Nasehat Islam : Nasehat untuk Para Penuntut Ilmu Agama
Oleh : Adam Rizkala
Dipublikasikan : 5/28/2020
![]() |
Banyak orang ketika mulai mengaji,
dan mengenal dasar-dasar ilmu agama Islam maka kesombongan datang merasuki hati
mereka. Dia merasa paling benar. Dia selalu menyangka orang lain salah. Dia
merasa semua ilmu sudah dikuasai. Padahal dia baru membuka satu pintu ilmu.
Saudaraku, aku
memberi nasehat kepadamau
bahwa orang-orang yang baru mengenal ilmu rentan dengan kesombongan.
Para ulama
berkata dalam nasehatnya :
العلم ثلاثة أشبار من دخل في الشبر الأول تكبر ، ومن دخل في الشبر الثاني
تواضع ، ومن دخل في الشبر الثالث يعلم أنه لا يعلم شيئاً
Sesungguhnya
ilmu itu ada 3 jengkal :
1.
Barang siapa yang memasuki jengkal pertama, maka dia akan sombong.
2. Dan
barang siapa yang memasuki jengkal kedua, maka dia akan tawadhu’ (rendah hati).
3. Dan
barang siapa yang memasuki jengkal ketiga, maka dia akan tahu bahwa dia tidak
mengetahui sesuatu hal apapun tentang ilmu. [Hilyah Thalibil-Ilmi]
Oleh karena itu,
mari kita meluruskan niat. Jangan sampai mencari ilmu hanya untuk mengejar
popularitas, menyaingi para ulama', dan merendahkan orang yang bodoh.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ طَلَبَ العِلْمَ لِيُجَارِيَ بِهِ العُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِيَ بِهِ
السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ
النَّارَ
Barang
siapa yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk bersaing dengan para ulama atau
untuk mendebat orang-orang jahil atau untuk mencari perhatian, maka Allah akan memasukkan dia ke dalam api neraka.
[HR. Tirmidzi : 2654]
Saudaraku,
ingatlah!
Kelak ilmumu akan menjadi musuhmu.
Jangan hanya pandai berkata-kata, tapi amalkan ilmu yang sudah kamu pelajari,
karena ilmu tanpa amal adalah ancaman. Amal tanpa keikhlasan juga akan sia-sia.
Aku berharap
nasehat ini akan mengingatkanmu, bahwa di sinilah hakikat pentingnya ilmu.
Dengan banyaknya ilmu yang kita dapat seharusnya menjadikan kita lebih rendah hati
dan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah subhanahu
wata’ala. Bukan
sebaliknya semakin banyak ilmu justru menjadikan diri kita semakin congkak dan
sombong.
Sufyan bin
Uyainah berkata :
الْعِلْمُ إِنْ لَمْ يَنْفَعْكَ ضَرَّكَ
Ilmu
itu jika tidak memberikan manfaat kepadamu, maka akan mendatangkan kerugian
kepadamu.
[Hilyatul Auliya : 7/277]
Ilmu akan
mendatangkan kerugian yakni jika ilmu tidak diamalkan. Karena ilmu justru
berbalik menjadi musuh atas pemiliknya di hari kiamat.
Dan jangan
merasa puas dengan ilmu yang kita miliki..!
Tapi, belajarlah
lagi dan lagi..!
Amalkan lagi dan
lagi..!
Siyarkan lagi
dan lagi..!
Imam Al-Mawardi
berkata :
وَلَا يَقْنَعْ مِنْ الْعِلْمِ بِمَا
أَدْرَكَ؛ لِأَنَّ الْقَنَاعَةَ فِيهِ زُهْدٌ، وَلِلزُّهْدِ فِيهِ تَرْكٌ،
وَالتَّرْكُ لَهُ جَهْلٌ
Janganlah
merasa puas dengan ilmu yang telah engkau ketahui. Sebab perasaan puas seperti
itu menunjukkan sedikitnya ilmu (kurang perhatian terhadap ilmu). Sedangkan
sedikitnya perhatian terhadap ilmu akan mendorong seseorang meninggalkan ilmu.
Apabila seseorang meninggalkan ilmu maka dia pun menjadi bodoh.
[Adabud-Dunya
Wad-Din : 1/75]
Semoga nasehat
di atas menjadikan diri kita terus bersemangat di dalam mencari ilmu dan
mengamalkan semua ilmu yang telah kita pelajari.
Oleh
: Muhammad Hafidz
Al-Kayyis