10 Cara Rasulullah Agar Terhindar dari Wabah
Oleh : Adam Rizkala
Dipublikasikan : 3/16/2020
![]() |
Baru-baru ini umat
manusia dihebohkan dengan munculnya virus corona yang memakan banyak korban
jiwa. Sebagai seorang muslim kita hendaknya menyikapi peristiwa ini dengan cara
yang telah diajarkan dalam agama kita.
Berikut ini cara-cara yang
diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam agar terhindar
dari wabah yang kami terjemahkan dari kitab ’Asru Washaaya Lil-Wiqaayati
Minal-Waba’ yang ditulis oleh Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul
Muhsin Al-Badr.
Klik untuk download file
kitab aslinya : https://al-badr.net/ebook/189
1. Doa Sebelum Datangnya Malapetaka
Dari Utsman bin Affan radhiyallaahu
‘anhu beliau berkata, : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
Barang siapa yang berdoa :
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا
يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ، فِي الْأَرْضِ، وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahil-ladzi
laa yadhurru ma’as-mihi syai-un fil Adhi walaa bis-samaa’i wa
huwas-samii’ul-‘aliim
“Dengan menyebut
nama Allah yang dengan nama-Nya segala sesuatu yang ada di bumi dan langit
tidak akan ada yang membahayakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Sebanyak tiga kali, maka ia
tidak akan tertimpa malapetaka yang datang dengan mendadak hingga pagi hari.
Dan barang siapa yang membacanya ketika pagi hari sebanyak tiga kali maka ia
tidak akan tertimpa malapetaka yang datang dengan mendadak hingga sore hari.
(HR. Abu Dawud, dan selainnya)
2. Memperbanyak Membaca “Laa Ilaaha Illa Anta Subhaanaka Inni Kuntu Minadz-Dzaalimin”
Allah azza wa jalla
berfirman :
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia
pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan
mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat
gelap :
لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ
الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illa anta
subhaanaka inni kuntu minadz-dzaalimin
“Tidak
ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim”
Maka
Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan
demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya : 77-78)
Al-Hafidz
Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan tentang ayat :
“Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman” maksudnya
adalah :
Yakni
ketika mereka berada dalam kesuliatan, dan berdoa kepada Kami seraya berinabah
(yakni kembali kepada-Nya dengan bertaubat kepada Allah), terlebih lagi mereka
berdoa dengan doa ini ketika munculnya malapetaka.
Selanjutnya
beliau (Ibnu Katsir) membawakan hadits dari Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam bahwa beliau bersabda :
Doanya
Nabi Yunus ketika ia berada di dalam perut ikan adalah :
لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ
الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illa anta
subhaanaka inni kuntu minadz-dzaalimin
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zalim”
Apabila seseorang tidak
meninggalkan doa itu ketika meminta sesuatu maka Allah pasti akan
mengabulkannya. (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi)
Al-‘Allaamah Ibnul Qayyim
dalam kitabnya “Al-Fawaid” mengatakan :
“Tidak ada cara untuk
menolak kesulitan-kesulitan dunia yang lebih manjur dari pada tauhid.
Karena itulah doa ketika kesusahan berisi kalimat tauhid. Doanya Nabi
Yunus adalah dengan tauhid, yang mana ketika dibaca dalam keadaan
kesulitan maka pasti akan diberi kemudahan oleh Allah. Dan tidaklah kesulitan yang
besar terjadi melainkan karena kesyirikan. Dan tidak ada yang menyelamatkannya
kecuali tauhid. Tauhid merupakan tempat berlindung, bernaung,
benteng dan pertolongan bagi para makhluk. Wa billahit-Taufiq.”
3. Memohon Perlindungan dari Beratnya Malapetaka
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu ia mengatakan :
“Dahulu Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam berlindung dari beratnya malapetaka, penyebab munculnya
kesengsaraan, takdir yang buruk, dan bergembiranya musuh.”
(HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu ia mengatakan : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“Mohonlah perlindungan
kepada Allah dari beratnya malapetaka, penyebab munculnya kesengsaraan, takdir
yang buruk, dan bergembiranya musuh.”
(HR. Bukhari)
4. Senantiasa Membaca Doa Keluar Rumah
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Apabila
seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca :
بِسْمِ
اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Bismillahi
tawakkaltu ‘alallaahi laa haula walaa quwwata illa billaah
“Dengan menyebut
Nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuawatan kecuali
dengan pertolongan Allah.”
Maka ketika itu
ia dikatakan : “Engkau telah mendapat petunjuk, diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan, maka setan-setanpun
menjauh darinya.” Lalu setan yang lainpun berkata kepadanya : “Bagaimana engkau
menyesatkan seorang yang telah mendapatkan petunjuk, diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan?” (HR. Abu Dawud)
5. Memohon Keselamatan kepada Allah Ketika Pagi dan Sore
Dari Abdullah
bin Umar radhiyallahu ‘anhumaa, ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam tidak meninggalkan doa-doa ini ketika pagi dan sore :
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ، اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي
وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ
رَوْعَاتِي، اللهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ
يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ
أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Allahumma
inni as-alukal-‘aafiyah fid-dunya wal-aakhiroh. Allahumma inni as-alukal-‘afwa
wal-‘aafiyah fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii. Allahummas-tur ‘aurotii,
wa aamin rou’aatii. Allahummah-fidznii min baini wadayya, wa min kholfii, wa ‘an
yamiinii, wa ‘an syimaalii, wa min fauqii, wa a’uudzubika bi’adzomatika an
ughtaala min tahtii.
“Ya
Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya
Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam
agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah tutupilah auratku,
dan berikanlah rasa aman dari ketakutanku. Ya Allah jagalah aku baik
dari depan, belakang, kanan, kiri, maupun atas, dan aku berlindung dengan
keagungan-Mu dari bahaya yang datang secara tiba-tiba dari bawahku.”
(HR.
Ahmad dan selainnya)
6. Memperbanyak Doa
Dari Ibnu Umar radhiyallaahu
‘anhumaa ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“Barang
siapa yang dibukakan baginya pintu doa maka dibukakan pintu rahmat baginya.
Dan permintaan yang paling Allah cintai adalah meminta keselamatan.”
(HR.
Tirmidzi dan selainnya)
Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya
doa dapat memberikan manfaat pada apa yang telah terjadi dan yang belum terjadi,
maka berdoalah wahai hamba-hamba Allah!”
(HR.
Tirmidzi dan selainnya)
7. Menghindari Tempat-tempat Terjadinya Wabah
Dari Abdullah
bin ‘Aamir radhiyallaahu ‘anhumaa, bahwasanya Umar radhiyallaahu ‘anhu
pernah suatu ketika pergi menuju negeri syam. Ketika sampai di daerah sargh
datanglah kabar bahwa wabah telah terjadi di negeri syam. Maka Abdurrahman bin
Auf mengabarkan kepada Umar bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“Apabila
kalian mendengar wabah ada di suatu negeri maka janganlah kalian mendatangi
negeri tersebut, dan apabila wabah tersebut berada di dalam negeri kalian maka
janganlah kalian lari untuk melarikan diri darinya.”
(HR.
Bukhari Muslim)
Dan dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
“Janganlah
ia membawa unta yang sakit kepada unta yang sehat”
(HR.
Bukhari Muslim)
8. Berbuat Baik dan Berderma Kebaikan
Dari Anas radhiyallaahu
‘anhu ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda
:
“Perbuatan-perbuatan
baik dapat menjaga dari kematian yang buruk, berbagai penyakit, dan bencana.
Dan pelaku kebaikan di dunia mereka mendapatkan kebaikan di akhirat.”
(HR.
Hakim)
Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata :
“Diantara obat penyakit yang paling manjur adalah dengan berbuat kebaikan, berbuat ihsan, berzikir, berdoa, rendah hati, berdoa dengan sepenuh hati kepada Allah, dan bertaubat. Karena perkara-perkara ini lebih manjur untuk menolak penyakit dan mendatangkan kesembuhan dari pada obat-obatan yang alami. Namun tentunya tergantung pada kesiapan hati, penerimaan hati dan keyakinannya dalam hal itu serta manfaatnya." (Zaadul Ma’aad)
“Diantara obat penyakit yang paling manjur adalah dengan berbuat kebaikan, berbuat ihsan, berzikir, berdoa, rendah hati, berdoa dengan sepenuh hati kepada Allah, dan bertaubat. Karena perkara-perkara ini lebih manjur untuk menolak penyakit dan mendatangkan kesembuhan dari pada obat-obatan yang alami. Namun tentunya tergantung pada kesiapan hati, penerimaan hati dan keyakinannya dalam hal itu serta manfaatnya." (Zaadul Ma’aad)
9. Shalat Malam
Dari Bilal radhiyallahu
‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Kerjakanlah
shalat malam, karena ia merupakan kebiasaannya orang-orang sholih sebelum
kalian. Dan sesungguhnya shalat malam dapat mendekatkan diri kepada Allah,
mencegah dari dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh.”
(HR.
Tirmidzi)
10. Menutup Tempat Makan dan Minum
Dari Jabir bin
Abdullah radhiyallaahu ‘anhumaa ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda :
“Tutuplah
wadah makanan dan minuman. Karena sesungguhnya dalam satu tahun ada satu malam
dimana wabah turun; yang tidaklah wabah itu melewati tempat makanan dan minuman
yang tidak ditutup kecuali wabah itu akan turun di dalamnya.”
(HR.
Muslim)
Dan
sebagai penutup hendaknya setiap
muslim menyerahkan seluruh perkaranya kepada Allah ‘azza wa jalla,
mengharapkan karunia-Nya, mengharapkan pemberian-Nya, dan bertawakkal
kepada-Nya. Karena segala urusan itu berada di tangan-Nya, di bawah pengaturan
dan kendali-Nya.
Dan juga
berusaha bersabar dan mengharap pahala di tengah-tengah musibah yang
menimpanya. Karena sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menjanjikan pada
orang yang bersabar dan mengharapkan pahala dengan pahala, dan ganjaran yang
melimpah. Allah ‘azza wa jalla berfirman :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ
أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
(QS.
Az-Zumar : 10)
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu
‘anhumaa ia bertanya pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam tentang
wabah tha’uun, maka beliau bersabda :
“Sesungguhnya
tha’un itu merupakan azab yang Allah kirim pada orang yang Ia kehendaki. Lalu
Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Maka tidaklah
dari seorang hamba yang di negerinya terserang wabah tha’un lalu ia menetap di
negerinya dengan bersabar, dan meyakini bahwa ia tidak akan tertimpa sesuatu
kecuali atas apa yang Allah tetapkan untuknya kecuali ia akan mendapatkan
pahala semisal orang yang mati syahid.”
(HR.
Bukhari)
Aku memohon
kepada Allah ‘azza wa jalla agar Dia memberikan taufik kepada kita semua untuk
mengerjakan amal shalih, dan ucapan baik yang dicintai dan diridhoi oleh-Nya. Sesungguhnya
Dia Maha berfirman dengan benar dan memberikan petunjuk pada jalan yang lurus.
Segala puji
bagi Allah semata. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.
Diterjemahkan
oleh : Adam Rizkala
Klik untuk download kitab
aslinya : https://al-badr.net/ebook/189
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan komentar yang mencerminkan seorang muslim yang baik :)