Pengertian Ihsan dalam Islam Beserta Dalil dan Contohnya dalam Kehidupan
![]() |
Ihsan adalah salah
satu akhlak mulia yang dianjurkan dalam agama Islam. Banyak sekali dalil-dalil
dalam Al-Quran maupun Al-Hadits yang menganjurkan kita untuk berbuat ihsan.
Pada artikel ini
akan kita pelajari bersama Apa itu Ihsan? dan apa Pengertian Ihsan dalam Islam? Apa saja dalil-dalilnya? dan Apa saja
contoh Ihsan dalam Islam?
A. Pengertian Ihsan Secara Bahasa dan Istilah
Secara bahasa ihsan berarti berbuat baik. Ihsan
adalah kebalikan dari Isa'ah yang
berarti berbuat buruk. Sedangkan pengertian ihsan secara istilah itu terdiri
dari dua jenis :
- Ihsan dalam Ibadah kepada Allah
- Ihsan Kepada Sesama Makhluk
Ihsan dalam ibadah
kepada Allah adalah seorang hamba yang beribadah kepada Allah seakan-akan ia
melihat Allah, apabila ia tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihatnya.
Baca Juga : Hadits Tentang Islam, Iman, dan Ihsan
Baca Juga : Hadits Tentang Islam, Iman, dan Ihsan
Ihsan kepada sesama
makhluk adalah mendermakan dengan segala jenis kebaikan pada siapapun
makhluk (baik manusia maupun hewan) sesuai hak dan
kedudukannya.
Al-Jurjani mengatakan :
الحسن هو
كون الشيء ملائما للطبع كالفرح وكون الشيء صفة الكمال كالعلم وكون الشيء متعلق
بالمدح كالعبادات وهو ما يكون متعلق المدح في العاجل والثواب في الآجل
Kebaikan adalah terwujudnya sesuatu yang memperbaiki perangai, seperti rasa
senang, terwujudnya sifat yang sempurna, seperti ilmu, terwujudnya sesuatu yang
berkaitan dengan hal terpuji, seperti ibadah, dan apapun yang berkaitan dengan
hal terpuji baik di dunia maupun di akhirat[1]
B. Dalil-dalil Tentang Ihsan dalam Al-Quran
1. Ihsan adalah Perintah Allah
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ
وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
وَالْبَغْيِ ۚ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat,
dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
[QS.
An-Nahl : 90]
Dalam tafsir As-Sa’di disebutkan : Ihsan (berbuat
kebajikan) adalah keutamaan yang dianjurkan seperti memberikan manfaat kepada
manusia dengan harta, badan, ilmu dan segala sesuatu yang bermanfaat lainnya.
Hingga berbuat baik pada hewan ternak pun juga termasuk ihsan.[2]
2. Berbuat Baiklah Kepada Setiap Orang
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي
إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا
مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami
mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
[QS.
Al-Baqarah : 83]
As-Sa’di menafsirkan : Yakni berbaktilah kepada kedua orang tua. Perintah
ini bersifat kebaikan secara umum, baik itu dengan ucapan maupun perbuatan.
Termasuk juga larangan berbuat buruk kepada kedua orang tua, atau tidak berbuat
baik mesikupun tidak berbuat buruk. Karena, jika berbuat baik adalah suatu kewajiban, maka melakukan kebalikannya adalah sebuah larangan.
Kebalikan dari berbuat baik pada kedua orang tua itu ada dua (yaitu) :
- 1. Berbuat buruk, yang mana ini merupakan kejahatan yang paling besar
- 2. Tidak berbuat baik, tidak juga berbuat buruk, dan ini diharamkan, akan tetapi tidak sama dengan yang pertama
Demikian pula berbuat baik kepada kerabat dengan bersilaturahmi, berbuat baik pada anak-anak
yatim, dan juga orang miskin sama wajib hukumnya. Adapun rincian dalam berbuat
baik ini tidak terbatas pada bilangan, akan tetapi sesuai dengan ketetapan.
Kemudian, pada perintah selanjutnya Allah perintahkan untuk berbuat baik
kepada manusia secara umum, Allah berfirman (yang artinya) : “serta
ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia”.
Diantara ucapan yang baik adalah memerintahkan pada kebaikan, melarang dari
kemungkaran, mengajarkan ilmu, menyebarkan salam, wajah berseri, dan lain
sebagainya.
Apabila seseorang tidak mampu berbuat baik pada orang dengan hartanya maka
Allah perintahkan dengan perbuatan baik kepada setiap makhluk yang mampu ia
kerjakan, yaitu dengan ucapan yang baik. Maka dari itu ayat ini juga mengandung
larangan berkata buruk, bahkan kepada orang kafir sekalipun.[3]
3. Bersikap Baik Ketika Membayar Diat
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ
الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنثَىٰ بِالْأُنثَىٰ ۚ
فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ
إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ
ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ
فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang
dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita
dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,
hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang
diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik
(pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu
rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang
sangat pedih.
[QS.
Al-Baqarah : 178]
4. Berbuat Baiklah Sebagaimana Allah Berbuat Baik Padamu
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ
الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ
وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ
وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ
وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
[QS.
Al-Qashash : 77]
Asy-Syaukani menafsirkan : maksud dari “dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu” adalah berbuat baiklah kepada hamba-hamba Allah
sebagaimana Allah berbuat baik padamu yakni Allah telah memberikan nikmat dunia kepadamu.[4]
5. Rahmat Allah Dekat dengan Orang Baik
إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ
الْمُحْسِنِينَ
Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
[QS.
Al-A’raaf : 56]
Ibnul Qayyim mengatakan : Ayat ini mengandung peringatan
yang jelas bahwa perintah berbuat baik yang dituntut oleh Allah kepada kalian
dan yang kalian tuntut dari Allah adalah rahmat-Nya, dan rahmat Allah itu dekat
pada orang-orang yang berbuat baik.
Mereka itulah orang-orang yang mengerjakan apa yang Allah
perintahkan dengan berdoa kepada-Nya dengan harapan (diterima doanya) dan rasa
khawatir (tidak diterima doanya). Dengan mengerjakan perintah itu maka Allah dekatkan
apa yang kalian tuntut dari Allah yaitu rahmat.
Rahmat yang Allah berikan tergantung seberapa besar
kalian mengerjakan apa yang Allah tuntut dari kalian yaitu berbuat baik, yang
mana sebenarnya berbuat baik itu sendiri merupakan berbuat baik kepada diri kalian
sendiri, karena Allah ta’ala itu Maha Kaya dan Maha Terpuji (tidak butuh
dengan perbuatan baik kalian). Apabila kalian berbuat baik maka sebenarnya
kalian telah berbuat baik pada diri kalian sendiri.[5]
C. Dalil-dalil Tentang Ihsan dalam As-Sunnah
1. Berbuat Baik Ketika Menyembelih
إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ
فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، فَلْيُرِحْ
ذَبِيحَتَهُ
Sesungguhnya Allah
mewajibkan perbuatan baik terhadap segala sesuatu. Apabila kalian membunuh maka
bunuhlah dengan cara yang baik. Dan apabila kalian menyembelih maka sembelihlah
dengan cara yang baik. Tajamkanlah pisanmu dan senangkanlah hewan sembelihanmu.
[HR. Muslim : 1955]
2. Keutamaan Berbuat Baik dalam Islam
قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، أَنُؤَاخَذُ بِمَا عَمِلْنَا فِي الجَاهِلِيَّةِ؟ قَالَ: «مَنْ أَحْسَنَ
فِي الإِسْلاَمِ لَمْ يُؤَاخَذْ بِمَا عَمِلَ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَمَنْ أَسَاءَ
فِي الإِسْلاَمِ أُخِذَ بِالأَوَّلِ وَالآخِرِ
Seorang lelaki bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah perbuatan kami selama jahiliyyah akan dihukum?”
Rasulullah menjawab :
“Barang siapa yang berbuat baik di dalam Islam maka apa yang ia perbuat di masa
jahiliyyah tidak akan dihukum, namun apabila ia berbuat buruk di dalam Islam
maka apa yang ia perbuat dari awal hingga akhir akan dihukum.”
[HR. Bukhari : 6921]
3. Berbakti Pada Orang Tua Adalah Jihad
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَسْتَأْذِنُهُ فِي الْجِهَادِ
فَقَالَ: أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ
Seorang lelaki datang pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk meminta izin mengikuti jihad. Rasulullah bertanya : “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”
Ia menjawab : “Iya”
Rasulullah bersabda :
“Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya!”
[HR. Muslim : 2549]
4. Berbuat Baik pada Wanita
أَلَا وَاسْتَوْصُوا
بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّمَا هُنَّ عَوَانٌ عِنْدَكُمْ، لَيْسَ تَمْلِكُونَ
مِنْهُنَّ شَيْئًا غَيْرَ ذَلِكَ، إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ،
فَإِنْ فَعَلْنَ فَاهْجُرُوهُنَّ فِي المَضَاجِعِ، وَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ
مُبَرِّحٍ، فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا، أَلَا إِنَّ
لَكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ حَقًّا، وَلِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقًّا، فَأَمَّا
حَقُّكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ فَلَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ مَنْ تَكْرَهُونَ، وَلَا
يَأْذَنَّ فِي بُيُوتِكُمْ لِمَنْ تَكْرَهُونَ، أَلَا وَحَقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ
أَنْ تُحْسِنُوا إِلَيْهِنَّ فِي كِسْوَتِهِنَّ وَطَعَامِهِنَّ
Ingatlah, berbuat baiklah kalian pada para istri, karena sesungguhnya mereka adalah tawanan kalian. Kalian tidak memiliki hak mereka lebih dari itu, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata.
Jika mereka berbuat
keji maka pisahilah tempat tidur mereka dan pukullah mereka dengan pukulan yang
tidak menyakitkan. Apabila mereka sudah taat pada kalian maka janganlah mencari
jalan untuk memberatkan mereka.
Ingatlah sesungguhnya
kalian memiliki hak atas istri-istri kalian, dan istri-istri kalian memiliki
hak atas kalian.
Adapun hak kalian atas
istri-istri kalian adalah mereka tidak boleh memasukkan orang yang kalian benci
pada tempat tidur kalian (selingkuh), dan tidak boleh memberi izin tamu yang
kalian benci masuk ke dalam rumah kalian.
Ingatlah, hak mereka
para istri atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka dengan
memberikan pakaian dan makanan.
[HR. Tirmidzi : 1163]
5. Berbuat Baik pada Tetangga
قَالَ رَجُلٌ لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَيْفَ لِي أَنْ أَعْلَمَ إِذَا
أَحْسَنْتُ، وَإِذَا أَسَأْتُ؟ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
إِذَا سَمِعْتَ جِيرَانَكَ يَقُولُونَ: أَنْ قَدْ أَحْسَنْتَ، فَقَدْ أَحْسَنْتَ،
وَإِذَا سَمِعْتَهُمْ يَقُولُونَ: قَدْ أَسَأْتَ، فَقَدْ أَسَأْتَ
Seorang lelaki bertanya
pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Bagaimana aku mengetahui bahwa
aku telah berbuat baik atau berbuat buruk?”
Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam menjawab : “Apabila kalian dengar tetanggamu mengatakan bahwa
engkau telah berbuat baik, maka sesungguhnya engkau telah berbuat baik. Namun,
apabila kalian dengar tetanggamu mengatakan bahwa engkau telah berbuat buruk,
maka sesungguhnya engkau telah berbuat buruk.
[HR. Ibnu Majah :
4223]
D. Contoh Ihsan dalam Islam
Selain ihsan kepada Allah, yakni beribadah kepada Allah dan tidak berbuat
syirik, seorang muslim juga wajib berbuat baik kepada
orang lain. Allah ta’ala berfirman :
وَاعْبُدُوا
اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ
وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ
بِالْجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا
فَخُورًا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
[QS.
An-Nisa’ : 36]
Berikut ini contoh-contoh penerapan ihsan dalam kehidupan sehari-hari :
1. Ihsan dalam Beribadah Kepada Allah
Ihsan dalam ibadah kepada Allah adalah “Engkau
beribadah kepada-Nya seakan-akan engkau melihatnya, apabila engkau tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihatmu.”.
Baca Juga : Penjelasan Hadits Tentang Ihsan
Baca Juga : Penjelasan Hadits Tentang Ihsan
Contoh ihsan dalam hal ibadah adalah :
- Menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya
- Mengerjakan ibadah-ibadah yang diperintahkan oleh Allah seperti shalat, puasa, haji dan sebagainya.
- Tidak berbuat bid’ah atau mengerjakan ibadah yang tidak diperintahkan.
- Mengerjakan ibadah dengan menyempurnakan syarat dan rukun-rukunnya, menjalankan sunnah-sunnahnya serta adab-adabnya.
Semua contoh ini tidak akan mampu kita jalani
kecuali apabila kita merasa bahwa kita melihat Allah ta’ala, atau
setidaknya merasa diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
2. Ihsan Kepada Kedua Orang Tua
Banyak sekali dalil-dalil dalam Al-Quran dan
As-Sunnah yang mewajibkan berbuat baik atau ihsan kepada kedua orang tua.
Al-Qurthubi mengatakan bahwa para ulama
mengatakan : “Orang yang paling berhak disyukuri, diperlakukan baik, dibakti, dan ditaati, disamping ihsan kepada Allah dengan beribadah, taat, dan bersyukur
kepadanya dengan memujinya adalah kedua orang tua. Allah ta’ala
berfirman (yang artinya) : Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu”
Contoh ihsan kepada kedua orang tua :
- Berbuat baik kepada keduanya
- Mematuhi perintah keduanya selama tidak melanggar aturan Allah
- Memohon kepada Allah agar dosa keduanya diampuni
- Melaksanakan amanah keduanya
- Memuliakan teman-teman keduanya
- Mencari ridha dari keduanya
3. Ihsan Kepada Kerabat
Kewajiban selanjutnya adalah berbuat baik
kepada kerabat atau keluarga. Salah satu bentuk atau contoh ihsan kepada
kerabat adalah bersedekah kepada mereka, Allah ta’ala berfirman :
وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي
الْقُرْبَىٰ
memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabatnya
[QS. Al-Baqarah : 177]
Contoh berbuat baik kepada kerabat, diantaranya
:
- Mengutamakan infak kepada kerabat setelah orang tua
- Menyayangi kerabat
- Bersimpati kepada kerabat
- Tidak berbuat buruk kepada mereka
- Menyambung tali silaturahmi
4. Ihsan kepada Tetangga
Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaknya berbuat baik kepada tetangga
[HR. Muslim : 48]
Contoh berbuat baik kepada
tetangga :
- Memperbanyak kuah sayur untuk diberikan kepada tetangga
- Tidak mengganggu tetangga baik dengan lisan maupun perbuatan
- Memberikan makan kepada tetangganya yang lapar
- Memberikan rasa aman pada tetangga
- Berbuat baik kepada tetangga meskipun orang kafir
5. Ihsan Pada Anak Yatim
Diantara contoh berbuat baik kepada anak yatim
adalah :
- Menjaga hak dan harta mereka
- Mendidik mereka
- Mengajarkan etika kepada mereka
- Mengusap atau mengelus kepala mereka
- Berlemah lembut kepada mereka
6. Ihsan Kepada Orang Miskin
Diantara contoh berbuat baik kepada orang
miskin adalah :
- Memberikan makanan kepada orang miskin
- Memberi pakaian kepada orang miskin
- Tidak memandang rendah orang miskin
- Tidak menghina orang miskin
- Tidak berperilaku kasar pada orang miskin
7. Ihsan Kepada Pelayan atau Pegawai
Diantara contoh dan cara
berbuat ihsan kepada pelayan adalah :
- Memberikan upah sebelum keringatnya mengering (tidak menunda pemberian upah)
- Tidak memaksa bekerja atau melayani diluar kemampuan
- Tidak memberikan beban yang tidak sanggup dikerjakan
- Menjaga kemuliaan pelayan atau pegawai
- Menjaga kehormatan pegawai
8. Ihsan dalam Bermuamalah
Allah ta’ala
memerintahkan hamba-Nya untuk berbuat adil dan ihsan. Oleh karena itu sebagai
seorang hamba kita patut berbuat adil dan ihsan dalam segala hal, termasuk
bermuamalah.
Diantara contoh ihsan
dalam bermuamalah ialah :
- Tidak saling menipu dalam jual beli
- Saling memudahkan dalam jual beli
- Membayar sesuai dengan harga
- Melunasi utang bila berpiutang dan tidak menundanya
- Tidak mempersulit dalam transaksi utang piutang
- Menyedekahkan bila pengutang tak sanggup membayar
- Memaafkan kesalahan orang yang meminta maaf
- Menangguhkan pada fakir yang berpiutang atau menyedekahkannya
9. Ihsan Pada Orang Yang Berbuat Buruk
Tahukah Anda? Ternyata
seorang muslim juga dianjurkan untuk berbuat baik pada orang yang berbuat
buruk. Allah ta’ala berfirman :
ادْفَعْ
بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ
وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Tolaklah (kejahatan itu)
dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia
ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
[QS.
Fush-shilat : 34]
Contoh berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk
diantaranya :
- Memaafkan orang yang berbuat keburukan
- Meninggalkan pertengkaran
- Mendekati orang yang menjauhi
- Melupakan kesalahan orang lain
- Melupakan rasa sakit
- Bermurah hati kepada orang yang menyakiti
- Menahan amarah
- Berbuat kebalikan dari yang dilakukan oleh orang yang berbuat buruk/Membalas dengan kebaikan
10. Ihsan Kepada Orang Lain dengan Ucapan Kebaikan
Diantara contoh ihsan dengan ucapan adalah :
- Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran
- Mengajarkan ilmu kepada orang lain
- Membimbing menuju kebenaran pada orang yang tersesat
- Tidak merendahkan atau menghina orang lain
- Memilih kata/kalimat yang baik dalam bertutur kata
- Tidak memanggil dengan julukan yang buruk
- Tidak mencerca atau mengumpat
- Tidak mengutuk dan melaknat
- Menggunakan nada dan cara bicara yang dianggap sopan
- Tidak menyakiti dengan perkataan
11. Ihsan dalam Perdebatan
Allah ta’ala berfirman :
وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik
[QS.
An-Nahl : 125]
Adapun contoh dan cara ihsan dalam perdebatan adalah :
- Tidak merendahkan lawan debat
- Meninggalkan perdebatan jika terjadi pertengkaran
- Memperhatikan etika berbicara
- Menerima kebenaran yang disampaikan lawan debat apabila argumen lawan lebih kuat
- Tidak memaksakan pendapat apabila ternyata pendapat kita lebih lemah
- Tidak berdebat untuk mencari kemenangan
12. Ihsan Kepada Hewan
Tidak hanya kepada manusia, seorang muslim juga
diperintahkan untuk ihsan atau berbuat baik kepada hewan baik hewan ternak
seperti kambing, sapi kerbau maupun peliharaan seperti kuda, keledai, dan
sebagainya. Diantara contoh berbuat baik kepada hewan adalah :
- Memberikan makanan dan minuman
- Mengobatinya apabila sakit
- Tidak membebani pekerjaan pada hewan diluar kesanggupan
- Tidak menunggangi hewan diluar kesanggupannya
- Mengistirahatkannya apabila lelah
- Tidak berbuat kasar pada hewan atau menyiksanya
- Menajamkan pisau sebelum menyembelih dan tidak menyiksanya ketika hendak menyembelihnya
Demikianlah artikel pengertian ihsan dalam Islam secara bahasa dan istilah beserta dalil dan contohnya. Semoga kita dijadikan oleh Allah sebagai hamba-Nya yang ihsan. Amiin.
Oleh : Adam Rizkala
Oleh : Adam Rizkala
[1] Lihat : At-Ta’riifaat
(Lebanon: Dar Al-Kutub
Al-Ilmiyyah Bairuut, 1983) oleh Al Jurjaaniy, hlm 87.
[2] Lihat : Taisir Al-Kariim
Ar-Rahmaan (Muassasah Ar-Risaalah, 2000) oleh Abdurrahman bin Nasihr As-Sa’di,
hlm 447
[3] Lihat : Taisir
Al-Kariim Ar-Rahmaan (Muassasah Ar-Risaalah, 2000) oleh Abdurrahman bin Nasihr
As-Sa’di, hlm 57
[4] Lihat : Fathu
Al-Qadiir oleh Asy-Syaukanii, jilid 4 hlm. 261
[5] Bada’i’ul-Fawaaid
(Lebanon: Darul-Kutub Al-Arabiiy, Bairut) oleh Ibnul-Qayyim Al-Jauziyah, juz 3
hlm.17-18.
0 Response to "Pengertian Ihsan dalam Islam Beserta Dalil dan Contohnya dalam Kehidupan"
Post a Comment