berbicara langsung di balik hijab
      3. Melalui perantara malaikat, baik didatangi langsung oleh malaikat atau malaikat yang menyerupakan dirinya seperti manusia.

Demikian pembahasan mengenai pengertian wahyu menurut bahasa dan istilah. Semoga bermanfaat.

Related Posts :