MENU

6 Dosa dan Hukuman Bagi Perokok di Akhirat

Dosa Bagi Perokok

Pada artikel kami yang berjudul hukum merokok, sudah kami terangkan dengan jelas dan gamblang bahwa merokok merupakan perkara yang diharamkan dalam Islam. 

Namun, belum cukup rasanya apabila tidak dijelaskan hukuman apa saja yang diperoleh oleh para perokok kelak di akhirat.

Maka dari itu dalam artikel ini akan kami jelaskan dosa apa saja yang akan mereka peroleh dan hukuman serta penyesalan yang akan mereka peroleh kelak di hari kiamat.

Berikut ini beberapa dosa yang akan diperoleh oleh para perokok yang akan kami paparkan :

1. Mencelakai Diri Sendiri

Tak dapat dipungkiri lagi betapa banyaknya para perokok yang menjadi korban penyakit keras akibat apa yang mereka lakukan. Merokok adalah perbuatan yang mencelakai diri sendiri secara perlahan dan tidak terasa.

Perbuatan ini dilarang keras oleh Allah subhanahu wata’ala dalam firman-Nya : 

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan
(Q.S Al-Baqoroh : 195)

وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu
(QS. An-Nisa’ : 29)

Telah jelas dalam ayat tersebut bahwa Allah jalla jalaaluh melarang hamba-Nya untuk menjatuhkan diri dalam kebinasaan dan membunuh dirinya sendiri. 

Barang siapa yang melanggar larangan Allah dengan terus menerus melakukan perbuatan haram atau keluar dari ketaatan kepada Allah maka sesungguhnya ia adalah orang fasik. 

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan merokok adalah barisan kaum fasik yang mendapatkan ancaman neraka di hari kiamat.

Lihat juga artikel “10 Gambaran Neraka Jahannam

2. Disiksa dengan Rokoknya

Rokok adalah racun berbahaya yang dapat menyebabkan kematian bagi yang mengonsumsinya. Apabila perokok itu mati karena rokok yang dikonsumsinya maka dapat dikatakan bahwa ia telah membunuh dirinya dengan rokok itu. 

Tahukah Anda..??

Bahwa ternyata siapa saja yang mati karena mengonsumsi rokok maka besok di hari kiamat ia akan disiksa dengan rokok yang pernah membunuhnya ketika didunia!

Berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :

وَمَنْ تَحَسَّى سُمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَسُمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا

Barang siapa yang menghirup racun lalu ia membunuh dirinya maka racun itu akan ia hirup di neraka jahannam dalam keadaan kekal dan dikekalkan di neraka itu selama-lamanya.
(HR. Bukhari : 5778)

3. Saudaranya Setan

Setan adalah musuh Allah dan Rasul-Nya serta musuh yang nyata bagi orang-orang beriman. 

Salah satu diantara perbuatan setan adalah berbuat tabdzir atau membuang-buang harta yang tidak bermanfaat. Barang siapa yang berbuat tabdzir maka ia adalah saudaranya setan. 

Allah ta’ala berfirman :

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
(QS. Al-Israa’ : 27)

Kita mengetahui bahwa merokok adalah salah satu diantara perbuatan tabdzir. Karena merokok adalah perbuatan boros terhadap harta.

Maka diantara dosa yang didapatkan oleh para perokok ialah dosa tabdzir yang mana mereka telah menjadikan dirinya sebagai saudaranya setan. 

4. Kedudukan yang Buruk di Hari Kiamat

Merokok adalah perbuatan yang sangat mengganggu orang lain disekitarnya. Tentu kita yang terganggu dengan asap rokok pasti akan merasa tidak nyaman dan menjauh dari perokok tersebut karena kejelekan yang diperbuatnya.

Dan hukuman bagi mereka yang dijauhi karena membuat gangguan terhadap orang lain disekitarnya adalah mendapatkan KEDUDUKAN YANG BURUK di sisi Allah pada hari kiamat. 

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ شَرَّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ القِيَامَةِ مَنْ تَرَكَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ شَرِّهِ

Sesungguhnya manusia yang jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang yang ditinggalkan oleh orang lain karena takut dengan kejelekannya.
(HR. Bukhari : 6032)

Dari hadits tersebut, dapat kita ketahui dengan jelas bahwa seorang yang ditinggalkan oleh orang lain karena perbuatan buruknya akan ditempatkan di tempat yang buruk pula di hari kiamat.  

Maka adakah tempat yang buruk kedudukannya di hari kiamat selain NERAKA?

5. Menyakiti Orang Lain

Siapa yang tidak terganggu dengan adanya asap rokok? Apakah Anda merasa tersakiti ketika sedang menikmati udara yang segar lantas mencium bau asap rokok?

Tentu sangat terganggu, bukan?

Sungguh, menyakiti orang lain merupakan perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Seorang muslim yang paling afdhal ialah yang apabila orang Islam yang lain selamat dari gangguan lisan dan perbuatannya.
(HR. Muslim : 65)

6. Menzalimi Orang Lain

Merokok adalah perbuatan aniaya dan zalim terhadap orang lain.

Dikala perokok itu menikmati rokok yang dihisapnya maka orang disekitarnyalah yang merasakan derita asap rokoknya. 

Belum lagi perokok pasif lebih beresiko tertimpa penyakit yang lebih berat dibandingkan perokok aktif. Inilah perbuatan zalim kepada sesama manusia yang terkadang tidak disadari oleh para perokok.

Padahal dosa kezaliman kepada sesama manusia adalah dosa yang besar di sisi Allah.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berpesan kepada kita untuk TAKUT dengan perbuatan zalim, karena perbuatan tersebut adalah perbuatan keji yang menjadikan pelakunya akan dilingkupi kegelapan besok di hari kiamat. 

Beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Takutlah akan kedzaliman, karena sesungguhnya kedzaliman adalah kegelapan di hari kiamat
(HR. Muslim : 2578)

Tidak hanya itu, Allah ta’ala pun MENGHARAMKAN diri-Nya dan hamba-Nya untuk berbuat aniaya.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa Allah ta’ala berfirman :

يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا، فَلَا تَظَالَمُوا

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan aniaya atas diri-Ku, dan Aku jadikan aniaya itu adalah hal yang diharamkan diantara kalian, maka janganlah saling menganiaya
(HR. Muslim : 2577)

Disamping itu, ancaman yang mengerikan juga akan ditimpakan kepada para pelaku kezaliman besok di hari kiamat.

Mereka akan datang dengan segudang amalan kebaikan namun orang yang pernah dizalimi olehnya akan meminta keadilan di hadapan Allah. 

Setelah itu, Allah akan mengambil amalan pelaku kezaliman tersebut lalu diberikanlah amalan itu kepada orang yang pernah dizaliminya. 

Apabila ternyata amalan baiknya habis maka amalan buruk korban kezalimannya akan ditimpakan pada orang yang pernah menzaliminya.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

اتَّقُوا الْمَظَالِمَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّ الْعَبْدَ يَجِيءُ بِالْحَسَنَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَرَى أَنَّهُ سَتُنْجِيهِ، فَمَا زَالَ عَبْدٌ يَقُومُ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ ظَلَمَنِي عَبْدُكَ مَظْلَمَةً، فَيَقُولُ امْحُوا مِنْ حَسَنَاتِهِ، مَا يَزَالُ كَذَلِكَ، حَتَّى مَا يَبْقَى لَهُ حَسَنَةٌ مِنَ الذُّنُوبِ، وَإِنَّ مِثْلَ ذَلِكَ كَسَفْرٍ نَزَلُوا بِفَلَاةٍ مِنَ الْأَرْضِ، لَيْسَ مَعَهُمْ حَطَبٌ، فَتَفَرَّقَ الْقَوْمُ لِيَحْتَطِبُوا، فَلَمْ يَلْبَثُوا أَنْ حَطَبُوا، فَأَعْظَمُوا النَّارَ، وَطَبَخُوا مَا أَرَادُوا، وَكَذَلِكَ الذُّنُوبُ

Takutlah pada kedzaliman dengan segenap kemampuanmu. Karena sesungguhnya seorang hamba akan datang membawa kebaikannya dihari kiamat dan ia menyangka akan selamat dengan (kebaikan tersebut).

Lalu seorang hamba yang lain tidak henti-hentinya (menuntut kepada Allah) dengan mengatakan : “Wahai Rabbku, hamba-Mu (yang itu) telah menzalimiku.”

Maka Allah berfirman : “Hapuslah kebaikan-kebaikan yang ia miliki.”

Dan hal itu terjadi terus-menerus hingga kebaikan yang dimiliki oleh hamba (yang dzalim) itu tidak tersisa kecuali dosa-dosanya.

Sesungguhnya hal itu seperti musafir yang singgah di tanah lapang sedangkan ia tidak memiliki kayu bakar. Maka kaum musafir itu berpencar untuk mencari kayu bakar.

Tak lama kemudian mereka menyalakan kayu bakar lalu api itu membesar dan mereka memasak apa yang mereka inginkan, seperti itulah dosa.  
(HR. Abu Ya’la : 5122)

Di dalam hadits yang lain juga disebutkan :

مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا، فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ

Barang siapa yang pernah mendzalimi saudaranya maka carilah kehalalan (minta maaf) dari-Nya. Karena sesungguhnya ia disana (hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham, (maka meminta maaflah) sebelum kebaikannya diambil saudara (yang ia dzalimi).

Apabila ia tidak memiliki kebaikan maka kejelekan saudaranya akan diambil lalu dilemparkan padanya (si pekaku kedzaliman)
(HR. Bukhari : 6534)

Lebih dari itu, mereka juga akan menjadi manusia yang sangat amat merugi besok di hari kiamat :

أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ، فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ، وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Apakah kalian tau apa itu orang yang bangkrut?”

Para sahabat menjawab : “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta.”

Lalu beliau bersabda : “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang di hari kiamat dengan (membawa pahala) sholat, puasa, dan zakatnya. Namun ia pernah mencaci ini, menuduh itu, memakan harta ini, menumpahkan darah ini, dan menendang ini.

Maka kebaikan yang ia bawa itu diberikan pada ini, dan ini (yang ia dzalimi). Apabila kebaikannya habis sebelum pengadilannya diselesaikan maka kesalahan-kesalahan mereka (yang pernah dizaliminya) akan dilemparkan padanya, maka ia pun dilemparkan di neraka.”
(HR. Muslim 2581)

Dari hadits-hadits tersebut, kita telah mengetahui betapa ruginya para pelaku kedzaliman besok di hari kiamat. 

Mereka telah bersusah payah ibadah dan memperbanyak amal baik ketika di dunia namun semua kebaikannya itu pergi dan diberikan kepada orang yang didzaliminya karena kedzaliman yang ia perbuat. 

Setelah kebaikan yang dimilikinya habis dan keburukan korban kedzalimannya ditimpakan kepadanya maka dilemparlah ia kedalam api neraka yang panasnya tiada tara.

Tidak berfikirkah engkau wahai para perokok..?

Sungguh binasalah orang-orang yang berbuat aniaya terhadap orang lain!

Maka nasehat untukmu wahai perokok,...! Renungkanlah! 

Sudah berapa orang yang engkau ganggu dengan asap rokokmu..? 

Apakah engkau tidak merasa bahwa engkau telah berbuat zalim kepada ratusan orang yang ada disekitarmu..? 

Bagaimana bilamana mereka yang terganggu denganmu menuntut keadilan dihadapan Allah ta’ala besok di hari kiamat..? 

Akankah engkau selamat dari pengadilan Allah subhanahu wata’ala..? 

Sungguh Allah Maha Adil dan tidak akan menyianyiakan hambanya yang terzalimi..! 

Dan Allah akan membalas orang yang menzalimi dengan balasan yang setimpal.

Kesimpulan dan Saran

Telah kita ketahui bersama dari pemaparan di atas bahwa dosa yang akan ditimpakan kepada mereka yang merokok adalah DOSA YANG BESAR DAN BERLIPAT GANDA.

Apabila para perokok itu terus-menerus merokok lalu mereka jatuh sakit dan mati karena itu maka sesungguhnya mereka mati dalam keadaan fasik.

Padahal kita mengetahui, betapa banyak ayat-ayat dalam Al Quran yang menjanjikan siksaan yang pedih dan berat besok di hari kiamat bagi mereka yang berbuat fasik. 

Belum lagi, mereka juga mendapatkan kedudukan buruk di hari kiamat karena perbuatan buruknya.

Bahkan, seluruh kebaikan yang pernah dilakukannya akan diberikan pada orang yang pernah terzalimi dengan asap rokoknya.

Lalu bagaimana solusinya..?

Maka jawabannya adalah : Tidak ada solusi lain selain BERTAUBAT!

Hendaknya bagi engkau para perokok, segera hentikanlah perbuatanmu itu. Sesalilah apa yang telah engkau perbuat sebelum ajal itu menjemput. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun.

Lalu, perbanyaklah istighfar dan meminta ampun kepada Allah serta perbanyaklah amal-amal shalih agar amal shalih itu menghapus dosa yang pernah engkau lakukan. 

Kemudian, meminta maaflah dari mereka yang pernah engkau ganggu dengan asap rokokmu agar mereka tidak menuntut kezalimanmu besok di hari kiamat. 

Apabila engkau tidak segera meminta maaf kepada mereka sebelum ajalmu maka bersiaplah menghadapi tuntutan mereka di hadapan Allah kelak di hari kiamat.

Namun, apabila engkau tidak sanggup mencari mereka semua, maka hendaknya engkau doakan kebaikan untuk mereka.

Semoga Allah mengampuni semua dosa kita dan dosa seluruh kaum muslimin. Amin.

Oleh : Adam Rizkala

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan komentar yang mencerminkan seorang muslim yang baik :)