Pengertian Sanad, Matan, dan Rawi Beserta Contohnya
![]() |
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah Islam kepada kita, yang
seandainya hidayah itu tidak diberikan kepada kita maka kita tidak mungkin
mendapatkannya.
Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu
‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya.
Dalam
pembahasan ilmu hadits, sering kali kita mendengar istilah sanad, matan dan
rawi. Sebenarnya apakah definisi dari ketiga istilah tersebut? Dan seperti apa
contohnya di dalam hadits?
Berikut ini
kita bahas bersama pengertian sanad, matan dan rawi beserta contohnya dalam
hadits.
1. Sanad
Secara bahasa sanad
(السند) berarti sandaran. Adapun secara istilah adalah :
سِلْسِلَةُ الرجَالِ الْموصلة لِلْمَتن
Rangkaian para
periwayat hadits yang menghubungkan sampai kepada redaksi hadits.[1]
Atau bisa juga
didefinisikan :
رَوَاةُ الْحَدِيْث الِّذِيْنَ نَقَلُوْهُ إِلَيْنَا
Para
periwayat hadits yang menukilkan (menyampaikan) hadits kepada kita.[2]
Dengan kata
lain sanad adalah orang-orang yang meriwayatkan hadits dari tingkatan sahabat
hingga hadits itu sampai kepada kita.
Berikut ini contoh-contoh
sanad dalam hadits yang dituliskan dalam kitab hadits shahih Bukhari yang
ditandai dengan cetak tebal :
Contoh
Pertama :
حَدَّثَنَا عَمْرُو
بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ، عَنْ
أَبِي الخَيْرِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ
الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى
مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Umar bin Khalid telah menceritakan hadits padaku (imam Bukhari), ia berkata : Al-Laits menceritakan hadits padaku (Umar bin Khalid), dari Yazid, dari Abu Al-Khair, dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa seorang lelaki bertanya pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam :
“Manakah islam yang paling baik?”
Beliau menjawab : “Memberikan makanan, dan membaca
salam pada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.”
(HR. Bukhari)
Dari contoh di atas yang disebut sanad adalah : Abul
Khair, Umar bin Khalid, Al-Laits, Yazid, Abul Khair, dan Abdullah bin ‘Amr.
Artinya Abdullah bin ‘Amr mendapatkan hadits
dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Lalu hadits itu disampaikan
kepada Abul Khair lalu kepada Yazid lalu kepada Al-Laits
lalu kepada Umar bin Khalid lalu kepada penulis hadits yakni imam
Al-Bukhari.
Contoh
Kedua :
حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنِ ابْنِ
شِهَابٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ،
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ
الأَنْصَارِ، وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الحَيَاءِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: دَعْهُ فَإِنَّ الحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ
Abdullah bin Yusuf telah
menceritakan hadits kepadaku (imam Bukhari), ia berkata : Malik bin Anas
mengabarkan padaku (Abdullah bin Yusuf), dari Ibnu Syihab, dari Salim
bin Abdullah, dari bapaknya, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam melewati seorang lelaki dari anshar yang sedang memberikan nasehat
pada saudaranya tentang rasa mali
Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda
: “Tinggalkanlah dia karena sesungguhnya rasa malu merupakan bagian dari iman.”
(HR. Bukhari)
Dari contoh di atas yang disebut sanad adalah : Abdullah
bin Yusuf, Malik bin Anas, Ibnu Syihab, Salim bin Abdullah, dan bapaknya
Salim (Abdullah bin Umar).
Artinya Abdullah bin Umar mendapatkan hadits
dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Lalu hadits itu disampaikan
kepada anaknya yakni Salim bin Abdullah lalu kepada Ibnu Syihab lalu
kepada Malik bin Anas lalu kepada Abdullah bin Yusuf lalu kepada
penulis hadits yakni imam Al-Bukhari.
Sanad berfungsi untuk mengetahui derajat kesahihan
suatu hadits. Apabila ada cacat dalam sanadnya baik itu karena kefasikannya,
lemahnya hafalan, tertuduh dusta atau selainnya maka hadits tersebut tidak
dapat mencapai derajat sahih.
2. Matan
Secara bahasa, matan (المتن) berarti tanah yang keras dan tinggi.
Sedangkan secara istilah adalah :
مَا يَنْتَهِي إِلَيْهِ السَّنَدُ مِنَ الْكَلَامِ
Kalimat setelah berakhirnya sanad suatu hadits.[3]
Dalam artian, apabila rantai sanad telah
disebutkan maka setelah itu adalah matannya. Atau dengan kata lain, matan
adalah redaksi hadits itu sendiri.
Berikut
contoh-contoh matan dalam hadits yang dituliskan dalam kitab hadits shahih
Bukhari yang ditandai dengan cetak tebal :
Contoh
Pertama :
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ المُسْنَدِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو رَوْحٍ
الحَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ وَاقِدِ بْنِ
مُحَمَّدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ
النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُولُ اللَّهِ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا
فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ
الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad
Al Musnadi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Rauh Al Harami bin
Umarah berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad
berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Ibnu Umar,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka
bersaksi; tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah
utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang
demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali
dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah”
(HR. Bukhari)
Contoh
Kedua :
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ،
قَالَ: حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ، عَنْ
أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ
أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi'
berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah
menceritakan kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari bapaknya
dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika
berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.”
(HR. Bukhari)
3. Rawi
Rawi (الراوي) adalah penyampai hadits atau periwayat
hadits, baik itu ia meriwayatkan melalui lisan maupun tulisan yang ia dengar
langsung dari gurunya.
Berikut ini contoh rawi atau periwayat hadits dari
beberapa tingkatan :
- Periwayat hadits dari tingkatan sahabat : Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik dll.
- Periwayat hadits dari tingkatan tabiin : Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id bin Al-Musayyab, dll.
- Periwayat hadits dari tingkatan mudawwin : Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dll
Oleh : Adam Rizkala
Refrensi :
- Musthalah Al-Hadits : Al-Utsaimin
- Taisir Musthalah Al-Hadits : Ath-Thahhaan
- Ulumul Hadits : Abdul Majid Khon
0 Response to "Pengertian Sanad, Matan, dan Rawi Beserta Contohnya"
Post a Comment