3 Keutamaan Ayat Kursi Menurut Hadits Nabi
Oleh : Adam Rizkala
Dipublikasikan : 4/11/2019
![]() |
Al Quran
adalah kalam Allah azza wa jalla yang memiliki banyak keutamaan disetiap
ayatnya.
Termasuk diantara ayat dalam Al Quran yang memiliki
banyak keutamaan secara khusus ialah ayat kursi (yakni surat Al Baqarah ayat
255).
Diantara keutamaan tersebut akan kami jelaskan dalam
beberapa hadits sebagai berikut.
1. Keutamaan Ayat Kursi Sebagai Pengusir Setan
Dalam kitab tafsir setan didefinisikan sebagai setiap
sosok yang menentang kepada Allah azza wajalla, baik dari golongan jin,
manusia, maupun hewan.
Mereka adalah makhluk terburuk yang memiliki misi untuk
menyesatkan anak Adam ‘alaihis salam agar menjadi teman mereka di dalam
neraka. Mereka melakukan segala upadaya agar berhasil menjalankan misinya.
Tetapi tahukah Anda? Bahwa setan ternyata adalah makhluk
yang sangat lemah. Mereka sendiri telah memberitahukan kepada manusia bagaimana
cara agar Allah melindungi kita dari mereka.
Berikut ini kisah Abu Hurairah yang diajarkan keutamaan
ayat kursi oleh setan :
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu
ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mewakilkanku untuk
menjaga (tempat penyimpanan) zakat fitrah. Lalu ada seseorang yang datang
padaku dan menumpahkan makanan. Maka, akupun menangkapnya.”
Aku berkata : “Demi Allah, akan ku
laporkan engkau pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.”
Ia berkata : “Sesungguhnya aku
membutuhkannya, aku memiliki keluarga dan aku sangat memerlukannya.”
Maka akupun membebaskannya . . .
Lalu ketika pagi hari, Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (kepadaku) : “Wahai Abu Hurairah, apa
yang kamu lakukan pada tawananmu kemarin?”
Aku katakan : “Wahai Rasulullah, ia
mengeluhkan keperluannya yang sangat berat, dan keluarganya, maka aku merasa
kasihan padanya, dan akupun membebaskannya”
Beliau bersabda : “Ingatlah,
sesungguhnya ia berdusta padamu, dan ia akan kembali.”
Akupun tahu bahwa dia akan kembali
karena Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa ia akan
kembali.
Lalu aku mengintainya, ternyata ia
datang dan menumpahkan makanan, lalu aku menangkapnya, dan aku berkata :
“Sungguh akan ku laporkan engkau pada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam.”
Ia berkata : “Biarkanlah aku,
sesungguhnya aku membutuhkannya, aku memiliki keluarga, dan aku tidak akan
kembali.”
Lalu aku merasa kasihan padanya,
maka akupun membebaskannya . . .
Di pagi hari, Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda padaku : “Wahai Abu Hurairah, apa yang
engkau lakukan pada tawananmu?”
Aku berkata : “Wahai Rasulullah, ia
mengeluhkan keperluannya yang sangat berat, dan keluarganya, akupun
mengasihaninya, maka aku membebaskan saja dia.”
Beliau bersabda : “Ingatlah,
sesungguhnya ia telah berdusta padamu dan ia akan kembali.”
Lalu aku mengintainya untuk yang
ketiga kalinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu aku menangkapnya,
dan aku berkata : “Sungguh akan aku laporkan kamu pada Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam, dan ini adalah yang terakhir ketiga kalinya, sesungguhnya
kamu telah menyatakan bahwa kamu tidak akan kembali, tetapi ternyata kamu
kembali!”
Ia berkata : “Tinggalkan aku maka
engkau akan aku ajarkan sebuah kalimat yang Allah akan memberikan manfaat
padamu dengan ayat tersebut.”
Aku berkata : “Apa itu?”
Ia berkata : “Ketika engkau
bertempat di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi [اللهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ] sampai
selesainya ayat, (apabila engkau membacanya) maka sesungguhnya engkau akan
mendapat penjagaan dari Allah yang tidak akan berhenti, dan sungguh setan tidak
akan mendekat kepadamu sampai pagi hari.”
Aku pun membebaskannya . . .
Di pagi hari Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda padaku : “Apa yang kamu lakukan pada tawananmu
semalam?”
Aku berkata : “Wahai Rasulullah, ia
mengajarkan padaku suatu kalimat yang mana Allah akan memberikan manfaat padaku
sebab kalimat tersebut, lalu akupun membebaskannya.”
Beliau bertanya : “Apa itu?”
Aku berkata : “Ia berkata padaku :
Ketika engkau bertempat di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi dari awal
sampai ayatnya selesai, [اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ], . . .
lalu ia mengatakan padaku: (apabila
engkau membacanya) maka sesungguhnya engkau akan mendapat penjagaan dari Allah
yang tidak akan berhenti, dan sungguh setan tidak akan mendekat kepadamu sampai
pagi hari.” – Mereka (para sahabat) adalah yang paling berambisi terhadap
kebaikan. – , . . .
dan Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Ingatlah, sesungguhnya ia telah jujur padamu, padahal
asalnya ia pendusta, apakah engkau tahu siapa yang mengajakmu bicara sejak tiga
malam lalu wahai Abu Hurairah?”
Ia berkata : “Tidak.”
Beliau bersabda : “Dia adalah
setan.”
(HR. Bukhari)
Dari kisah tersebut menggambarkan kepada kita
bahwa hendaknya kita membaca ayat kursi ketika hendak tidur. Dengan membaca
ayat tersebut maka Allah akan menjaga kita hingga pagi hari dan setan tidak
akan berani mendekat kepada kita.
Ada beberapa faedah yang dapat kita ambil
dari bab ini dari hadits tersebut antara lain :
- Setan bisa menyamar, menampakkan diri dan berinteraksi dengan manusia.
- Sifat asli setan adalah pembohong, namun adakalanya ia jujur.
- Tidak diperkenankan serta merta mengambil ilmu dari setan tanpa klarifikasi dengan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, karena sifat asli mereka adalah pendusta.
- Disunnahkan membaca ayat kursi ketika hendak tidur.
- Membaca ayat kursi akan mendatangkan penjagaan dari Allah dan tidak akan didekati oleh setan.
- Diantara setan juga ada yang memakan makanan yang dimakan manusia.
- Setan juga ada yang miskin, karena mereka merupakan makhluk yang memiliki kehidupan tersendiri sebagaimana manusia.
- Dll
2. Keutamaan Ayat Kursi Sebagai Ayat Teragung
Segala ayat dalam al-Quran adalah ayat yang
sangat agung. Namun, terdapat satu ayat yang paling agung di antara semua ayat
yang ada dalam al-Quran, ialah ayat kursi. Dalam hadits diriwayatkan :
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا أَبَا الْمُنْذِرِ،
أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟ قَالَ: قُلْتُ: اللهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ
كِتَابِ اللهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟ قَالَ: قُلْتُ: {اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ} [البقرة: 255]. قَالَ: فَضَرَبَ فِي صَدْرِي، وَقَالَ:
وَاللهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ
Dari Ubay bin Ka’b
berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Wahai Abu al-Mundzir,
apakah kamu mengetahui ayat dari kitab Allah yang menurutmu paling agung?”
Aku menjawab : “Allah
dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”
Beliau bersabda : “Wahai
Abu al-Mundzir, apakah kamu mengetahui ayat dari kitab Allah yang menurutmu
paling agung?” Aku menjawab : “[اللهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ]”
Lalu beliau memegang
dadaku dan bersabda : “Demi Allah, semoga dadamu dipenuhi dengan ilmu, wahai
Abu al-Mundzir.”
(HR. Muslim)
3. Keutamaan Ayat Kursi Sebagai Sayyidnya Segala Ayat
Ayat kursi adalah sayyidnya ayat dalam
al-Quran karena isinya yang sangat agung. Dalam hadits tirmidzi diriwayatkan :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامٌ، وَإِنَّ سَنَامَ
القُرْآنِ سُورَةُ البَقَرَةِ وَفِيهَا آيَةٌ هِيَ سَيِّدَةُ آيِ القُرْآنِ، هِيَ
آيَةُ الكُرْسِيِّ
Dari Abu Hurairah berkata :
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Setiap sesuatu itu
memiliki punuk, dan sesungguhnya punuknya Al Quran adalah surat Al Baqarah. Di
dalamnya terdapat sayyidnya ayat Al Qur’an. Dialah ayat kursi.”
(HR. Tirmidzi)
Hadits
ini asing menurut imam Tirmidzi
Oleh :
Adam Rizkala