Kumpulan Hadits Tentang Keutamaan Wudhu dalam Islam
Oleh : Adam Rizkala
Dipublikasikan : 8/31/2020
![]() |
Hadits Shahih Tentang Keutamaan Wudhu |
Wudhu adalah salah satu syariat
dalam Islam yang merupakan syarat untuk melaksanakan ibadah shalat dan thawaf
mengelilingi ka’bah. Tahukah Anda? Ternyata banyak sekali keutamaan wudhu
yang jarang kita ketahui. Berikut ini akan kita kaji bersama hadits-hadits
tentang keutamaan wudhu, mulai dari keutamaan menjaga wudhu,
menyempurnakan wudhu, keutamaan wudhu ketika di hari kiamat dan lain sebagainya.
1. Keutamaan Wudhu Kelak di Hari Kiamat
إِنَّ
أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ القِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ
الوُضُوءِ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
Sesungguhnya
umatku akan dipanggil di hari kiamat dengan wajah bersinar berseri-seri karena
bekas air wudhu, maka barang siapa diantara kalian yang mampu memanjangkan
cahaya wajahnya maka lakukanlah
[HR.
Bukhari : 136]
إِنَّ
حَوْضِي أَبْعَدُ مِنْ أَيْلَةَ مِنْ عَدَنٍ لَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ
الثَّلْجِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ، وَلَآنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ
عَدَدِ النُّجُومِ وَإِنِّي لَأَصُدُّ النَّاسَ عَنْهُ، كَمَا يَصُدُّ الرَّجُلُ
إِبِلَ النَّاسِ عَنْ حَوْضِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ أَتَعْرِفُنَا
يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ مِنَ الْأُمَمِ
تَرِدُونَ عَلَيَّ غُرًّا، مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ
Sesungguhnya
telagaku lebih jauh dari pada jarak dari Ailah hingga Adn. Dan ia lebih putih
dari pada salju, dan lebih manis dari pada madu yang dicampur susu. Dan niscaya
cangkir-cangkirnya lebih banyak dari pada jumlah bintang. Sesungguhnya aku
menghalau manusia darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta orang lain
dari telaganya.
Para
sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami pada saat
itu?”
Beliau
menjawab : “Ya, kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat lain.
Kalian datang kepadaku dengan keadaan bersinar dan berseri-seri karena bekas
air wudhu.”
[HR.
Muslim : 247]
2. Keutamaan Menyempurnakan Wudhu Ketika Hendak Shalat
لاَ
يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ يُحْسِنُ وُضُوءَهُ، وَيُصَلِّي الصَّلاَةَ، إِلَّا غُفِرَ
لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلاَةِ حَتَّى يُصَلِّيَهَا
Tidaklah
seorang lelaki yang berwudu dengan memperbagus wudhunya lalu melaksanakan
shalat kecuali ia diampuni dosanya di antara wudhunya itu hingga ia mengerjakan
sholat
[HR.
Bukhari : 160]
مَا
مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا
وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا، إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ
الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
Tidaklah
seorang muslim ketika masuk waktu shalat wajib lalu ia sempurnakan wudhunya,
khusyuknya, dan rukuknya melainkan hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang telah
ia kerjakan sebelumnya selama ia tidak melakukan dosa besar. Dan hal itu
berlaku disetiap waktu.
[HR.
Muslim : 228]
مَنْ
أَتَمَّ الْوُضُوءَ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ تَعَالَى، فَالصَّلَوَاتُ
الْمَكْتُوبَاتُ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ
Barang
siapa yang menyempurnakan wudhu sebagaimana yang Allah perintahkan maka sholat-sholat
wajib yang ia kerjakan adalah pelebur dosa diantara sholat-sholat tersebut
[HR.
Muslim : 231]
مَنْ
تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُقْبِلُ عَلَيْهِمَا
بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
Barang
siapa yang berwudhu dengan wudhu yang baik, kemudian ia melaksanakan shalat dua
rakaat dengan hati yang khusyuk maka wajib baginya mendapatkan surga
[HR.
Nasa’iy : 151]
3. Wudhu dapat Melebur Dosa Anggota Tubuh yang Terkena Air Wudhu
مَنْ
تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ، حَتَّى
تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
Barang
siapa yang berwudhu dengan bagus maka gugurlah kesalahan-kesalahannya dari badannya
hingga gugur keluar dari bawah kuku-kukunya.
[HR.
Muslim : 245]
مَا
مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ
إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ
وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ
لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا
خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ
رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ
الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ
خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى،
فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ،
وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ
يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Tidaklah
salah seorang dari kalian yang menyempurnakan wudhu, lalu ia berkumur dan
menghirup air ke dalam hidung lalu menghembuskannya kecuali leburlah dosa-dosa dari
wajahnya, bibirnya dan hidungnya.
Kemudian
apabila ia membasuh wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, niscaya
leburlah dosa-dosa yang ada di wajanya bersama air dari ujung-ujung jenggotnya.
Dan
tidaklah ia membasuh kepalanya kecuali dosa-dosa di kepalanya ikut lebur bersama air dari
ujung-ujung rambutnya.
Dan
tidaklah ia membasuh kedua kakinya hingga mata kaki kecuali dosa-dosa kedua
kakinya juga ikut lebur bersama air dari jari-jari kakinya.
Dan
apabila ia berdiri melaksanakan sholat lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya
dan juga memujinya dengan sesuatu yang memang Dialah yang berhak atas pujian
tersebut lalu ia fokuskan hatinya semata-mata untuk Allah, maka niscaya ia akan
terbebas dari dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan oleh ibunya.
[HR.
Muslim : 832]
4. Wudhu Dapat Melepaskan Ikatan Setan Ketika Tidur
يَعْقِدُ
الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ
يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ، فَارْقُدْ فَإِنِ اسْتَيْقَظَ
فَذَكَرَ اللَّهَ، انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ،
فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ
وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ
Setan mengikat tengkuk
kepala salah seorang diantara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan ketika
setan itu mengikatnya ia mengatakan bahwa malam masih sangat panjang (maka
tidurlah terus dengan nyenyak). Lalu apabila ia bangun dan mengingat Allah maka
lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian ia berwudhu maka lepaslah ikatan yang
lain. Apabila ia melaksanakan shalat maka lepaslah satu ikatan lagi. Maka pada
pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran jiwa. Namun, apabila ia
tidak melakukan hal itu maka ia akan merasa tidak segar dan bermalas-malasan.
[HR.
Bukhari : 1142]
5. Bersuci Adalah Bagian dari Keimanan
الطُّهُورُ
شَطْرُ الْإِيمَانِ
Bersuci
adalah setengah dari keimanan
[HR.
Muslim : 223]
6. Keutamaan Membaca Syahadat Setelah Berwudhu
مَا
مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ - أَوْ فَيُسْبِغُ - الْوَضُوءَ
ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ
اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ
يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Tidaklah
salah seorang diantara kalian yang berwudhu lalu ia sempurnakan wudhunya
kemudian ia mengucapkan “Asyhadu al-laa ilaaha illalloh, wa anna muhammadan ‘abduhu
warosuuluh” melainkan dibukakan baginya delapan pintu surga yang bisa ia masuki
dari mana yang ia inginkan.
[HR.
Muslim : 234]
مَنْ
تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ
المُتَطَهِّرِينَ، فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ
أَيِّهَا شَاءَ
Barang
siapa yang berudhu dengan wudhu yang baik kemudian ia mengucapkan “Asyhadu
al-laa ilaaha illalloh, wa anna muhammadan ‘abduhu warosuuluh, Allahummaj-‘alnii
minat-tawwaabiin, waj-‘alnii minal-mutathohhiriin” maka dibukakan baginya
delapan pintu surga yang bisa ia masiki dari mana yang ia inginkan
[HR.
Tirmidzi : 55]
7. Wudhu Adalah Amalan Penghapus Dosa dan Mengankat Derajat
أَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ
الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى
الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ
بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
Maukah kalian aku
tunjukkan pada suatu amalan agar Allah hapuskan dosa-dosa dan Allah angkat
derajatnya?
Para sahabat berkata :
“Tentu wahai Rasulullah.”
Beliau menjawab :
“Yaitu menyempurnakan wudhu pada anggota tubuh yang tidak disukai, memperbanyak
langkah menuju masjid, dan menunggu sholat berikutnya setelah sholat, maka itulah
ribath
[HR.
Muslim : 251]
8. Keutamaan Tidur dalam Keadaan Berwudhu
مَا
مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا، فَيَتَعَارُّ مِنَ اللَّيْلِ
فَيَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ
إِيَّاهُ
Tidaklah seorang
muslim tidur dalam keadaan telah berdzikir dan suci, lalu ia bangun disebagian
malam dan meminta kepada Allah kebaikan di dunia dan di akhirat kecuali Allah
akan memberinya.
[HR. Abu
Dawud : 5042]
مَا
مِنْ عَبْدٍ بَاتَ عَلَى طُهُورٍ، ثُمَّ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَسَأَلَ اللَّهَ
شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا، أَوْ مِنْ أَمْرِ الْآخِرَةِ، إِلَّا أَعْطَاهُ
Tidaklah
seorang hamba yang bermalam dalam keadaan suci, kemudian terbangun di malam hari
lalu ia meminta sesuatu kepada Allah tentang perkara dunia atau perkara
akhirat, melainkan Allah akan memberinya.
[HR.
Ibnu Majah : 3881]
9. Keutamaan Wudhu Dilanjut Shalat Kemudian Beristighfar
مَا
مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا، ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي، ثُمَّ
يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ، إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
Tidaklah
seorang lelaki melakukan perbuatan dosa, kemudian ia berdiri dan bersuci,
kemudian melaksanakan shalat, kemudian memohon ampun kepada Allah melainkan Allah
berikan ampunan kepadanya
[HR.
Tirmidzi : 406]
10. Keutamaan Wudhu Sesuai Sunnah
مَنْ
تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ
نَفْسَهُ فِيهِمَا بِشَيْءٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang
siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian shalat dua rakaat dan dia
tidak berbicara pada dirinya diantara keduanya (khusyuk) maka diampunilah
dosanya yang lalu.
[HR.
Nasa’iy : 84]
11. Wudhu Adalah Perhiasannya Seorang Mukmin
Dari Abu Hazim ia mengatakan : Aku
di belakang Abu Hurairah, saat ia sedang berwudhu untuk shalat. Ia membasuh
kedua tangannya sampai ketiaknya. Aku pun bertanya kepadanya : “Wahai Abu
Hurairah, wudhu macam apa ini?”
Ia menjawab : “Wahai Bani Farrukh,
kalian disini? Andai aku tahu kalian di sini, aku tidak akan wudhu seperti ini.
(Aku wudhu seperti ini karena) aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
تَبْلُغُ
حِلْيَةُ الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوُضُوءُ
Hiasan
seorang mukmin (di akhirat kelak) adalah sampai mana badannya terbasuh air
wudhu.
[HR.
Nasa’iy : 149]
12. Keutamaan Menjaga Wudhu
اسْتَقِيمُوا،
وَلَنْ تُحْصُوا، وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةَ، وَلَا
يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ
Istiqamahlah
kalian, dan jangan pernah menghitungnya. Ingatlah bahwa amal terbaik kalian
adalah shalat, dan tidaklah menjaga wudhu kecuali orang yang beriman.
[HR.
Ibnu Majah : 277]
13. Allah Memuji Orang yang Bersuci
يَا
مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ، إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَثْنَى عَلَيْكُمْ فِي الطُّهُورِ،
فَمَا طُهُورُكُمْ؟ قَالُوا: نَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ، وَنَغْتَسِلُ مِنَ
الْجَنَابَةِ، وَنَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ. قَالَ: فَهُوَ ذَاكَ، فَعَلَيْكُمُوهُ
Wahai
kaum Anshar, sesungguhnya Allah telah memuji kalian dalam perkara bersuci, maka
bagaimana kalian bersuci?
Para
sahabat menjawab : “Kami berwudhu untuk sholat, mandi besar dan beristinja’
dengan air.”
Maka
beliau bersabda : “Apa yang sekarang kalian lakukan maka lakukanlah terus.”
[HR.
Ibnu Majah : 355]
Demikianlah
artikel kumpulan hadits-hadits shahih tentang keutamaan wudhu semoga
bermanfaat.
Oleh : Adam Rizkala
emang jos efek wudhu min, mukaku jadi rada bersihan, alhamdulillah
ReplyDeleteMasya Allah
Delete