Tafsir Ringkas Surat Al-Fatihah Ayat 1-7

Tafsir Ringkas Surat Al-Fatihah Ayat 1-7

Setiap muslim tentu tidak asing lagi dengan surat Al-Fatihah. Bahkan bisa dikatakan 99% umat Islam pasti hafal dengan surat yang satu ini. Surat Al-Fatihah merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang wajib kita baca di dalam sholat. Jika kita tidak membaca surat Al-Fatihah dalam sholat maka sholat kita menjadi tidak sah karena surat Al-Fatihah merupakan salah satu rukun di dalam sholat.

Meskipun banyak dari umat Islam yang hafal dengan surat ini, akan tetapi sangat sedikit yang memahami tafsir surat Al-Fatihah ayat 1-7. Padahal, jika kita mau mempelajari tafsir surat Al-Fatihah dari ayat 1-7 maka kita akan mendapati betapa dahsyatnya kandungan dari surat Al-Fatihah. Bahkan, banyak sekali pelajaran-pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari kandungan surat Al-Fatihah.

Pada artikel kali ini, kita akan mempelajari kandungan dan tafsir ringkas surat Al-Fatihah ayat 1-7 beserta pelajaran-pelajaran yang ada di dalamnya. Mudah-mudahan dengan kita mempelajarinya dapat membuat kita semakin khusyuk ketika membacanya di dalam sholat.

A. Mengenal Surat Al-Fatihah

Al-Fatihah (arab : الفاتحة) secara bahasa artinya adalah pembukaan. Surat Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat dan tergolong surat makkiyyah. Ia dinamai Al-Fatihah karena ia merupakan surat pembuka dalam Al-Quran dan sebagai bacaan pembuka di dalam shalat.

Surat Al-Fatihah dinamai juga dengan nama Ummul Quran (arab : أم القرآن) yang artinya adalah induknya Al-Quran. Ia dinamai demikian karena kandungannya meliputi seluruh isi Al-Quran, seperti aqidah, ibadah, kisah umat terdahulu, dan lain sebagainya.

Selain itu, ia dinamai juga dengan Ummul Kitab (arab : أم الكتاب) yang artinya adalah induknya Al-Kitab. Ia dinamai demikian karena awal penulisan dalam mushaf dimulai dengan surat Al-Fatihah.

Surat Al-Fatihah juga merupakan As-Sab’u Al-Matsaaniy (arab : السبع المثاني) yang artinya adalah tujuh yang diulang-ulang. Ia disebut demikian karena ia dibaca di setiap rakaat dalam sholat.

Surat Al-Fatihah memiliki banyak keutamaan. Ia adalah surat yang paling agung di dalam Al-Quran. Allah tidak pernah menurunkan surat yang sebanding dengan surat Al-Fatihah dalam kitab Taurat maupun Injil. Al-Fatihah terbagi menjadi dua bagian yakni bagian untuk Allah dan bagian untuk hamba-Nya. Selain itu, surat Al-Fatihah juga bisa digunakan sebagai ruqyah untuk mengobati penyakit.

B. Tafsir Surat Al-Fatihah

Berikut makna dan kandungan surat Al-Fatihah dari ayat 1-7 ayat demi ayat :

1. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 1

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ١

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dengan Nama Allah

Aku memulai bacaan Al-Quran dengan memohon pertolongan kepada-Nya serta mengharap keberkahan dengan menyebut nama Allah. Allah adalah nama paling agung bagi dzat yang berhak disembah. Allah adalah nama bagi dzat yang wajibul-wujud (dzat yang wajib ada dengan sendirinya tanpa ada yang mengadakan sebelumnya). Allah adalah nama bagi dzat yang memiliki seluruh sifat ketuhanan yang sempurna dan suci dari sifat kekurangan.

Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Allah adalah yang dzat memiliki sifat pengasih. Sifat pengasih adalah sifat rahmat secara umum dan meluas kepada seluruh makhluk-Nya. Rahmat ini diberikan oleh Allah kepada seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini melainkan mendapatkan rahmat dari-Nya.

Selain memiliki sifat pengasih, Allah juga memiliki sifat penyayang. Sifat penyayang adalah sifat rahmat yang dikhususkan hanya untuk orang yang dicintai oleh-Nya. Rahmat ini adalah rahmat yang dikhususkan bagi orang-orang yang beriman saja. Rahmat ini dianugrahkan kepada mereka secara bersambung dan terus-menerus sejak di dunia hingga di akhirat.

2. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 2

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

Segala Puji Bagi Allah

Segala macam pujian yang menunjukkan sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan ditujukan hanya kepada Allah semata. Hanya Dialah yang mempunyai sifat-sifat yang sempurna dan sifat terpuji. Tidak ada satupun sifat cacat dan cela yang ada pada-Nya. Hanya Dialah yang berhak untuk dipuji dengan segala pujian yang menunjukkan sifat-sifat kemuliaan dan kesempurnaan.

Puji-pujian ini diungkapkan sebagai rasa syukur dengan segala nikmat tak terhitung yang telah Allah berikan kepada seluruh hamba-Nya. Hanya Allah-lah yang menjadi sumber segala kenikmatan yang dirasakan oleh seluruh hamba-Nya.

Tuhan Semesta Alam

Allah adalah dzat yang menciptakan, memiliki, menguasai, memelihara, mendidik, mengelola, dan mengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta. Dia adalah yang menjaga makhluk-Nya, memberikan daya dan kekuatan kepada makhluk-Nya, dan mengasuh seluruh alam semesta. Tidak ada satupun di alam semesta ini yang lepas dari penjagaan, pemeliharaan, dan asuhan-Nya.

3. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 3

ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Yang Maha Pengasih

Allah adalah yang memiliki sifat pengasih. Sifat pengasih adalah sifat rahmat secara umum yang meluas kepada seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali.

Yang Maha Penyayang

Allah adalah yang memiliki sifat penyayang. Sifat penyayang adalah sifat rahmat yang dikhususkanbagi orang-orang yang beriman saja.

4. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 4

مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ٤

Pemilik hari Pembalasan.

Pemilik Hari Pembalasan

Allah adalah yang memiliki, menguasai, dan merajai hari pembalasan secara mutlak. Kepemilikan, kekuasaan, dan kerajaan Allah pada hari itu tidak disekutui oleh siapapun. Tidak ada satupun makhluk yang menguasai satu sama lain sebagaimana mereka saling menguasai ketika di dunia. Hanya Allah sajalah yang merajai dan berkuasa pada hari itu.

Hari Pembalasan

Hari pembalasan adalah hari kiamat. Hari kiamat adalah hari dibangkitkannya seluruh makhluk dari kematiannya. Setelah dibangkitkan, mereka akan dikumpulkan di mahsyar untuk mendapatkan peradilan. Kemudian, seluruh amal perbuatan yang baik maupun buruk akan ditimbang, dihitung, dan dibalas dengan pembalasan yang seadil-adilnya. Tidak ada kezaliman sama sekali yang terjadi pada hari itu.

5. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 5

إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ ٥

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

Hanya Kepada Engkaulah Kami Menyembah

Oleh karena semua itu ya Allah, hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan beribadah dengan penuh keikhlasan, kekhusyukan, dan tawakkal. Hanya kepada Engkaulah kami tunduk dan patuh dengan penuh rasa cinta, rasa harap akan rahmat-Mu, dan rasa takut dari adzab dan murka-Mu. Itu semua karena hanya Engkaulah yang berhak disembah dan dipatuhi. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau semata dan tidak ada sekutu bagi-Mu.

Hanya Kepada Engkaulah Kami Memohon Pertolongan

Dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan untuk bisa beribadah dan taat kepada-Mu dalam setiap perkara. Kami berserah diri kepada-Mu seutuhnya dalam setiap perkara dunia dan akhirat sembari terus berusaha melakukan yang terbaik. Sesungguhnya tidak ada daya dan upaya melainkan berkat pertolongan dari-Mu. Sesungguhnya seluruh perkara berada di tangan-Mu. Tidak ada seorangpun yang memiliki perkara itu sedikitpun selain-Mu.

6. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 6

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ٦

Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,

Bimbinglah Kami Ke Jalan Yang Lurus

Tunjukilah, bimbinglah, dan teguhkanlah kami di jalan yang lurus. Jalan yang lurus ialah jalan hidup yang benar, jalan hidup yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan akhirat, jalan hidup yang mengantarkan kami pada ridha-Mu, dan jalan hidup yang mengantarkan kami menuju surga.

Makna Jalan Yang Lurus

Jalan yang lurus ialah jalan kebenaran yang terang benderang serta tidak melenceng. Jalan itu ialah agama Islam yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul yang ditutup oleh sang penutup para Nabi dan Rasul yaitu Nabi Muhammad . Sesungguhnya tidak ada jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi seorang hamba kecuali istiqomah di atas jalan tersebut.

7. Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ ٧

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

Jalan Orang-orang Yang Telah Engkau Beri Nikmat

Jalan yang lurus itu adalah jalan yang ditempuh orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat keimanan, hidayah, dan istiqomah. Orang-orang itu ialah para Nabi, para shiddiq, para syuhada’, dan orang-orang sholih.

  • Para Nabi adalah orang-orang pilihan Allah yang memperoleh bimbingan serta diutus untuk membimbing manusia menuju jalan kebenaran.
  • Para shiddiq adalah orang-orang yang senantiasa benar dan jujur, membenarkan para Rasul dengan penuh kejujuran dan kepatuhan, tidak melakukan kebatilan, serta tidak melakukan hal yang bertentangan dengan kebenaran.
  • Para syuhada adalah orang-orang yang bersaksi atas kebenaran dan kebaikan melalui ucapan dan perbuatan mereka walaupun harus mengorbankan nyawa sekalipun. Mereka adalah orang-orang yang disaksikan kebenaran dan kebaikannya oleh Allah
  • Orang-orang sholih adalah orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan dan ketaatan kepada Allah . Mereka adalah orang-orang yang berada di jalan kebenaran dan istiqomah di atas jalan tersebut.
Bukan Jalan Mereka Yang Dimurkai

Jalan yang kami mohon, bukanlah jalannya mereka yang Engkau murkai. Mereka adalah orang-orang yang menyaksikan dan mengetahui kebenaran namun tidak mengikuti dan mengamalkannya. Mereka itu seperti sekelompok orang Yahudi dan para pengikutnya.

Dan Bukan Pula Jalan Mereka Yang Sesat

Jalan yang kami mohon, bukan pula jalannya mereka yang tersesat dari jalan-Mu yang lurus. Mereka adalah orang-orang yang aqidahnya menyimpang, amalannya menyimpang, dan akhlaknya rusak. Mereka itu seperti sekelompok orang Nasrani dan para pengikutnya.

C. Pelajaran-pelajaran dalam Surat Al-Fatihah

Alhamdulillah, kita telah mempelajari kandungan dan tafsir dari surat Al-Fatihah ayat 1-7. Tentu ada banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari surat tersebut. Berikut beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari surat Al-Fatihah ayat 1-7 :

  • Anjuran membaca basmalah saat hendak melakukan suatu perbuatan baik.
  • Mentauhidkan Allah dan beribadah kepada-Nya.
  • Beriman dengan nama-nama dan sifat-sifat Nya.
  • Beriman dengan hari akhir.
  • Memuji dan bersyukur kepada Allah .
  • Takut kepada Allah .
  • Berharap kepada Allah .
  • Beribadah dan memohon pertolongan hanya kepada Allah .
  • Inabah dan tawakal hanya kepada Allah .
  • Surat Al-Fatihah adalah munajat antara seorang hamba dengan Tuhannya.
  • Memohon kepada Allah untuk ditunjukkan jalan kebenaran.
  • Berlindung kepada Allah dari jalan kebatilan.
  • Kewajiban mengikuti jalan kebenaran dan menjauhi jalan kebatilan.
  • Meneladani para pelaku kebenaran dari kalangan para Nabi dan Rasul serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
  • Dan lain-lain.

Demikian pembahasan kandungan surat Al-Fatihah ayat 1-7 secara ringkas. Mudah-mudahan dengan kita mempelajari kandungan surat Al-Fatihah dapat menambah keimanan dan kekhusyukan kita ketika membacanya. Amiin.

Refrensi Bacaan

  • Tafsir Al-Quran Al-Adziim oleh Ibnu Katsir.
  • At-Tafsir Al-Muniir oleh Wahbah Az-Zuhaili.
  • Al-Mukhtashar fi Tafsir Al-Quran Al-Kariim oleh Pusat Tafsir Untuk Kajian Al-Quran Kerajaan Arab Saudi.
  • At-Tafsir Al-Muyassar oleh Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi.
  • Tafsir Kemenag oleh Kementerian Agama Republik Indonesia

Related Posts :