MENU

10 Cara Rasulullah Agar Terhindar dari Wabah

Virus Corona

Baru-baru ini umat manusia dihebohkan dengan munculnya virus corona yang memakan banyak korban jiwa. Sebagai seorang muslim kita hendaknya menyikapi peristiwa ini dengan cara yang telah diajarkan dalam agama kita.

Berikut ini cara-cara yang diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam agar terhindar dari wabah yang kami terjemahkan dari kitab ’Asru Washaaya Lil-Wiqaayati Minal-Waba’ yang ditulis oleh Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.

Klik untuk download file kitab aslinya : https://al-badr.net/ebook/189

1. Doa Sebelum Datangnya Malapetaka

Dari Utsman bin Affan radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

Barang siapa yang berdoa :

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ، فِي الْأَرْضِ، وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahil-ladzi laa yadhurru ma’as-mihi syai-un fil Adhi walaa bis-samaa’i wa huwas-samii’ul-‘aliim

“Dengan menyebut nama Allah yang dengan nama-Nya segala sesuatu yang ada di bumi dan langit tidak akan ada yang membahayakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

Sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa malapetaka yang datang dengan mendadak hingga pagi hari. Dan barang siapa yang membacanya ketika pagi hari sebanyak tiga kali maka ia tidak akan tertimpa malapetaka yang datang dengan mendadak hingga sore hari. (HR. Abu Dawud, dan selainnya)

2. Memperbanyak Membaca “Laa Ilaaha Illa Anta Subhaanaka Inni Kuntu Minadz-Dzaalimin”

Allah azza wa jalla berfirman :

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap :

لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz-dzaalimin

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya : 77-78)

Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan tentang ayat : “Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman” maksudnya adalah :

Yakni ketika mereka berada dalam kesuliatan, dan berdoa kepada Kami seraya berinabah (yakni kembali kepada-Nya dengan bertaubat kepada Allah), terlebih lagi mereka berdoa dengan doa ini ketika munculnya malapetaka.

Selanjutnya beliau (Ibnu Katsir) membawakan hadits dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda :

Doanya Nabi Yunus ketika ia berada di dalam perut ikan adalah :

لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz-dzaalimin

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”

Apabila seseorang tidak meninggalkan doa itu ketika meminta sesuatu maka Allah pasti akan mengabulkannya. (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi)

Al-‘Allaamah Ibnul Qayyim dalam kitabnya “Al-Fawaid” mengatakan :

“Tidak ada cara untuk menolak kesulitan-kesulitan dunia yang lebih manjur dari pada tauhid. Karena itulah doa ketika kesusahan berisi kalimat tauhid. Doanya Nabi Yunus adalah dengan tauhid, yang mana ketika dibaca dalam keadaan kesulitan maka pasti akan diberi kemudahan oleh Allah. Dan tidaklah kesulitan yang besar terjadi melainkan karena kesyirikan. Dan tidak ada yang menyelamatkannya kecuali tauhid. Tauhid merupakan tempat berlindung, bernaung, benteng dan pertolongan bagi para makhluk. Wa billahit-Taufiq.”

3. Memohon Perlindungan dari Beratnya Malapetaka

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu ia mengatakan :

“Dahulu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berlindung dari beratnya malapetaka, penyebab munculnya kesengsaraan, takdir yang buruk, dan bergembiranya musuh.”
(HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu ia mengatakan : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari beratnya malapetaka, penyebab munculnya kesengsaraan, takdir yang buruk, dan bergembiranya musuh.”
(HR. Bukhari)

4. Senantiasa Membaca Doa Keluar Rumah

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Apabila seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca :

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Bismillahi tawakkaltu ‘alallaahi laa haula walaa quwwata illa billaah

“Dengan menyebut Nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuawatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Maka ketika itu ia dikatakan : “Engkau telah mendapat petunjuk, diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan, maka setan-setanpun menjauh darinya.” Lalu setan yang lainpun berkata kepadanya : “Bagaimana engkau menyesatkan seorang yang telah mendapatkan petunjuk, diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan?” (HR. Abu Dawud)

5. Memohon Keselamatan kepada Allah Ketika Pagi dan Sore

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhumaa, ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak meninggalkan doa-doa ini ketika pagi dan sore :

اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Allahumma inni as-alukal-‘aafiyah fid-dunya wal-aakhiroh. Allahumma inni as-alukal-‘afwa wal-‘aafiyah fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii. Allahummas-tur ‘aurotii, wa aamin rou’aatii. Allahummah-fidznii min baini wadayya, wa min kholfii, wa ‘an yamiinii, wa ‘an syimaalii, wa min fauqii, wa a’uudzubika bi’adzomatika an ughtaala min tahtii.

Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah tutupilah auratku, dan berikanlah rasa aman dari ketakutanku. Ya Allah jagalah aku baik dari depan, belakang, kanan, kiri, maupun atas, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu dari bahaya yang datang secara tiba-tiba dari bawahku.”
(HR. Ahmad dan selainnya)

6. Memperbanyak Doa

Dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhumaa ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Barang siapa yang dibukakan baginya pintu doa maka dibukakan pintu rahmat baginya. Dan permintaan yang paling Allah cintai adalah meminta keselamatan.”
(HR. Tirmidzi dan selainnya)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Sesungguhnya doa dapat memberikan manfaat pada apa yang telah terjadi dan yang belum terjadi, maka berdoalah wahai hamba-hamba Allah!”
(HR. Tirmidzi dan selainnya)

7. Menghindari Tempat-tempat Terjadinya Wabah

Dari Abdullah bin ‘Aamir radhiyallaahu ‘anhumaa, bahwasanya Umar radhiyallaahu ‘anhu pernah suatu ketika pergi menuju negeri syam. Ketika sampai di daerah sargh datanglah kabar bahwa wabah telah terjadi di negeri syam. Maka Abdurrahman bin Auf mengabarkan kepada Umar bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Apabila kalian mendengar wabah ada di suatu negeri maka janganlah kalian mendatangi negeri tersebut, dan apabila wabah tersebut berada di dalam negeri kalian maka janganlah kalian lari untuk melarikan diri darinya.”
(HR. Bukhari Muslim)

Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Janganlah ia membawa unta yang sakit kepada unta yang sehat”
(HR. Bukhari Muslim)

8. Berbuat Baik dan Berderma Kebaikan

Dari Anas radhiyallaahu ‘anhu ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Perbuatan-perbuatan baik dapat menjaga dari kematian yang buruk, berbagai penyakit, dan bencana. Dan pelaku kebaikan di dunia mereka mendapatkan kebaikan di akhirat.”
(HR. Hakim)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : 

“Diantara obat penyakit yang paling manjur adalah dengan berbuat kebaikan, berbuat ihsan, berzikir, berdoa, rendah hati, berdoa dengan sepenuh hati kepada Allah, dan bertaubat. Karena perkara-perkara ini lebih manjur untuk menolak penyakit dan mendatangkan kesembuhan dari pada obat-obatan yang alami. Namun tentunya tergantung pada kesiapan hati, penerimaan hati dan keyakinannya dalam hal itu serta manfaatnya." (Zaadul Ma’aad)

9. Shalat Malam

Dari Bilal radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

“Kerjakanlah shalat malam, karena ia merupakan kebiasaannya orang-orang sholih sebelum kalian. Dan sesungguhnya shalat malam dapat mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh.”
(HR. Tirmidzi)

10. Menutup Tempat Makan dan Minum

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallaahu ‘anhumaa ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tutuplah wadah makanan dan minuman. Karena sesungguhnya dalam satu tahun ada satu malam dimana wabah turun; yang tidaklah wabah itu melewati tempat makanan dan minuman yang tidak ditutup kecuali wabah itu akan turun di dalamnya.”
(HR. Muslim)

Dan sebagai penutup hendaknya setiap muslim menyerahkan seluruh perkaranya kepada Allah ‘azza wa jalla, mengharapkan karunia-Nya, mengharapkan pemberian-Nya, dan bertawakkal kepada-Nya. Karena segala urusan itu berada di tangan-Nya, di bawah pengaturan dan kendali-Nya.

Dan juga berusaha bersabar dan mengharap pahala di tengah-tengah musibah yang menimpanya. Karena sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menjanjikan pada orang yang bersabar dan mengharapkan pahala dengan pahala, dan ganjaran yang melimpah. Allah ‘azza wa jalla berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
(QS. Az-Zumar : 10)

Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anhumaa ia bertanya pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam tentang wabah tha’uun, maka beliau bersabda :

“Sesungguhnya tha’un itu merupakan azab yang Allah kirim pada orang yang Ia kehendaki. Lalu Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Maka tidaklah dari seorang hamba yang di negerinya terserang wabah tha’un lalu ia menetap di negerinya dengan bersabar, dan meyakini bahwa ia tidak akan tertimpa sesuatu kecuali atas apa yang Allah tetapkan untuknya kecuali ia akan mendapatkan pahala semisal orang yang mati syahid.”
(HR. Bukhari)

Aku memohon kepada Allah ‘azza wa jalla agar Dia memberikan taufik kepada kita semua untuk mengerjakan amal shalih, dan ucapan baik yang dicintai dan diridhoi oleh-Nya. Sesungguhnya Dia Maha berfirman dengan benar dan memberikan petunjuk pada jalan yang lurus.

Segala puji bagi Allah semata. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.

Diterjemahkan oleh : Adam Rizkala
Klik untuk download kitab aslinya : https://al-badr.net/ebook/189

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan komentar yang mencerminkan seorang muslim yang baik :)